Pernahkah sobat idschool memperhatikan lampu minyak? Mengapa api dalam lampu minyak dapat meyala dalam waktu yang lama? Peristiwa ini terjadi karena minyak di dasar wadah meresap ke atas melalui sumbu kompor. Hal inilah yang membuat api dapat tetap menyala. Peristiwa ini menggambarkan secara umum adanya peristiwa kapilaritas.
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair melalui perantara, seperti kain, dinding, pipa kapiler, dan lain sabagainya. Namun tidak semua zat cair mengalami gejala kapilaritas yang sama. Misalnya pada air dan raksa.
Pada zat cair berupa air. permukaan zat cair dapat membasahi dinding. Sedangkan pada zat cair berupa raksa, tidak dapat membasahi dinding, raksa malah akan turun.
Peristiwa air membasahi dinding dan raksa tidak membasahi dinding dapat dijelaskan dengan memperhatikan gaya tarik menarik antar partikel. Gaya tarik-menarik antar partikel sejenis disebut kohesi. Sedangkan gaya tarik menarik antar partikel berbeda jenis disebut adhesi.
Air membasahi dinding karena gaya kohesi antar partikel air lebih kecil dari gaya adhesi antara partikel air dan partikel dinding.
Sedangkan raksa, gaya kohesinya lebih besar dari gaya adhesinya dengan dinding, sehingga tidak membasahi dinding.
Gaya adhesi air yang lebih besar dari kohesinya menyebabkan permukaan air berbentuk meniskus cekung. Gaya kohesi raksa lebih dari gaya adhesinya, sehingga menyebabkan permukaan raksa berbentuk meniskus cembung.
Sekarang sudah jelaskah mengapa zat cair memiliki gejala kapilaritas yang berbeda? Penjelasannya telah diuraikan di atas. Demikianlah tadi ulasan tentang pengertian kapilaritas. Semoga bermanfaat! Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net.
Baca Juga: Rumus Massa Jenis