Fenomena Alam yang Menjadi Bukti Teori Apungan Benua oleh A. L. Wegener

Salah satu konsep yang menjelaskan bagaimana proses terbentuknya permukaan Bumi adalah Teori Apungan Benua atau Continental Drift Theory. Di mana teori apungan benua berkaitan erat dengan adanya gerakan lempeng-lempeng tektonik pada permukaan bumi (teori lempeng tektonik). Ada beberapa fenomena alam sebagai bukti teori apungan benua yang dapat diamati melalui permukaan bumi.

Secara umum bukti teori apungan benua meliputi kecocokan beberapa wilayah antar benua, terjadinya gunung berapi dan gempa tektonik, serta beberapa fenomena yang terjadi karena faktor klimatik. Bagaimana penjelasan untuk fenomena alam yang menjadi bukti teori apungan benua? Apa saja fenomena alam yang menjadi bukti teori apungan benua? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.

Table of Contents

Sekilas Teori Apungan Benua dan Teori Lempeng Tektonik

Tokoh yang pertama kali mengungkapkan teori apungan benua adalah Alfred Lothar Wegener. Hipotesis utama dari teori apungan benua menyatakan bahwa benua-benua yang ada di bumi ini tidak bersifat statis melainkan selalu bergerak seiring dengan waktu. Sehingga teori apungan benua sangat berkaitan erat dengan teori lempeng tektonik.

Pergerakan benua-benua disebabkan adanya pergerakan lempeng tektonik pada bagian mantel bumi yang terdapat pada lapisan litosfer bumi. Di bawah lapisan litosfer terdapat lapisan astenosfer berupa material cair dan panas. Adanya pengaruh arus konveksi yang terjadi dalam lapisan astenosfer membuat lempeng-lempeng tektonik di permukaan bumi selalu bergerak.

Teori apungan benua menjelaskan benua di bumi menyerupai batu apung yang bergerak seiring dengan pergerakan lempeng di bagian bawah kulit bumi. Benua yang terbentuk dari sial akan terapung di benua yang terbentuk dari sima karena perbedaan berat jenisnya.

Pawa awalnya, bumi berasal dari satu benua raksasa yang disebut Pangea (semua daratan) yang dikelilingi oleh Panthalassa (semua lautan). Setelah ratusan juta tahun, Pangea pecah menjadi dua benua yang ukurannya lebih kecil yaitu Laurasia (bagian utara equator) dan Gondwana (bagian selatan equator) karena adanya pergerakan lempeng tektonik.

Bukti Teori Apungan Benua

Selanjutnya Laurasia akan pecah menjadi Benua Eropa, Amerika bagian utara, dan Asia bagian utara. Sedangkan Gondwana merupakan cikal bakal menjadi Benua Afrika, Australia, Amerika bagian selatan, dan sebagian Asia lainnya (bagian selatan).

Baca Juga: Karakteristik Setiap Lapisan Atmosfer Bumi

5 Fenomena Alam Sebagai Bukti Teori Apungan Benua

Konsep teori disampaikan dengan penjelasan melalui beberapa fenomena alam yang dapat memperkuat dan menjadi bukti teori apungan benua. Setidaknya ada lima fenomena alam yang menjadi bukti teori apungan benua seperti yang dimuat dalam masing-masing pembahasan berikut.

1. Kecocokan Beberapa Wilayah Antar Benua

Pada pengamatan melalui peta atau bola dunia dapat terlihat bahwa bentuk-bentuk benua yang berhadapan dan terpisah oleh samudera/lautan memiliki bentuk seperti puzzle. Andai ujung-ujung benua yang saling berhadapan tersebut disatukan akan cocok antara satu dengan yang lain.

Beberapa peneliti menemukan kemiripan antara garis pantai benua di sisi berlawanan dari Samudera Atlantik, khususnya wilayah Amerika Selatan dan Afrika. Contoh kemiripan tersebut menjadi bukti parsial bahwa benua-benua pernah bergabung bersama sebagai satu benua besar yang kemudian terpecah.

Bukti Pertama Teori Apungan Benua

Beberapa fenomena alam yang menjadi bukti teori apungan benua berupa kemiripan atau kecocokan wilayah antar benua terdapat pada kondisi-kondisi berikut.

  • Bagian timur pada benua Amerika Selatan dengan bagian barat dari benua Afrika
  • Sisi timur benua Afrika yang berhadapan dengan semenanjung Arabia
  • Sisi timur benua Afrika yang berhadapan dengan pulau Madagaskar

2. Kesamaan Urutan Batuan dan Barisan Pegunungan di Wilayah Benua yang Berhadapan

Selain memiliki kecocokan seperti potongan puzzle, jenis batuan pada wilayah yang berhadapan juga memiliki kesamaan. Kondisi ini juga dijadikan untuk memperkuat teori yang menyatakan bahwa benua-benua yang  awalnya bergabung menjadi satu.

Beberapa pegunungan besar mendukung hipotesis pergeseran benua, salah satunya adalah pegunungan Appalachian. Antara pegunungan Appalachian (Amerika Serikat) seperti merupakan satu rangkaian yang berkelanjutan dengan pegunungan Caledonian dan Hercynian di Eropa.

Contoh kesamaan urutan batuan dan barisan pegunungan terdapat pada fenomena alam yang menjadi bukti teori apungan benua berikut.

  • Batuan yang terdapat di Amerika Selatan dan di Afrika memiliki jenis dan umur batuan yang sama
  • Struktur batuan induk di tepi lautan Atlantik di Afrika, Amerika Utara, dan Eropa memiliki potongan dengan bentuk yang cocok satu sama lain
  • Pegunungan Appalachian di Amerika Serikat dengan pegunungan Caledonian dan Hercynian di Eropa memiliki penampakan seperti satu rangkaian yang berkelanjutan

3. Terjadinya Gunung Berapi dan Gempa Karena Pergerakan Lempeng Tektonik

Diketahui bahwa Benua Amerika perlahan selalu bergerak ke arah barat yang menyebabkan samudra atlantik semakin luas. Selai itu diketahui juga bahwa beberapa daratan bergerak saling menjauh seperti yang terjadi pada Greenland dan Madagaskar.

  • Daratan Greenland menjauh dari Benua Eropa, melalui pengukuran setiap setiap tahunnya, laut pemisah semakin lebar
  • Daratan Madagaskar semakin menjauhi benua Afrika

Pada teori apungan benua menerangkan gempa yang terjadi karena adanya tumbukan atau pergerakan antara lempeng tektonik yang seketika dan besar. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa gempa akan terjadi paling sering pada wilayah yang merupakan pertemuan lempeng-lempeng tektonik. 

Pernyataan tersebut sesuai dengan fenomena yang terjadi pada lokasi pertemuan lempeng Eurasia (pantai barat Sumatera) dan Indo-Australia (pantai selatan Jawa). Dua wilayah tersebut nyatanya menjadi wilayah yang sangat rawan gempa.

Selain itu juga terdapat sesar San Andreas yaitu batas tektonik antara lempeng Pasifik dan Amerika Utara. Pada wilayah tersebut dikatahui bahawa ada kegiatan seismik di patahan San Andreas.

Fenomena Alam yang Menjadi Bukti Teori Apungan Benua
sumber gambar: USGS

Baca Juga: Profil Negara-Negara di Asia Timur

4. Faktor Klimatik pada Bukti Teori Apungan Benua

Faktor klimatik adalah faktor yang disebabkan oleh iklim dan berpengaruh pada persebaran flora dan fauna. Diketahui bahwa terdapat deposit batubara di daerah kutub dan lintang tinggi. Padahal, proses terbentuknya batubara membutuhkan hutan-hutan lebat yang tidak mungkin tumbuh di daerah kutub dan lintang tinggi.

Karenanya ada dugaan kuat bahwa daerah-daerah tersebut pernah berada di daerah tropis atau subtropis sehingga dapat terbentuk batu bara di lokasi tersebut. Posisi atau kedudukan wilayah tersebut di daerah kutub dan lintang tinggi terjadi karena adanya pergerakan lempeng benua. Hal itu sejalan dengan asumsi dari teori apungan benua bahwa benua-benua bisa bergerak.

5. Lokasi Fosil dan Persebaran Spesies

Pada awalnya, benua berupa wilayah daratan yang saling berdekatan, sampai akhirnyat setelah ratusan juta tahun menjadi berjauhan. Salah satu bukti pendukungnya adalah penemuan fosil-fosil makhluk purba yang ditemukan di benua yang saat ini berjauhan namun pada masa purba berdekatan. 

