Cara Membaca Jangka Sorong

Jangka sorong adalah salah satu bentuk alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Hasil pengukuran dengan jangka sorong dilakukan dengan cara membaca jangka sorong. Cara kerja jangka sorong hampir sama dengan penggaris atau mistar. namun jangka sorong memiliki ketelitian yang lebih tinggi. Ketelitian yang dimiliki jangka sorong tidak lepas dari adanya dua skala pada jangka sorong yaitu skala utama dan skala nonius. Jangka sorong juga dilengkapi dengan tangkai ukur kedalaman yang dapat digunakan untuk mengukur mengukur kedalaman suatu wadah.

Pengukuran adalah tentang bagaimana angka ditetapkan untuk memberikan keterangan atas objek dan fenomena. Hasil yang pengukuran yang tepat membuat suatu pekerjaan lebih baik untuk dikerjakan. Sebagai contoh sederhana pada pembuatan baju, pengukuran ukuran-ukuran badan yang tepat akan menghasilkan baju yang nyaman dipakai. Begitu juga dalam bahasan science, ketelitian hasil pengukuran dibutuhkan untuk menyimpulkan teori yang tepat. Dengan menggunakan jangka sorong, ketelitian pengukuran panjang suatu benda menjadi lebih tinggi. Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian pada rentang -0,05 mm sampai dengan 0,05 mm.

Bentuk alat ukur yang disebut jangka sorong

Baca Juga: Cara Membaca Stopwatch (Alat Ukur Waktu)

Bagaimana cara menggunakan jangka sorong? Bagaimana cara membaca jangka sorong? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.

Table of Contents

Bagian-Bagian Jangka Sorong

Jangka sorong dalam Bahasa Inggris disebut dengan vernier caliper. Alat ukur berbentuk jangka sorong memiliki tiga komponen untuk mengukur panjang suatu benda yaitu rahang atas, rahang bawah, dan tangkai ukur kedalaman. Rahang atas/dalam digunakan untuk mengukur diameter lingkaran dan rahang bawah/luar untuk pengukuran panjang benda. Sedangkan tangkai ukur kedalaman digunakan untuk mengukur kedalaman atau ketinggian suatu wadah.

Bagian-bagian yang menyusun jangka sorong terlihat seperti pada gambar berikut.

bagian-bagian jangka sorong

Cara menggunakan jangka sorong cukup mudah yaitu dengan menggerakkan rahang geser ke arah kanan atau kiri, sesuai dengan benda yang akan diukur. Hasil pengukuran panjang suatu benda ditunjukkan melalui dua skala pada bagian seperti penggaris.

Cara Membaca Hasil Pengukuran dengan Jangka Sorong

Seperti ulasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa jangka sorong memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama merupakan ukuran pokoknya, sedangkan skala nonius (skala vernier) merupakan skala tambahan tingkat ketelitian pengukur untuk skala utama.

Dengan kata lain, skala utama berperan sebagai ukuran pokoknya dan skala nonius memberikan tingkat ketelitian (sampai 0,01 cm). Hasil pengukuran pada cara membaca jangka sorong sama dengan skala utama ditambah skala nonius.

Hasil Ukur = skala utama + skala nonius

Langkah-langkah menggunakan jangka sorong:

  1. Letakkan benda pada rahang jangka sorong.
    Jika akan mengukur panjang gunakan rahang bawah.
    Jika akan mengukur diameter gunakan rahang atas.
    Sedangkan untuk mengukur kedalaman gunakan tangkai ukur kedalaman.
  2. Pada pengukuran diameter atau panjang, geser rahang jangka sorong sampai kedua rahang jangka sorong mengapit benda yang akan diukur.
  3. Pada pengukuran kedalaman, gunakan tangkai ukur kedalaman, kemudian geser rahang jangka sorong sesuai ketinggian yang akan diukur.
  4. Selanjutnya, perhatikan angka-angka yang ditunjukkan skala utama dan skala nonius pada mistar jangka sorong
  5. Dari angkah-angka pada skala utama dan skala nonius pada hasil pengukuran dengan jangka sorong, selanjutnya dapat ditentukan hasil ukur.

Contoh cara membaca hasil pengukuran jangka sorong akan diulas pada pembahasan contoh di bawah.

Cara membaca hasil pengukan dengan jangka sorong:
Perhatikan ukuran yang ditunjukkan jangka sorong untuk mengukur pangjang suatu benda seperti terlihat pada gambar di bawah.

Berdasarkan skala yang ditunjukkan jangka sorong pada pengukuran di atas, diperoleh informasi pengukuran skala utama = 4,2 cm dan skala nonius = 4 yang artinya sama dengan 0,04 cm.

Menentukan hasil pengukuran:
Hasil ukur = 4,2 cm + (4 × 0,01) cm
Hasil ukur = 4,2 cm + 0,04 cm = 4,24 cm

Jadi, ukuran benda yang diukur menggunakan jangka sorong seperti di atas adalah 4,24 cm.

Baca Juga: Cara Menghitung Tekanan Udara Jika Diketahui Ketinggian di Suatu Tempat

Contoh Soal dan Pembahasan

Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan cara membaca jangka sorong. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasan bagaimana cara membaca jangka sorong. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih!

Contoh 1 – Cara Membaca Jangka Sorong

Perhatikan gambar di bawah!

Suatu kelereng diukur menggunakan jangka sorong. Jika diameter kelereng ditunjukkan serti pada gambar jangka sorong di atas maka diameter kelereng tersebut adalah ….
A. 1,07cm
B. 1,57 cm
C. 1,67 cm
D. 1,7cm

Pembahasan:
Skala yang ditunjukkan jangka sorong seperti gambar di atas dapat dilihat secara lebih jelas pada gambar di bawah.

Berdasarkan pengukuran yang terihat seperti gambar di atas dapat disimpulkan bahwa:
skala utama = 1,5 cm
skala nonius = 7 × 0,01 = 0,07 cm
Hasil ukur = 1,5 cm + 0,07 cm = 1,57 cm

Jadi, diameter kelereng tersebut adalah 1,57 cm.

Jawaban: B

Contoh 2 – Cara Membaca Jangka Sorong

Perhatikan hasil pengukuran diameter pipa menggunakan jangka sorong seperti berikut.

Hasil pengukuran di atas adalah ….
A. 0,63 cm
B. 0,73 cm
C. 0,78 cm
D. 0,83 cm
E. 0,88 cm

Pembahasan:
Dari hasil pengukuran dapat diperoleh informasi bahwa skala utama menunjukkan angka 0,7 dan skala nonius menunjukkan angka 3. Sehingga hasil pengukuran diameter pipa sama dengan hasil ukur = 0,7 + 3×0,01 = 0,7 + 0,03 = 0,73 cm.

Jadi, hasil pengukuran di atas adalah 0,73 cm.

Jawaban: B

Sekian pembahasan materi mengenai cara membaca jangka sorong yang meliputi bagian-bagian jangka sorong dan contoh cara membaca jangka sorong. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!
 
Baca Juga: Cara Membaca Mikrometer Sekrup

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version