Tradisi Baritan

Tradisi Baritan adalah salah satu warisan budaya yang berada di beberapa wilayah di Jawa Tengah, seperti Pemalang dan Wonosobo. Tradisi baritan merupakan kegiatan ritual yang telah berlangsung secara turun temurun yang sudah dilakukan sejak dulu. Menurut kepercayaan warga setempat, jika tradisi Baritan tidak dilaksanakan maka akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan terhadap hasil panen serta hasil ternak maupun pemiliknya.

Tradisi Baritan masih dilestarikan sampai saat ini oleh masyarakat setempat. Bahkan Pemerintah Daerah Setempat (Dinas Pariwisata) telah mendorongnya agar menjadi agenda wisata tahunan di Kabupaten Wonosobo. Salah satu wilayah yang biasa menyelenggarakan tradisi Baritan secara meriah adalah Desa Simbang. Ritual tradisi baritan di desa Simbang biasanya dilengkapi dengan pesta kembul bujono (makan bersama), pesta pathok (festival sapi) dan pertunjukkan kesenian eblek.

Tradisi Baritan

Melalui halaman ini, idschool akan membahas Tradisi Baritan yang meliputi ulasan pengertian tradisi baritan, sejarah tradisi baritan, bentuk penyelenggaraan tradisi baritan, perkembangan tradisi baritan, serta makna dan manfaat tradisi baritan.

Apa Itu Tradisi Baritan?

Tradisi baritan adalah sebuah upacara adat yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat dan peristiwa alam. Kepercayaan masyarakat terkait ritual tradisi baritan dilakukan untuk mencegah bencana alam yang mungkin akan terjadi. Tradisi ini sangat erat dengan peristiwa sejarah yang dialami warga setempat.

Sejarah Tradisi Baritan

Belum terdapat sumber yang jelas mengenai sejarah tradisi baritan. Namun ada beberapa yang mengatakan bahwa tradisi baritan diselenggarakan karena pada zaman dahulu warga masyarakat sering mendapat berbagai bencana sehingga mereka perlu mengadakan selamatan untuk mengatasinya. Sehingga, tradisi Baritan menjadi upaya yang ditempuh untuk memohon keselamatan.

Baritan merupakan akronim dari mbuBARake dhemIT lan seTAN yang berarti membubarkan jin dan setan.

Selain akronim di atas, beberapa juga ada yang mengatakan bahwa Baritan adalah akronim dari buBAR ngaRIT yang artinya selesai menyabit rumput/padi.

Menurut masyarakat di daerah Indramayu, Baritan memiliki hubungan dengan kata dalam bahasa Sunda yaitu buritan. Arti kata tersebut adalah sehabis Maghrib. Inilah yang mengacu pada waktu pelaksanaan tradisi ini.

Sedangkan di Jawa Tengah sebelah barat, baritan berasal dari kata barit yang berarti tikus. Mengapa tikus? Karena kondisi ini berhubungan dengan kegiatan ritual masyarakat agraris untuk menghindarkan diri dari serangan tikus. Karena sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Dan tikus menjadi simbol petaka bagi petani.

Meskipun ada perbedaan antara arti dari kata Baritan, masyarakat tidak begitu mempermasalahkan ini. Masyarakat lebih mengenal Baritan sebagai ritual tradisi Baritan yang sudah dilakukan turun temurun.

Bentuk Penyelenggaraan Tradisi Baritan

Ada beberapa cara bentuk penyelenggaraan tradisi baritan yang dilakukan di beberapa daerah yang menyelenggarakannya. Bentuk penyelenggaran dapat berupa genduren (membaca do’a bersama) atau bentuk upacara tradisi Baritan yang lebih meriah dengan melibatkan banyak melibatkan alat tradisional.

Salah satu upacara tradisional Baritan yang biasa diselenggarakan secara meriah berada di Desa Simbang, Kalijajar, Wonosobo, Jawa Tengah. Bentuk upacara tradisional berupa arak-arakan masyarakat yang mebawa berbagai macam hasil bumi. Dan berkumpul menjadi satu di tanah lapang bersama dengan hewan ternak untuk memohon keselamatan.

Upacara Tradisi Baritan
sumber: youtube

Makna dan Manfaat Tradisi Baritan

Tradisi Baritan dapat memberi pelajaran bagi masyarakat betapa rasa kebersyukuran dan kepercayaan terhadap kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Melalui tradisi Baritan masyarakat belajar untuk senantiasa memohon dan berdoa untuk keselamatan dalam kehidupan bermasyarakat.

Manfaat Tradisi Baritan:

  • Mengajarkan masyarakat akan pentingnya nilai bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Melestarikan sikap kegotong royongan, hal ini terlihat pada waktu persiapan sampai puncak upacara tradisi baritan dalam penyelenggaraan upacara tradisi.
  • Mengajarkan sikap kebersamaan dan toleransi antar sesama warga masyarakat yang tidak membedakan mereka dari suku, agama, pendidikan dan lain sebagainya. Semuanya membaur demi berlangsungnya upacara tradisi Baritan dengan baik.

Mengingat manfaat yang dapat diperoleh dari tradisi Baritan ini, pemerintah mengupayakan pelestarian dan pengembangan tradisi Baritan agar tetap bertahan. Selain itu, tradisi Baritan juga diharapkan dapat memperkaya obyek wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan di Jawa Tengah.

Sekian ulasan tentang Tradisi Baritan. Meliputi pengertian tradisi baritan, sejarah tradisi baritan, bentuk penyelenggaraan tradisi baritan, perkembangan tradisi baritan, serta makna dan manfaat tradisi baritan. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Senjata Tradisional Aceh – Rencong

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *