3 Macam Siklus Air

Air yang tersedia di permukaan bumi mengalami sebuah siklus, yang dikenal sebagai daur air atau siklus air. Ada masa saat air berada di atmosfer yang terperangkap dalam awan dalam bentuk uap air. Ada kala air jatuh kembali ke permukaan bumi melalui hujan. Air dari berbagai penjuru permukaan bumi akan bermuara ke laut. Di laut, air kemudian akan mengalami penguapan.

Adanya energi matahari dapat memungkinkan air menguap ke udara/atmosfer. Kumpulan uap air di udara akan membentuk awan. Kondisi cuaca tertentu akan membuat awan menjatuhkan air hujan yang merupakan peristiwa presipitasi. Peristiwa hujan menjadi komponen penting yang menghubungkan laut/perairan, daratan, dan udara (sumber: nasa.gov). Begitulah uraian singkat siklus air yang ada di permukaan bumi kita.

Jatuhnya air dari awan dalam bentuk hujan dapat berupa hujan air, hujan es, atau kristal es (salju). Tempat jatuhnya hujan pun juga bervariasi, bisa jatuh langsung di laut, di daratan, atau di pegunungan es dalam bentuk gletser. Kondisi ini membuat siklus air terdiri dari 3 macam. Apa saja itu? 3 macam siklus tersebut meliputi siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang. Penjelasan masing–masing jenis siklus tersebut diberikan seperti berikut.    

Siklus Pendek

Siklus Air Pendek

Siklus pendek adalah air laut menguap dan mengalami kondensasi di atas permukaan laut, kemudian mengalami hujan di atas laut. Dalam siklus pendek hanya melibatkan beberapa tahapan saja. Sehingga, bisa dikatakan bahwa siklus air pendek merupakan siklus yang paling sederhana dari tiga macam siklus air. Air yang jatuh dalam siklus air pendek ini terjadi langsung di atas permukaan laut. Sehingga, tidak ada tahapan pengaliran menuju ke laut lagi.

Tahapan pada siklus pendek diberikan seperti berikut.

  • Sinar matahari mengenai sumber – sumber air di Bumi seperti laut, danau, dan lain sebagainya
  • Sumber air yang ada di permukaan bumi akan mengalami penguapan
  • Penguapan uap air akan menyebabkan kondensasi sehingga dapat terbentuk awan yang mengandung uap air
  • Awan yang mengandung uap air mengalami kejenuhan
  • Upa air dari awan akan jatuh ke permukaan kembali dalam bentuk hujan di permukaan laut.

Air hujan yang turun ke laut tersebut kemudian bercampur kembali. Selanjutnya akan mengalami siklus air kembali.

Baca Juga: 5 Tahapan Daur Air

Siklus Air Sedang

Siklus sedang memiliki tahapan yang sedikit lebih panjang dari siklus air pendek. Proses jalur air pada siklus sedang adalah uap air mengalami penguapan menjadi awan kemudian tertiup angin ke daratan hingga masuk ke tanah. Selanjutnya, air di permukaan daratan akan mengalir ke sumber air (limpasan). Atau masuk/meresap ke dalam tanah berkumpul bersama air tanah lainnya. Selanjutnya, air akan mengalir ke laut.

Siklus Air Sedang

Tahapan dalam siklus air sedang antara lain sebagai berikut.

  • Matahari menyinari permukaan Bumi termasuk sumber – sumber air seperti laut, samudera, dan danau
  • Sumber – sumber air terebut mengalami penguapan (evaporasi)
  • Uap air di permukaan bergerak karena tertiup oleh angin ke darat
  • Sehingga terbentuk awan di atas permukaan daratan
  • Selanjutnya hujan turun di atas permukaan daratan
  • Air yang turun di daratan akan mengalir ke sungai (limpasan) atau meresap ke dalam tanah (infiltrasi)
  • Kemudian air akan mengalir menuju laut untuk kembali mengalami siklus air berikutnya

Baca Juga: Perubahan Wujud Benda yang Menerima dan Melepaskan Kalor

Siklus Panjang

Siklus panjang memiliki tahapan yang lebih kompleks dari siklus pendek dan sedang. Siklus panjang terjadi saat awan mengandung uap air akan membentuk kristal es terbawa ke pegunungan. Selanjutnya, awan yang mengandung kristal es akan turun dalam bentuk salju membentuk gletser. Kemudian gletser akan menjadi air dan masuk ke sungai dan mengalir kembali ke laut.

Beberapa tahapan dalam siklus air panjang adalah sebagai berikut.

  • Matahari menyinari permukaan Bumi termasuk sumber – sumber air (laut, samudera, dan danau)
  • Sumber – sumber air mengalami penguapan, terjadi evaporasi
  • Uap air mengalami sublimasi di atmosfer/udara
  • Terbentuk awan yang mengandung kristal – kristal es
  • Awan yang terbentuk kemudian bergerak ke pegunungan karena tiupan angin
  • Kemudian terjadilah hujan dalam bentuk kristal es (salju) di pegunungan
  • Gletser selanjutnya akan mengalir ke sungai kemudian dan kembali lagu ke laut untuk kembali mengalami siklus air berikutnya.

Itulah tiga macam siklus air yang meliputi siklus air pendek/kecil, panjang, dan sedang. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Eutrofikasi – Bentuk Pencemaran Air

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.