Perbedaan Gerak Epirogenetik dan Orogenetik pada Tumbukan Lempeng Bumi

Gerak epirogenetik dan orogenetik adalah dua jenis gerak tektonik (tektonisme) yaitu semua gerak naik/turun yang dapat menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. Perbedaan gerak epirogenetik dan orogenetik terdapat pada waktu proses terjadinya dan cakupan luas daerahnya. Tektonisme merupakan salah satu jenis tenaga endogen yaitu gaya yang berasal dari dalam bumi disebabkan adanya suatu energi di dalam bumi yang mendesak bumi. Selain tektonisme, terdapat dua jenis gaya endogen lainnya yaitu vulkanisme dan seisme.

Tektonisme memungkinkan terjadinya pergeseran batuan secara vertikal atau horizontal. Akibat dari tektonisme dapat membuat suatu wilayah/pulau mengalami naik/turun. Tektonisme juga memungkinkan terbentuknya lipatan (folding), retakan (jointing), dan patahan (faulting).

Baca Juga: Rangkaian Pegunungan/Gunung Sirkum Pasifik dan Mediterania

Bagaimana gerak epirogenetik? Begaimana gerak orogenetik? Apa saja perbedaan gerak epirogenetik dan orogentik? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan gerak epirogenetik dan orogenetik di bawah.

Table of Contents

Gerak Epirogenetik

Gerak epirogenetik adalahgerak tektonik dengan tenaga yang lambat dan meliputi daerah yang luas. Gerak epirogenetik menjadi dua macam yaitu gerak epirogenetik positif dan gerakan epirogenetik negatif. Perbedaan kedua gerak epirogenetik tersebut didasarkan dari arah gerakan yang terjadi.

Gerakan epirogenetik positif:
gerakan permukaan bumi mengarah ke bawah sehingga menyebabkan daratan turun dan permukaan laut seolah-olah naik.

Gerak Epirogenetik Positif

Contoh gerak epirogenetik positif:

  1. Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau di barat daya Maluku sampai ke laut Banda);
  2. Turunnya muara Sungai Hudson di Amerika yang dapat terlihat hingga kedalaman 1.700 meter;
  3. Turunnya lembah Sungai Kongo sampai 2.000 km di bawah permukaan laut.

Gerakan epirogenesa negatif:
gerakan permukaan bumi yang mengarah ke atas sehingga menyebabkan daratan naik dan permukaan laut seolah-olah turun.

Gerak Epirogenetik Negatif

Contoh gerak epirogenetik negatif:

  • Naiknya Pulau Timor dan Pulau Button
  • Naiknya pulau Simeulue di bagian utara saat gempa Aceh 26 Desember 2004
  • Naiknya dataran tinggi Colorado di Amerika

Baca Juga: Fenomena Alama yang Menjadi Bukti Teori Apungan Benua oleh A. L. Wegener

Gerak Orogenetik

Gerak orogenetik adalah gerak tektonik dengan tenaga yang relatif cepat dan memiliki daerah lingkup yang sempit. Hasil dari gerak orogenetik dapat membentuk patahan dan lipatan.

Patahan:
gerakan tekanan horizontal dan vertikal yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak atau patah. Adanya patahan terjadi karena tekanan yang kuat melampaui titik patah batuan dan berlangsung dengan sangat cepat. Bentuk patahan dapat berupa horst (tanah naik), graben (tanah turun), sesar, dan blok mountain.

  • Tanah naik (horst): dataran yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya akibat tekanan dari dua arah atau lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
  • Tanah turun (graben/slenk): kenampakan dataran yang letaknya lebih rendah dari daerah sekelilingnya akibat tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.
  • Sesar: patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang mengalami pergeseran. Sesar ini dibagi menjadi dua yaitu dekstral (bergeser ke kanan) dan sinistral (bergeser ke kiri).
  • Blok mountain: kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan.
Akibat Gerak Epirogenetik dan Orogenetik
Gerak Epirogenetik dan Orogenetik

Lipatan:
adalah gerak tekanan horizontal yang menyebabkan kulit bumi yang elastis mengalami pengerutan dan menghasilkan relief muka baru berbentuk pegunungan. Bagian lipatan yang terlipat ke atas disebut punggung lipatan (antiklinal). Sedangkan bagian lipatan yang melipat ke bawah disebut dengan lembah lipatan (sinklinal). Sementara bidang yang dapat ditarik lurus dari antiklinal dan sinklinal disebut dengan bidang aksial.

Macam-macam lipatan meliputi tegak, miring, menutup, rebah, dan sesar sungkup.

Gerak Orogenetik
  • Symmetrical folds (lipatan tegak): akibat pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
  • Asymmetrical fold (lipatan miring): akibat tenaga horizontal tidak sama.
  • Recumbent folds (lipatan menutup): akibat tenaga tangensial saja yang bekerja.
  • Overturned folds (lipatan rebah): akibat arah tenaga horizontal dari satu arah.
  • Overthrust (sesar sungkup): akibat adanya pergerakan pada sepanjang kerak bumi.

Baca Juga: Teori Pembentukan Muka Bumi

Contoh Soal Gerak Epirogenetik dan Orogenetik (+ Pembahasan)

Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan perbedaan gerak epirogenetik dan orogenetik di atas. Setiap contoh soal gerak epirogenetik dan orogenetik yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal gerak epirogenetik dan orogenetik. Selamat Berlatih!

Contoh 1 – Mengenali Perbedaan Gerak Epirogenetik dan Orogenetik

Perhatikan gambar di bawah ini!

Contoh Gerak Epirogenetik

Gambar di atas merupakan bentukan akibat gerak ….
A. epirogenetik positif
B. epirogenetik negatif
C. orogenetik
D. dislokasi
E. degradasi

Pembahasan:
Dari gambar yang diberikan pada soal terlihat bahwa terjadi gerakan naiknya daratan yang membuat seolah-olah laut surut. Gerak epirogenetik yang mengarah ke atas (daratan naik) disebut dengan epirogenetik negatif, sedangkan gerak epirogenetik yang mengarah ke bawah (daratan turun) disebut dengan epirogenetik positif.

Jadi, gambar di atas merupakan bentukan akibat gerak epirogenetik negatif.

Jawaban: B

Contoh 2 – Soal Gerak Epirogenetik dan Orogenetik

Pernyataan:
(1) gerak penurunan suatu daratan, sehingga seolah-olah permukaan air laut naik;
(2) gerak naiknya suatu daratan, sehingga seolah-olah permukaan air laut turun;
(3) penurunan Benua Selatan atau Gondwana;
(4) terbentuknya laut-laut dalam di muka Bumi;
(5) terbentuknya rangkaian dataran tinggi di permukaan Bumi.

Bukti pergerakan lempeng tektonik pada daerah yang luas serta dalam waktu yang relatif lama terdapat pada angka ….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (1), (2), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

Pembahasan:
Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan dan patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Gerak tektonik terdiri dari gerak epirogenetik dan gerak orogenentik.

Epirogenetik adalah proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari bawah bumi dengan arah vertikal (atas/bawah) pada daerah yang amat luas. Ada 2 jenis gerak epirogenetik yaitu epirogenetik positif dan epirogenetik negatif.

  • Epirogenesa positif: gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi sehingga permukaan air laut terlihat naik.
  • Epirogenesa negatif: gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi sehingga air laut terlihat menurun.

Orogenetik adalah pergerakan lempeng tektonik yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit. Akibat dari tektonik orogenetik dapat membentuk pelengkungan (warping) dan lipatan (folding) yang terjadi akibat adanya tekanan pada arah mendatar.

Pergerakan lempeng tektonik pada daerah yang luas serta dalam waktu yang relatif lama merupakan gerak epirogenetik. Contoh gerak epirogenetik terdapat pada peristiwa-peristiwa berikut.

  • Gerak penurunan suatu daratan, sehingga seolah-olah permukaan air laut naik (1)
  • Gerak naiknya suatu daratan, sehingga seolah-olah permukaan air laut turun (2)
  • Terbentuknya rangkaian dataran tinggi di permukaan Bumi (5)

Jadi, bukti pergerakan lempeng tektonik pada daerah yang luas serta dalam waktu yang relatif lama terdapat pada angka (1), (2) dan (5).

Jawaban: C 

Contoh 3 – Soal Gerak Epirogenetik dan Orogenetik

Perhatikan gambar di bawah ini!

Contoh Gerak Orogenetik

Bentuk muka Bumi pada bagian nomor 2 disebut ….
A. sinklorium
B. graben
C. sinklinal
D. antiklinal
E. horst

Pembahasan:
Bagian nomor 2 menunjukkan bahwa daratan turun dibanding daerah disekitarnya. Kenampakan alam tersebut terjadi karena adanya gerak tektonik akibat tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun. Daratan turun akibat gerak tektonik yang mengakibatkan permukaan lebih rendah dari daerah sekitar disebut dengan graben.

Jadi, bentuk muka Bumi pada bagian nomor 2 disebut graben.

Jawaban: B

Contoh 4 – Soal Gerak Epirogenetik dan Orogenetik

Gerak turunnya daratan sehingga kelihatan permukaan air laut naik, disebut ….
A. epirogenetik positif
B. epirogenetik negatif
C. orogenetik negatif
D. orogenetik positif
E. orogenetik posistif dan negatif

Pembahasan:
Epirogenetik adalah proses naik turunnya permukaan bumi oleh tenaga endogen yang bersifat lambat, arah pergerakannya vertikal, dan mencakup wilayah yang luas. Ada 2 jenis gerak epirogenetik yaitu epirogenetik positif dan epirogenetik negatif.

  • Epirogenetik positif: gerakan epirogenetik yang menyebabkan turunnya daratan sehingga permukaan air laut akan terlihat naik.
  • Epirogenetik negatif: gerakan epirogenetik yang menyebabkan naiknya daratan sehingga permukaan air laut akan terlihat turun.

Jadi, gerak turunnya daratan sehingga kelihatan permukaan air laut naik, disebut epirogenetik positif.

Jawaban: A

Demikianlah tadi ulasan apa itu gerak epirogenetik dan orogenetik, serta apa saja perbedaan gerak epirogenetik dan orogenetik pada tumbukan lempeng bumi. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Teori Apungan Benua (Continental Drfit Theory) oleh A. L. Wegener

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.