Cara Penulisan Bilangan Romawi

Cara penulisan bilangan Romawi – Bilangan pada awalnya digunakan untuk mengingat jumlah. Fungsi bilangan pada awalnya hanya digunakan sebagai simbol untuk menggantikan banyak benda ke dalam simbol. Menurut sejarah, perkembangan bilangan mengalami banyak perubahan. Mulai dari simbol bilangan bangsa Maya di Amerika pada 500 SM, simbol bilangan menggunakan huruf Hieroglif yang dibuat bangsa Mesir Kuno, simbol bilangan bangsa Arab yang dibuat pada abad ke-11, dan simbol bilangan bangsa Yunani Kuno yang dikenal dengan sistem penulisan bilangan Romawi.

Pada umumnya, penulisan bilangan yang digunakan saat ini adalah bilangan desimal, yang terdiri atas simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Meskipun demikian, ada beberapa yang masih menggunakan simtem penulisan simbol bilangan lainnya. Salah satu penulisan bilangan yang masih dipakai sampai saat ini adalah bilangan Romawi yang merupakan warisan dari bangsa Yunani Kuno.

Contoh penulisan bilangan Romawi masih banyak digunakan untuk menyatakan tingkat kelas. Misalnya penulisan kelas 10, kelas 11, dan kelas 12 ditulis menjadi X, XI, dan XII. Sistem penulisan bilangan Romawi ini juga dapat dilihat pada jam big bang (big ben) yang berada di London, Inggris. Atau dapat dilihat juga pada penulisan bilangan penujuk jam pada jam Gadang yang terletak di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Table of Contents

Bilangan Romawi Dasar

Seperti pada sistem penulisan bilangan lainnya, sistem penulisan bilangan Romawi juga memiliki bilangan dasar. Kita mengetahui bahwa pada sistem penulisan bilangan desimal ada 10 simbol. Kesepuluh simbol tersebut adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sobat idschool pasti sudah mengenal kesepuluh simbol tersebut bukan? Secara otomatis, sobat idschool akan membacaca deretan bilangan tersebut dengan satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, dan sembilan.

Dari kesepuluh simbol pada sistem penulisan bilangan desimal yang telah dissebutkan di atas dapat disusun bilangan baru. Misalkan bilangan seratus tigapuluh dua, distuliskan sebaga 132. Prinsipnya, sistem penulisan bilangan Romawi hampir sama dengan sistem penulisan bilangan desimal yang sudah sangat kita kenal. Namun, ada beberapa simbol dalam sistem penulisan bilangan Romawi dan aturan yang harus diikuti.

Sebelum mempelajari aturan sistem penulisan bilangan Romawi dan aturan yang digunakan. Akan diulas terlebih dahulu simbol dasar dalam penulisan bilangan Romawi.

Perhatikan tabel dasar dari bilangan Romawi yang terdiri atas 7 simbol seperti yang diberikan di bawah.

Penulisan Bilangan Romawi

Selanjutnya, akan diulas penjelasan tentang aturan penulisan bilangan Romawi.

Aturan Penulisan Bilangan Romawi

Berikut ini adalah aturan yang dipakai dalam menuliskan bilangan Romawi.

  1. Simbol ditulis dari yang paling besar ke yang paling kecil.
  1. Huruf yang diulang beberapa kali menandakan nilai yang diulang sebanyak perulangan.
    Contoh:
    • Bilangan Romawi III = 3
      I adalah simbol untuk angka 1, bilangan I diulang sebanyak tiga kali, artinya 3 x 1 = 3.
    • Bilangan Romawi XXX = 30
      X adalah simbol untuk angka 10, bilangan X diulang sebanyak tiga kali, artinya 3 x 10 = 30.
  1. Pengulangan angka dalam bilangan Romawi tidak boleh lebih dari 3 kali.
  1. Semua simbol besar ke kecil dijumlah kecuali kecil ke besar berarti ada pengurangan.
    • Contoh simbol bilangan Romawi yang dijumlahkan
      • Bilangan Romawi VI = 6
        Simbol V adalah 5 dan I adalah 1, nilai V terletak di depan dan lebih besar dari I sehingga bilangan tersebut dijumlahkan, hasilnya adalah 6.
      • Bilangan Romawi LXX = 70
        Simbol L adalah 50 dan simbol X adalah 10, nilai L lebih besar dari X, sehingga bilangan tersebut dijumlahkan, hasilnya 50 + 10 + 10 = 70.
    • Contoh simbol bilangan Romawi yang dikurangkan.
      • Bilangan Romawi: IV = 4
        Simbol V bernilai 5 dan simbol I bernilai 1, nilai I terletak di depan dan lebih kecil dari V, sehingga bilangan tersebut dikurangkan, hasilnya 5 – 1 = 4.
      • Bilangan Romawi XC = 90
        Simbol C adalah 100 dan simbol X adalah 10, nilai X terletak di depan dan lebih kecil dari C, sehingga bilangan tersebut dikurangkan, hasilnya 100 – 10 = 90.
  1. Garis di atas simbol bilangan Romasi memiliki arti perkalian dengan 1.000
    Bilangan Romawi

  1. Simbol bilangan Romawi yang dapat digunakan untuk mengurangi hanya bilangan I, X, dan C. Simbol bilangan V (5) dan L (50) tidak dapat digunakan untuk mengurangi.
    Contoh Penulisan Bilangan Romawi
  2. Pengurangan simbol hanya dapat dilakukan untuk satu bilangan.
    Contoh: Bilangan 8 tidak bisa dituliskan IIXXX (30 – 1 – 1), penulisan yang benar adalah XXVIII (20 + 5 + 3).
  3. Jangan mengurangi angka dari yang lain dengan angka yang nilainya 10 kali lebih besar. Artinya, sobat idschool dapat mengurangi 1 dari angka 10, tetapi tidak boleh mengurangi 1 dari angka 20.
    Contoh:
    Aturan Penulisan Bilangan Romawi

Contoh Penulisan Bilangan Romawi

Untuk menambah pemahaman sobat idschool tentang penulisan bilangan Romawi, akan diberikan contoh soal penulisan bilangan Romawi.

Perhatikan beberapa contoh soal penulisan bilangan Romawi yang diberikan di bawah.

  • 2000 = MM
  • 2013 = MMXII
  • 2500 = MMD
  • 1945 = MCMXLV
  • 1111 = MCXI
  • 1987 = MCMLXXXVII
  • 1977 = MCMLXXVII

Sekian pembahasan tentang penulisan bilangan romawi yang meliputi bilangan romawi dasar dan contoh penulisan bilangan romawi. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Cara Membaca Jangka Sorong

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.