Daur Hidup Tumbuhan Paku

Daur Hidup Tumbuhan Paku – Tumbuhan paku atau yang dikenal juga dengan istilah Pteridophyta adalah salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam tumbuhan kormus berspora. Artinya, tumbuhan paku memiliki akar, batang, daun sejati, dan sekaligus merupakan tumbuhan cryptogamae (penghasil spora).

Pada tumbuhan paku, spora dihasilkan pada daun fertil (sporofil). Bagaimana cara tumbuhan paku berkembang biak? Akan dibahas lebih jauh melalui daur hidup tumbuhan paku di halaman ini. Sebelumnya, amati dulu tumbuhan paku seperti yang terlihat pada gambar di bawah.

Tumbuhan Paku
Sumber Gambar: sciencebooth(dot)com

Tumbuhan paku merupakan jenis tumbuhan kormus sejati. Kormus adalah pengertian dari vegetasi yang memiliki bagian-bagian fungsional yang dapat dibedakan. Pada tumbuhan misalnya, terdapat bagian tumbuhan yang terdiri atas akar, batang, dan daun. Bagian-bagian tersebut dengan jelas dibedakan, baik secara morfologi maupun anatomi.

Singkatnyna, tumbuhan paku dikatakan sebagai jenis tumbuhan kormus sejati karena memiliki akar, batang, dan daun sejati.

Sebelum mengulas daur hidup tumbuhan paku, akan diulas terlebih dahulu mengenai pengertian metagenesis tumbuhan paku dan struktur tumbuhan paku. Kemudian akan diuraiakan daur hidup tumbuhan paku homospora, daur hidup tumbuhan paku heterospora, dan daur hidup tumbuhan paku peralihan.

Table of Contents

Pengertian Metagenesis Tumbuhan Paku

Metagenesis adalah pergiliran daur hidup antara generasi yang berkembang biak secara generatif dan generasi lain yang berkembang secara vegetatif. Pada umumnya kedua generasi tersebut berbeda morfologinya. Sehingga, pengertian metagenesis tumbuhan paku dapat dikatakan sebagai daur hidup tumbuhan paku yang terdiri atas dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit.

Generasi Sporofit

Generasi sporofit pada tumbuhan paku terdapat pada siklus hidup tumbuhan paku aseksual. Daur hidup diawali dari makhluk hidup yang akan menghasilkan spora. Pada tumbuhan paku, spora terdapat ada kotak spora yang terletak di permukaan bawah daun.

Tidak semua tumbuhan paku memiliki spora. Tumbuhan paku yang memiliki spora di bawah permukaan daunnya disebut sporofil.

Generasi sporofit dari daur hidup tumbuhan paku adalah tumbuhan paku yang sering terlihat oleh sobat idschool. Karakteristik dari daur hidup pada generasi sporofit adalah lebih panjang daripada generasi gametofit.

Generasi Gametofit

Generasi gametofit terdapat pada fase seksual. Tahapan generasi gametofit diawali dari protalium. Spora yang jatuh di tempat lembab akan berkembang menjadi protalium dengan bentuk seperti talus. Protalium akan menghasilkan sel gamet jantan (spermatozoid) dan betina (ovum). Hasil dari pembuahan sel gamet akan menghasilkan zigot diploid yang akan berkembang menjadi tumbuhan paku.

Generasi gametofit dari daur hidup tumbuhan paku adalah protalium. Karakteristik dari genearsi gametofit adalah pada tumbuhan paku yang berlangsung sangat singkat.

Secara umum, metagenesis tumbuhan paku atau daur hidup tumbuhan paku meliputi tahapan-tahapan berikut ini.

  1. Spora yang berasal dari sporangium pada daun mengalami pematangan dengan mitosis, kemudian menjadi protalium/protallus.
  2. Protalium tersebut kemudian berkembang sehingga berkembang menjadi alat reproduksi. Meliputi anteridium yang menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang menghasilkan sel telur.
  3. Kemudian, sel telur dan spermatozoid bertemu sehingga terbentuk zigot.
  4. Zigot tumbuh menjadi tumbuhan paku dewasa.
  5. Selanjutnya, daur hidup tumbuhan paku kembali lagi ke fase sporofit dan begitulah seterusnya.

Struktur Tumbuhan Paku

Pada bagian pengantar telah disinggung sedikit bahwa tumbuhan paku merupakan kormus sejati. Singkatnya, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Bagian-bagian tersebut berperan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Di sini akan disampaikan ketiga struktur tumbuhan paku tersebut.

