Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan

Manusia sering melakukan interaksi dengan manusia lainnya dengan bentuk interaksi yang sangat beragam. Contoh bentuk interaksi tersebut adalah berbicara, jabat tangan, menatap, dan masih banyak lagi. Hal ini juga dilakukan oleh hwan dan tumbuhan yang melakukan interaksi makhluk hidup dengan berbagai cara. Melalui halaman ini, idschool akan mebahas apa saja bentuk interaksi makhluk hidup yang terjadi di kehidupan sehari-hari.

Tumbuhan merupakan satu-satunya komponen dalam interaksi makhluk hidup yang bisa menghasilkan makanan sendiri. Hal ini menyebabkan posisi tumbuhan selalu sebagai produsen dalam sebuah interaksi antar makhluk hidup. Sedangkan makhluk hidup jenis lain seperti manusia dan hewan menempati posisi konsumen (sesuai tingkatnya).

interaksi makhluk hidup

Posisi konsumen dalam sebuah interaksi antar makhluk hidup bertingkat-tingkat. Tingkatan itu dimulai dari konsumen tingkat I (konsumen I), konsumen tingkat II (konsumen II), dan seterusnya. Konsumen tingkat I adalah konsumen yang langsung berinteraksi dengan produsen, dalam hal ini tumbuhan. Posisi konsumen tingkat II diduduki oleh konsumen yang berinteraksi dengan konsumen I, dan begitu seterusnya. Posisi paling dari sebuah interaksi antar makhluk hidup ditempati oleh pengurai/dekompser. Contoh makhluk hidup yang termasuk dekomposer dalah jamur.

Bentuk interaksi makhluk hidup termuat dalam rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan. Perlu diketahui bahwa, setiap ineterksi makhluk hidup mempunyai hubungan keterkaitan. Sehingga, jika keberadaan suatu komponen dalam sebuah interaksi terganggu maka akan mempengaruhi keberadaan komponen lainnya.

Table of Contents

Rantai Makanan

Rantai makanan merupakan rangkaian proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Dalam sebuah rantai makanan, posisi pertama ditempati oleh tumbuhan yang berperan sebagai produsen. Selanjutnya, tumbuhan dimakan herbivora, omnivora, atau serangga, kedudukan mereka adalah konsumen I. Konsumen I kemudian akan dimakan oleh konsumen II, dan begit seterusnya. Sampai pada posisi akhir yang ditempati pengurai. Nantinya, pengurai akan dimanfaatkan oleh tumbuhan agar dapat tumbuh dengan baik.

Perhatikan contoh rantai makanan di bawah!

Pada contoh rantai makanan yang diberikan, kedudukan produsen ditempati oleh rumput. Selanjutnya, rumput sebagai penghasil makanan dimakan oleh belalang yang bertindak sebagai konsumen pertama. Seterusnya, belalang menjadi makanan katak, katak menjadi makanan untuk ular, dan ular menjadi makanan untuk elat. Pada akhir bagian terdapat jamur yang bertindak sebagai pengurai atau dekomposer.

Berkurangnya salah satu komponen akan mengganggu ekosistem, misalnya berkurangnya ular akan membuat populasi katak meningkat. Hal ini dikarenakan konsumen tingkat II yang memangsa katak mengalami pengrangan. Akibatnya. jumlah katak akan meningkat yang kemudian berakibat dengan jumlah belalang yang meningkat. Peningkatan jumlah belalang akan dibarengi dengan jumlah rumput yang terus berkurang karena banyak dimakan oleh belalang.

Baca Juga: 5 Bentuk Cara Adaptasi Pinguin untuk Hidup di Daerah Kutub

Jaring-Jaring Makanan

Jaring-jaring makanan merupakan rantai makanan yang saling berhubungan. Hubungan interaksi makhluk hidup dalam jaring-jaraing makanan hampir sama dengan rantai makanan. Namun, hubungan interaksi antar makhluk hidup dalam jaring-jaring makanan terlihat lebih rumit. Satu komponen bisa menduduki lebih dari satu posisi, misalnya konsumen I dan konsumen II. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.

Pada contoh jaring-jaring makanan yang diberikan di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa konsumen III dan konsumen IV.

Sekarang, idschool akan menunjukkan bagaiamana sutu komponen mempengaruhi komponen lainnya dalam sebuah interaksi antar makhluk hidup.

Perhatikan jaring-jaring makanan berikut!

Jika populasi ular meningkat, kondisi yang akan terjadi berdasarkan jaring-jaring makanan di atas adalah populasi itik menurun. Dari jaring-jaring tersebut, ular berperan sebagai konsumen II dan konsumen III, jika populasi ular meningkat maka kondisi yang akan terjadi adalah populasi itik menurun. Hal ini terjadi karena ular merupakan pemangsa itik. Pemangsa popolasi itik (ular) meningkat akan mengakibatkan populasi itik menurun.

Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Piramida Makanan

Penjelasan interaksi makhluk hidup berikutnya adalah bentuk piramida makanan. Piramida makanan merupakan tingkatan peran makhluk hidup. Bentuk dari piramida makanan adalah limas yang terbagi dalam beberapa potongan tingkatan. Tingkatan paling bawah ditempati oleh tumbuhan yang berperan sebagai produsen. Tingkatan di atasnya ditempati oleh hewan omnivora, herbivora, atau serangga yang menempati posisi konsumen I. Tingkatan di atasnya adalah konsumen II, konsumen III, dan seterusnya.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar piramida makanan yang diberikan pada gambar di bawah.

Demikianlah tadi ulasan interaksi makhluk hidup yang termuat dalam tiga bentuk antara lain rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Perkembangan Teori Atom

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version