Selain fosil, spesies-spesies yang berkerabat dekat juga ditemukan pada benua yang di masa purba berdekatan. Ini menunjukkan spesies ini berasal dari nenek moyang yang berkembang ketika benua ini masih dekat.

Beberapa contohnya penemuan yang dapat menjadi bukti teori apungan benua berupa penemuan lokasi fosil dan persebaran spesies terdapat pada daftar berikut.

  • Persebaran Marsupalia yaitu hewan mamalia berkantung yang ditemukan di benua-benua Australia dan Amerika Selatan. Di mana, kedua wilayah ini dulunya merupakan satu daratan yaitu Gondwana.
  • Fosil Cynognathus (reptil yang hidup sekitar 240 juta tahun yang lalu) yang ditemukan di Benua Amerika bagian selatan dan Benua Afrika
  • Fosil Clossopteris (tanaman yang hidup 260 juta tahun yang lalu) dijumpai di Benua Afrika, Amerika bagian selatan, India, Australia, dan Antartika.

Baca Juga: Kumpulan Teori Pembentukan Muka Bumi

Contoh Soal dan Pembahasan

Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasan bagaimana fenomena alam menjadi bukti teori apungan benua. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih!

Contoh 1 – Soal Bukti Teori Apungan Benua

Pernyataan:
(1) Kesamaan fosil di pantai timur Amerika Selatan dengan pantai barat Afrika;
(2) Kesamaan struktur batuan di pantai barat Amerika Selatan dengan pantai barat Afrika;
(3) Pulau Greenland mendekati benua Eropa;
(4) Samudera Atlantik semakin luas;
(5) Benua Amerika bergerak ke arah barat.

Bukti gerakan lempeng tektonik menurut Alfred Wegener yang menjadi fenomena alam pendukung bukti teori apungan benua terdapat pada nomor ….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (4), dan (5)
D. (2), (3), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

Pembahasan:
Teori pergerakan lempeng yang dikemukakan oleh Alfred Wegener mendukung teori apungan benua. Di mana bukti dari teori apungan benua terdapat pada beberapa fenomena alam berikut.

  • Adanya persamaan geologis (batuan) antara pantai timur Amerika Selatan dengan pantai barat Afrika(2)
  • Greenland bergerak menjauhi Eropa dengan kecepatan 36 m/tahun ()
  • Ditemukan fosil mesosaurus di Amerika Selatan di Afrika → (1)
  • Ditemukan bekas zaman es di Amerika Selatan, Antartika, India, Afrika, Australia
  • Adanya kegiatan seismic yang luar biasa di sepanjang patahan san Andreas
  • Samudra Atlantik semakin meluas (divergen) → (4)
  • Terbentuknya pegunungan Himalaya (konvergen)
  • Batas Samudera Hindia makin mendesak ke utara
  • Madagaskar bergerak menjauhi Afrika dengan kecepatan 9 m/th

Jadi, fenomena alam pendukung bukti teori apungan benua terdapat pada nomor (1), (2), dan (4).

Jawaban: B

Contoh 2 – Soal Bukti Teori Apungan Benua

Pernyataan:
(1) Madagaskar menjauhi Afrika;
(2) Greenland bergerak menjauhi daratan Eropa;
(3) Pantai barat Afrika memiliki lekuk yang sesuai dengan pantai timur Amerika Selatan;
(4) Benua Eropa dan Asia bersatu;
(5) Terdapatnya pegunungan Himalaya

Bukti teori apungan benua yang sesuai karena adanya pergerakan lempeng tektonik terdapat pada nomor ….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (5)
C. (1), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

Pembahasan:
Teori pergerakan lempeng yang dikemukakan oleh Alfred Wegener mendukung teori apungan benua. Di mana bukti dari teori apungan benua terdapat pada beberapa fenomena alam berikut.

(1) Madagaskar menjauhi Afrika;
(2) Greenland bergerak menjauhi daratan Eropa;
(3) Pantai barat Afrika memiliki lekuk yang sesuai dengan pantai timur Amerika Selatan;

Jadi, bukti teori apungan benua yang sesuai karena adanya pergerakan lempeng tektonik terdapat pada nomor (1), (2), dan (3).

Jawaban: A

Demikianlah tadi ulasan fenomena yang menjadi bukti teori apungan benua yang disampaikan oleh A. L. Wegener. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

Baca Juga: 6 Negara Bagian dan 2 Wilayah Teritorial di Benua Australia

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.