Struktur Tumbuhan Paku
Sumber gambar: sciencebooth(dot)com

Karakter dari akar, batang, dan daun pada tumbuhan paku:

1. Akar Tumbuhan Paku

Struktur penyusun akar tumbuhan paku meliputi lapisan epidermis, korteks, dan stele. Jenis akar sejati pada tumbuhan paku merupakan akar serabut yang dilindungi oleh kaliptra. Pada daerah stele terdapat jaringan xylem dan floem dengan tipe ko sentris tertutup. Letak xylem berada di tengah dan dikelilingi oleh floem.

2. Batang Tumbuhan Paku

Batang pada beberapa tumbuhan paku ada yang muncul ke atas tanah, seperti paku tiang (Alsophila), Psilotum, Cyathea. Namun ada juga tumbuhan paku dengan batang yang berada di dalam tanah. Batang tumbuhan paku yang tumbuh di tanah disebut dengan rimpang/akar batang. Kebanyakan batang pada tumbuhan paku berupa akar tongkat yang disebut rhizoma. Pada batang tumbuhan paku juga terdapat xylem dan floem. Di mana letak xylem sama seperti pada bagian akar, berada di tengah dan di kelilingi oleh floem.

3. Daun Tumbuhan Paku

Daun pada tumbuhan paku memiliki bentuk yang berbeda-beda, contohnya daun pada Drymoglossum sp (paku-pakuan) dan Platycerium biforme (paku tanduk rusa). Selain itu, daun tumbuhan paku juga dikelompokkan berdasarkan fungsi dan ukurannya.Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi daun tropofil (berwarna hijau dan berfungsi untuk fotosintesis) dan daun sporofil (berfungsi menghasilkan spora).Berdasarkan ukurannya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi daun mikrofil (ukuran kecil, belum bertangkai daun) dan daun makrofil (ukuran besar, sudah bertangkai dan bertulang daun). Tulang daun pada daun makrofil dapat berupa cabang-cabang.

Selanjutnya, akan dibahas tentang daur hidup tumbuhan paku. Namun perlu diketahui bahwa tumbuhan paku dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan macam spora yang dihasilkan. Pengelompokkan tersebut meliputi,

  1. Tumbuhan paku homospora
  2. Tumbuhan paku heterospora
  3. Tumbuhan paku peralihan

Untuk pejelasan lebih lanjut tentang masing-masing jenis tumbuhan paku, dapat dipelajari pada masing-masing daur hidup tumbuhan paku yang diberikan di bawah.

Daur Hidup Tumbuhan Paku Homospora

Tumbuhan paku homospora merupakan paku yang menghasilkan satu macam spora saja.

Secara singkat alur daur hidup tumbuhan paku meliputi spora masak keluar dari sporofit – protalium – protalium membentuk arkegonium dan anteridium – sperma membuahi ovum dengan media air – terbentuk zigot – sporofit ( paku dewasa) – sporofit menghasilkan spora.

Daur hidup tumbuhan paku homospora secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah.

Daur Hidup Tumbuhan Paku

Daur Hidup Tumbuhan Paku Heterospora

Tumbuhan paku heterospora mampu menghasilkan dua macam spora yang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda. Kedua spora yang dihasilkan pada tumbuhan paku heterospora disebut mikrospora dan makrospora.

Mikrospora adalah spora dengan ukuran kecil yang menjadi protalium jantan dan dapat menghasilkan sel sperma melalui pembentukan anteridium. Sedangkan makrospora adalah spora yang memiliki ukuran lebih besar yang akan menjadi protalium betina dan akan menghasilkan ovum.

Alur daur hidup tumbuhan paku heterospora dapat dilihat pada bagan di bawah.

Daur Hidup Tumbuhan Paku Heterospora

Daur Hidup Tumbuhan Paku Peralihan

Tumbuhan paku peralihan menghasilkan dua macam spora yang sama bentuk dan ukurannya tetapi memiliki jenis kelamin yang berbeda. Contoh tumbuhan paku peralihan adalah paku ekor kuda (Equisetum debile).

Alur daur hidup tumbuhan paku peralihan dapat dilihat pada bagan di bawah.

Daur Hidup Tumbuhan Paku Peralihan

Demikianlah tadi ulasan tentang metagenesis tumbuhan paku atau daur hidup tumbuhan paku. Meliputi pengertian metagenesis tumbuhan paku. Serta daur hidup tumbuhan paku homospora dan daur hidup tumbuhan paku heterospora. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Ciri-Ciri dan Contoh Serangga yang Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak Sempurna

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.