Bangunan Bersejarah di Jakarta menjadi saksi sejarah yang terjadi di Kota Jakarta. Banyaknya peristiwa sejarah yang terjadi di Jakarta. Kota Jakarta untuk pertama kalinya dikenal akan pelabuhan Sunda Kelapa yang berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Dahulu, tempat ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dunia. Sebelum disebut sebagai Jakarta, pada awalnya disebut Sunda Kelapa (937 – 1527), Jayakarta (1527 – 1619), Batavia (1619 – 1942), dan Djakarta (1942 – 1945). Selanjutnya, sejak tahun 1945 sampai dengan sekarang disebut Kota Jakarta dengan berbagai peninggalan bangunan bersejarah di Jakarta.
Sekarang, keberadaan bangunan bersejarah di Jakarta yang menjadi saksi panjang sejarah lahirnya Indonesia banyak yang menjadi destinasi wisata. Bangunan bersejarah di Jakarta juga mampu menarik banyak wisatawan untuk mengunjungi Kota Jakarta.
Berikut ini adalah ulasan beberapa bangunan bersejarah di Jakarta. Meliputi Monumen Nasional (Monas), kawasan Kota Tua, Masjid Istiqlal, monumen proklamator, museum bahari, museum sumpah pemuda, museum nasional, gedung kesenian Jakarta, gedung arsip nasional, pelabuhan sunda kelapa, dan rumah Rengasdengklok.
1. Monumen Nasional (Monas) – Icon Kota Jakarta
Monumen Nasional lebih terkenal dengan singkatannya, yaitu Monas, adalah monumen peringatan untuk mengenang perjuangan masyarakat Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan. Bangunan utama Monas berupa tugu setinggi 132 meter (433 kaki). Bagian tertinggi monas berupa lidah api yang terbuat dari lapisan lembaran emas. Lidah api dari emas ini menyimbolkan semangat perjuangan rakyat Indonesia yang menyala-nyala.
Pembangunan Monas dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden pertama Indonesia, Soekarno. Untuk pertama kalinya, Monumen Nasional (Monas) dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.
2. Kawasan Kota Tua
Kawasan Kota Tua memiliki banyak bangunan bersejarah. Luas wilayah kota tua mencapai 1,3 km2. Beberapa bangungan bersejarah di Jakarta yang berada di kawasan Kota Tua meliputi:
- Museum Fatahillah
- Museum Bank Indonesia
- Gedung Arsip Nasional
- Museum Bahari
- Pelabuhan Sunda Kelapa
- Toko Merah
- Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum Fatahillah
Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah dulunya merupakan bekas Balai Kota Batavia.
Pelabuhan Sunda Kelapa
Sunda Kelapa adalah nama sebuah pelabuhan dan tempat sekitarnya di Jakarta. Pelabuhan Sunda Kelapa dulunya merupakan pelabuhan kerajaan Sunda (Kerajaan Pajajaran). Dari sinilah cikal – bakal kota Jakarta berawal.
Museum Bank Indonesia
Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum Seni Rupa dan Keramik dahulunya merupakan pengadilan Batavia.
Galangan VOC
Gedung Arsip Nasional
Gedung Arsip Nasional adalah bagunan bersejarah di Jakarta yang juga terletak di kawasan Kota tua yang dulunya merupakan bekas kediaman gubernur jenderal VOC Reinier de Klerk. Bangunan ini dibangun pada abad ke – 18. Saat pusat kota Batavia masih terletak di dalam benteng kota (Oud Batavia), daerah Gajah Mada – Hayam Wuruk merupakan kawasan di luar benteng kota yg masih asri, udaranya masih sejuk, memiliki pemandangan Sungai Molenvliet dengan air yang jernih. Sehingga, tempat ini dijadikan sebagai rumah – rumah peristirahatan petinggi Belanda. Mereka menggunakan tempat ini sebagai tempat untuk berakhir pekan.
3. Masjid Istiqlal
Pembangunan Masjid Istiqlal sebagai perwujudan rasa syukur atas tercapainya kemerdekaan Indonesia. Masjid Istiqlal menjadi lambang kejayaan negara dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Masjid Istiqlal didirikan sebagai masjid nasional yang tercetus setelah empat tahun dari proklamasi.
Lokasi: Jalan Taman Wijaya Kusuma, Ps. Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710
4. Monumen Proklamator
Monumen proklamator menjadi saksi sejarah kemerdekaan Indonesia. Tempat ini merupakan tempat bersejarah di mana pembacaan naskah proklamasi oleh Soekarno – Hatta sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada monumen proklamator terdapat patung Soekarno dan Hatta yang tengah membacakan naskah proklamasi.
Lokasi: Jalan Proklamasi, RT 10/RW 2, Pegangsaan, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10320.
5. Museum Sumpah Pemuda
Museum sumpah pemuda digunakan untuk mengenang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di dalam museum sumpah pemuda terdapat koleksi foto dan benda-benda yang berhubungan dengan sejarah Sumpah Pemuda yang terjadi pada tahun 1928. Dahulu, museum sumpah pemuda adalah tempat kegiatan – kegiatan pergerakan nasional kepemudaan Indonesia.
Lokasi: Jalan Kramat Raya No. 106, RT.2/RW.9, Kwitang, Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10420.
6. Museum Nasional Republik Indonesia
Museum Nasional Nasional Republik Indonesia sering juga disebut sebagai museum gajah karena terdapat patung berbentuk Gajah di depan halaman. Tempat ini adalah sebuah museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi. Banyak benda bersejarah di museum ini. Koleksi benda bersejarah di museum nasional berasal dari proses penggalian arkeologis, hasil hibah pada masa Hindia Belanda, atau ada beberapa benda yang merupakan hasil pembelian.
Lokasi: Jalan Medan Merdeka Barat No.12, Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110
7. Gedung Kesenian Jakarta
Gedung Kesenian Jakarta adalah bangunan tua peninggalan Belanda. Salah satu bangunan bersejarah di Jakarta ini menjadi tempat berkumpulnya para seniman seluruh Indonesia untuk mempertunjukkan hasil karya terbaiknya. Gedung Kesenian Jakarta dibangun pada 1821 dengan mengusung mode bangunan bergaya neorenaisance. Arsitek yang merancang gedung kesenian Jakarta adalah para perwira Jeni VOC Mayor Schultze.
Lokasi: Jalan Gedung Kesenian No.1, Ps. Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710
Wow, banyak sekali bangunan bersejarah di Jakarta. Kota Jakarta merupakan salah satu Kota di Indonesia yang mempunyai sejarah panjang. Banyak kisah yang terjadi di sana dan bangunan bersejarah di Jakarta adalah saksi dari kisah tersebut. Sekian ulasan bangunan bersejarah di Jakarta. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat,
Baca Juga: Budaya Malam Satu Suro