Cara menghitung kepadatan penduduk dapat dilakukan dengan perbandingan antara jumlah penduduk dan luas wilayah. Pertumbuhan penduduk di dunia cenderung mengikuti deret ukur atau yang lebih dikenal deret geometri. Seperti yang telah diketahui bahwa deret geometri mempunyai susunan suku-suku yang selalu berlipat pada setiap penambahan sukunya. Misalnya pada deret geometri dengan rasio 3, untuk suku pertamanya sama dengan 1, urutan sukunya menjadi 1, 3, 9, 27, dan seterusnya.
Meskipun pola pertambahan penduduk mengikuti deret geometri, cara menghitung kepadatan penduduk tidak menggunakan rumus deret geometri. Melalui halaman ini, akan diulas cara menghitung kepadatan penduduk, faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk (kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk), serta dampak kepadatan penduduk.
Baca Juga: Rumus dan Cara Menghitung Pendapatan per Kapita
Bagaimana cara menghitung kepadatan penduduk suatu wilayah? Apa saja dampak dari kepadatan penduduk yang terlalu tinggi? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.
Table of Contents
- Pengantar Materi
- Rumus dan Contoh Cara Menghitung Kepadatan Penduduk
- Faktor yang Mempengaruhi Kepadatan Penduduk
- Dampak Kepadatan Penduduk
Pengantar Materi
Kepadatan penduduk dapat diartikan sebagai besarnya angka yang menyatakan perbandingan jumlah penduduk dan luas area. Semakin tinggi angkanya maka kepadatan penduduk di area tersebut semakin padat. Tingkat populasi yang tinggi akan membuat kebutuhan sumber daya alam, seperti air, udara bersih, dsb, juga meningkat. Hal ini akan mengakibatkan persedian sumber daya alam tersebut menurun.
Jika disajikan dalam bentuk grafik, hubungan kepadatan populasi manusia dengan ketersediaan sumber daya alam, kurang lebih dapat dilihat seperti gambar di bawah.
Kesimpulannya, antara kepadatan populasi manusia dengan ketersediaan sumber daya alam memiliki hubungan kebalikan. Semakin padat populasi manusia maka akan semakin menurun ketersediaan sumber daya alam.
Kondisi berbeda terjadi pada hubungan antara jumlah penduduk dengan pencemaran lingkungan. Pertumbuhan penduduk menyebabkan naiknya tingkat pencemaran lingkungan.
Perhatikan grafik di bawah ini!
Dari grafik dapat diketahui bahwa meningkatnya jumlah penduduk sebanding dengan meningkatnya pencemaran lingkungan. Meningkatnya jumlah penduduk akan membuat produksi limbah juga meningkat.
Produksi limbah yang meningkat berbanding lurus dengan pencemaran lingkungan. Jadi, pertumbuhan penduduk menyebabkan naiknya tingkat pencemaran lingkungan.
Rumus dan Contoh Cara Menghitung Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk menyatakan jumlah populasi penduduk untuk setiap satuan luas lahan yang ditempati. Kepadatan penduduk antara Kota Jakarta dan Kota Yogyakarta tentu akan berbeda. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk dan luas area untuk Kota Jakarta berbeda dengan Kota Yogyakarta. Untuk cara menghitung kepadatan penduduk dapat diperoleh melalui rumus yang diberikan di bawah.
Berikutnya, kita akan mencoba menghitung kepadatan penduduk Kota Jakarta pada tahun 2015. Informasi data luas wilayah Kota Jakarta dan jumlah penduduknya adalah sebagai berikut.
Kepadatan Penduduk (KP) Kota Jakarta:
Hasil di atas dibulatkan menjadi 15.386, artinya kepadatan penduduk Kota Jakarta adalah 15.386 orang untuk setiap satuan luas satu kilometer persegi. Dengan kata lain, untuk setiap lahan dengan luas satu kilometer persegi dihuni oleh 15.386 orang.
Demikian tadi cara menghitung kepadatan penduduk suatu wilayah. Berikutnya akan diulas faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk, meliputi natalitas, mortalitas, dan perpindahan penduduk.
Faktor yang Mempengaruhi Kepadatan Penduduk
Pada ulasan di atas telah diberikan cara menghitung kepadatan penduduk. Pada bagian ini, akan diberikan materi tentang faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk. Meliputi juga cara menentukan angka kelahiran dan angka kematian di suatu wilayah. Simak lebih lanjut pada pembahasan di bawah.
Faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk meliputi natalitas (angka kelahiran), mortalitas (angka kematian), dan migrasi (perpindahan penduduk).
1) Natalitas (Angka Kelahiran)
Angka kelahiran digunakan sebagai parameter tingkat kelahiran di suatu wilayah. Kriteria kelahiran dapat digolongkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Kriteria rendah dipenuhi ketika angka kelahiran kurang dari 20. Angka kelahiran sedang jika berada pada rentang 20 sampai dengan 30. Sedangkan kriteria angka kelahiran tinggi digunakan untuk nilai angka kelahiran lebih dari 30. Natalitas (angka kelahiran) dapat diperoleh melalui rumus di bawah.
2) Mortalitas (Angka Kematian)
Jika terdapat natalitas (angka kelahiran) maka terdapat pula angka yang digunakan untuk menentukan angka kematian, yaitu mortalitas. Kriteria angka kematian (mortalitas) terbagi dalam tiga kelompok yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Angka kematian dikategorikan rendah jika angka kematian kurang dari 9. Kriteria sedang digunakan untuk angka kematian antara 9 sampai dengan 13. Kriteria angka kematian tinggi jika nilainya lebih dari 18.
3) Migrasi (Perpindahan Penduduk)
Migrasi atau perpindahan penduduk meliputi transmigrasi, urbanisasi, ruralisasi, imigrasi, dan emigrasi. Keterangan mengenai masing-masing istilah tersebut dapat disimak pada daftar di bawah.
Jenis – jenis migrasi:
- Transmigrasi: perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduk.
- Urbanisasi: perpindahan dari desa ke kota.
- Ruralisasi: perpindahan dari kota ke desa.
- Imigrasi: masuknya warga negara asing ke negara lain.
- Emigrasi: keluarnya warga negara ke negara lain.
Baca Juga: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Penduduk
Dampak Kepadatan Penduduk
Banyaknya penduduk dapat menimbulkan berbagai masalah besar jika tidak ada upaya untuk mengatasinya. Masalah tersebut dapat meliputi masalah ekonomi, sosial, atau masalah yang lainnya. Berikut ini adalah masalah yang dapat muncul akibat jumlah penduduk yang meningkat dan usaha-usaha yang dapat digunakan untuk mengatasi kepadatan penduduk.
Masalah yang muncul akibat jumlah penduduk yang meningkat:
- Kebutuhan lahan permukiman meningkat sehingga mengurangi lahan produktif.
- Kebutuhan pangan meningkat yang menyebabkan eksploitasi alam yang berlebih sehingga terjadi ketidakseimbangan alam.
- Pengangguran meningkat karena lapangan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penduduk.
- Tingkat kriminalitas tinggi sebagai akibat dari banyaknya pengangguran.
Usaha-usaha mengatasi kepadatan penduduk:
- Menekan angka kelahiran dengan mengadakan program Keluarga Berenana (KB).
- Pembekalan skill wirausaha untuk usia produktif dengan tujuan membuka lapangan kerja baru.
- Meratakan kepadatan penduduk dengan program transmigrasi.
Demikianlah tadi ulasan materi tentang cara menghitung kepadatan penduduk. Meliputi juga faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk dan dampak kepadatan penduduk. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Klasifikasi Makhluk Hidup