UTBK 2022/PBM
1Marsialapari menjadi salah satu tradisi yang masih melekat dan sudah sejak lama dilestarikan masyarakat Mandailing, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. 2Dalam tradisi tolong-menolong ini dilaksanakan pada saat menanam dan memanen padi. 3Hal ini juga diungkapkan dalam artikel berjudul Marsialapari, Tradisi Gotong Royong Yang Mengakar Kuat Di Masyarakat Mandailing. 4Di samping itu, tradisi Marsialapari ini juga menunjukkan adanya nilai kasih sayang dan persatuan yang hidup dalam khazanah budaya masyarakat Mandailing. 5Menurut hasil kajian Lembaga Adat Dalian Na Tolu tradisi ini tidak sekadar aktivitas dalam melakukan gotong royong, tetapi juga cermin nilai-nilai budaya masyarakat Mandailing. 6Dalam tradisi ini tercermin adanya esensi kasih sayang dan persatuan yang tertanam dalam diri masyarakat Mandailing. 7Semua lembaga memperhatikan adat dan tradisi budaya yang ada di daerah Sumatra Utara, khususnya Tapanuli Selatan.
Diadaptasi dari https://itjen.kemdikbud.go.id/
Pertanyaan:
Soal 1
Kalimat (2) perlu disempurnakan dengan cara ….
(A) menghilangkan dalam
(B) menghilangkan tolong menolong
(C) menghilangkan ini
(D) mengganti dilaksanakan dengan terlaksana
(E) menghilangkan pada
Jawab: (A)
Kalimat (2) pada bacaan:
Dalam tradisi tolong-menolong ini dilaksanakan pada saat menanam dan memanen padi.
Penggunaan kata dalam di awal kalimat membuat kalimat (2) tidak memiliki subjek yang jelas. Kalimat (2) perlu diperbaiki dengan cara menghilangkan kata ‘dalam’ sehingga menjadi Tradisi tolong-menolong ini dilaksanakan pada saat menanam dan memanen padi.
- Struktur kalimat:
- Tradisi tolong-menolong ini = Subjek
- dilaksanakan = Predikat
- pada saat menanam dan memanen padi = Keterangan waktu
Jadi, kalimat (2) perlu disempurnakan dengan cara (A) menghilangkan dalam.
Soal 2
Kata yang harus dihilangkan pada kalimat (4) adalah ….
(A) ini
(B) juga
(C) adanya
(D) nilai
(E) khazanah
Jawab: (A)
Kalimat (4) pada bacaan:
Di samping itu, tradisi Marsialapari ini juga menunjukkan adanya nilai kasih sayang dan persatuan yang hidup dalam khazanah budaya masyarakat Mandailing.
Penggunaan kata ini pada kalimat (4) yang terletak setelah kata Masialapari tidak dibutuhkan dalam kalimat.
Kara ini dalam kalimat tersebut membuat kalimat menjadi tidak efektif karena boros kata. Jadi, kata yang harus dihilangkan pada kalimat (4) adalah (A) ini.
Soal 3
Kalimat yang tidak berkaitan dengan gagasan utama bacaan adalah kalimat ….
(A) (1)
(B) (3)
(C) (5)
(D) (6)
(E) (7)
Jawab: (B)
Kalimat yang tidak berkaitan dengan gagasan utama adalah kalimat yang tidak sesuai dengan informasi yang disampaikan. Cara menentukan kalimat mana yang tidak berkaitan dengan gagasan dapat dilakukan dengan memeriksa hubungan antar kalimat pada bacaan.
Kalimat (3) pada bacaan tidak relevan dengan kalimat (2) dan (4) yang menerangkan kegiatan dan nilai-nilai dalam tradisi Marsialapari. Pada kalimat (3) menyampaikan judul artikel, tidak memiliki kaitan dengan kegiatan atau nilai-nilai tradisi Marsialapari.
Jadi, kalimat yang tidak berkaitan dengan gagasan utama bacaan adalah kalimat (3).
Soal 4
Penulisan judul artikel dan nama lembaga pada kalimat (3) dan (5) yang benar adalah ….
(A) “Marsialapari, Tradisi Gotong Royong yang Mengakar Kuat di Masyarakat Mandailing”; “Lembaga Adat Dalian Na Tolu”
(B) Marsialapari, Tradisi Gotong Royong yang Mengakar Kuat di Masyarakat Mandailing; Lembaga Adat Dalian Na Tolu
(C) Marsialapari, Tradisi Gotong Royong yang Mengakar Kuat di Masyarakat Mandailing; Lembaga Adat Dalian Na Tolu
(D) “Marsialapari, Tradisi Gotong Royong yang Mengakar Kuat di Masyarakat Mandailing”; Lembaga Adat Dalian Na Tolu
(E) Marsialapari, Tradisi Gotong Royong yang Mengakar Kuat di Masyarakat Mandailing; Lembaga Adat Dalian Na Tolu
Jawab: (D)
Aturan penulisan judul:
- Huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali konjungsi (kata penghubung) dan kata depan (di, ke, untuk, dan lain-lain) yang terletak di tengah.
- Penggunaan huruf miring untuk menuliskan judul karya panjang seperti judul buku, kumpulan cerpen, jurnal ilmiah, majalah.
- Penggunaan tanda petik dipakai untuk karya yang lebih pendek (bagian dari karya panjang) misalnya judul bab, puisi, artikel, episode, babak, cerita pendek, lagu/single.
Penulisan judul pada kalimat (3):
Hal ini juga diungkapkan dalam artikel berjudul Marsialapari, Tradisi Gotong Royong Yang Mengakar Kuat Di Masyarakat Mandailing.
- Daftar perbaikan yang perlu dilakukan:
- Judul artikel → menggunakan tanda petik
- Marsialapari → bahasa daerah → dicetak miring
- Kata ‘Di’ merupakan kara depan sehingga awalan kata TIDAK menggunakan huruf kapital
- Kata ‘Yang’ merupakan konjungsi sehingga awalan kata TIDAK menggunakan huruf kapital
Perbaikan penulisan judul untuk kalimat (3): Marsialapari, Tradisi Gotong Royong yang Mengakar Kuat di Masyarakat Mandailing.
Aturan penulisan nama lembaga:
- Bahasa daerah atau bahasa asing dicetak miring.
- Nama orang, lembaga, dan organisasi dari bahasa asing atau bahasa daerah TIDAK ditulis dengan huruf miring.
Kalimat (5) pada bacaan:
Menurut hasil kajian Lembaga Adat Dalian Na Tolu tradisi ini tidak sekadar aktivitas dalam melakukan gotong royong, tetapi juga cermin nilai-nilai budaya masyarakat Mandailing.
Penulisan nama lembaga tidak dicetak miring, sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Sehingga, penulisan nama lembaga pada kalimat (5) tidak perlu perbaikan.
Jadi, penulisan judul artikel dan nama lembaga pada kalimat (3) dan (5) yang benar adalah “Marsialapari, Tradisi Gotong Royong yang Mengakar Kuat di Masyarakat Mandailing”; Lembaga Adat Dalian Na Tolu.