Gangguang sistem pencernaan manusia dapat terjadi pada organ-organ tubuh yang terlibat dalam pencernaan makanan seperti pada mulut, lambung, atau usus. Gangguan sistem pencernaan manusia dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari bayi sampai dengan orang yang sudah berumur lanjut. Penyebab gangguan sistem pencernaan manusia bisa beraneka ragam, misalnya adanya infeksi oleh bakteri dalam sistem pencernaan.
Makanan menjadi sumber tenaga untuk melakukan berbagai aktifitas sehari-hari. Seperti berjalan, berlari, belajar, bahkan tidur. Makanan yang dikonsumsi akan masuk ke dalam saluran sistem pencernaan. Makanan tersebut kemudian akan dicerna melalui sistem pencernaan, baik secara mekanik atau kimiawi. Pola hidup dan pola makan yang tidak baik dapat mengakibatkan gangguan sistem pencernaan. Melalui halaman ini, idschool akan mengulas gangguan sistem pencernaan manusia.
Pembahasan gangguan sistem pencernaan makanan yang akan diberikan di sini akan dibagi menjadi tiga bagian. Pertama adalah gangguan sistem pencernaan pada rongga mulut. Kedua adalah kelainan atau gangguan sistem pencernaan pada lambung. Dan bagian yang terakhir, bagian ke tiga adalah gangguan sistem pencernaan pada usus, baik usus besar atau usus halus.
Apa saja gangguan sistem pencernaan manusia? Sobat idschool dapat mencari tahu apa saja gangguan sistem pencernaan manusia melalui ulasan di bawah.
Table of Contents
- Gangguan Sistem Pencernaan Manusia pada Rongga Mulut
- Gangguan Sistem Pencernaan pada Lambung
- Gangguan Sistem Pencernaan pada Usus
Gangguan Sistem Pencernaan Manusia pada Rongga Mulut
Makanan untuk pertama kalinya akan masuk ke dalam sistem pencernaan melalui rongga mulut. Atau dapat dikatakan bahwa rongga mulut menjadi organ pertama yang dilalui makanan pada proses pencernaan. Ada dua gangguan sistem pencernaan manusia pada rongga mulut yaitu xerostomia dan parotis.
1. Xerostomia
Xerostomia adalah penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Xerostomia atau mulut kering dapat disebabkan oleh hal – hal di luar penyakit. Beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan Xerostomia adalah kurang minum air, tidur dengan mulut terbuka, cuaca yang panas dan kering, mengonsumsi makanan kering, atau efek samping pengobatan.
2. Parotis (Gondong)
Parotis adalah nama penyakit disebabkan virus yang menginfeksi kelenjar ludah di bawah telinga. Penderita yang mengalami parotis dapat dilihat dari bengkak yang dialami pada bagian bawh telinga. Biasanya, penderita parotis atau gondong akan merasakan sakit saat menelan makanan.
Baca Juga: Proses Pencernaan Makanan dan Enzim yang Terlibat pada Manusia
Gangguan Sistem Pencernaan pada Lambung
Bagian ke dua untuk gangguan sistem pencernaan manusia pada lambung dapat berupa gastritis dan maag.
1. Gastritis
Penyakit ini disebabkan infeksi bakteri pada selaput lendir di dinding lambung. Selain infeksi, penyebab kelainan ini juga dapat dikarenakan cedera, konsumsi rutin pil pereda nyeri (NSAID), atau terlalu banyak alkohol. Beberapa gejala yang dialami biasanya berupa nyeri perut bagian atas, mual, dan muntah. Beberapa penderita terkadang tidak mengalami gejala.
2. Maag
Gangguan pada lambung berupa maag sering disebut juga sebagai tukak lambung. Penyakit maag disebabkan karena adanya luka pada dinding lambung bagian depan. Selain itu, pola makan yang tidak teratur juga dapat mengakibatkan seseorang mengalami maag.
Baca Juga: Sistem Ekskresi pada Manusia
Gangguan Sistem Pencernaan pada Usus
Gangguan sistem pencernaan manusia juga dapat terjadi di usus. Baik itu usus besar maupun usus halus. Pada umumnya, feses akan berada pada usus besar selama 12 – 14 jam. Gangguan penyerapan sari makanan pada usus dapat diakibatkan oleh virus atau bakteri. Selain itu juga dapat dikarenakan infeksi pada bagian tertentu
Gangguan sistem pencernaan pada usus dapat mengakibatkan proses pengeluaran sisa makanan yang tidak dibutuhkan tubuh dalam bentuk tinja menjadi terganggu.
1. Diare
Seseorang mengalami diare karena makanan pada usus besar mengalami penyerapan air yang sangat sedikit. Hal ini dikarenakan adanya gangguan oleh virus atau bakteri yang mengakibatkan makanan melewati usus besar secara cepat. Akibatnya, feses yang dikeluarkan berbentuk cair. Penderita diare dalam waktu yang cukup lama dapat mengalami dehidrasi. Hal ini dikarenakan terlalu banyak cairan tubuh yang keluar bersama feses.
2. Konstipasi
Kondisi yang berlawanan dengan diare adalah konstipasi. Konstipasi lebih sering dikenal dengan istilah sembelit. Kondisi ini terjadi karena usus besar menahan feses dalam waktu yang lama. Sehingga, feses menjadi sangat kering karena terlalu banyak air yang diserap.
3. Apendisitis
Apendisitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada usus buntu. Usus buntu adalah organ berbentuk kantong kecil dan tipis. Panjang usus buntu berkisar antara 5 hingga 10 cm. Letak usus buntu terhubung dengan usus besar.
4. Malabsorpsi
Malabsorbsi disebut juga penyakit sariawan usus. Penyebab gangguan sistem pencernaan ini disebabkan oleh infeksi, pengobatan, operasi usus kecil, atau gangguan seperti penyakit celiac. Gangguan yang ditimbulkan berupa ketidakmampuan usus halus menyerap sari makanan. Beberapa gejala yang mungkin akan dialami penderitanya adalah Penurunan berat badan, kembung, dan kadang – kadang diare.
5. Hemoroid
Hemoroid lebih sering kita kenal dengan wasir atau ambeyen. Hemoroid adalah nama gangguan sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya pembengkakan pembuluh vena di sekitar anus.
6. Autodigesti
Usus manusia dapat mengalami kerusakan karena proses pencernaa sendiri (autodigesti). Autodigesti dapat terjadi karena adanya enzim-enzim pencernaan protein dan lemak serta daerah yang mengandung konsentrasi asam hidroklorid tinggi.
Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan untuk menghindari autodigesti:
- Lapisan usus lebih tebal daripada lapisan sistem-sistem lain serta selalu diperbaharui.
- Usus menghasilkan lendir (Mucus). Lendir bertindak sebagai pelumas. Lendir dapat dicerna, diserap kembali, dan dikeluarkan lagi saat diperlukan.
- Enzim-enzim hanya dihasilkan atau dilepaskan sekali saja ketika makanan sampai di tempat tertentu di usus.
- Beberapa enzim pencernaan yang dapat merusakn sel usus dihasilkan dalam bentuk non-aktif, misalnya, pepsinogen dan tripsinogen bersifat non-aktif, diubah menjadi enzim pencernaan aktif pada saat makanan masuk.
Tubuh kita membutuhkan asupan makanan sehat agar sistem pencernaan dapat bekerja dengan baik. Perlunya menjaga asupan makanan yang baik dan sehat dapat menghindarkan diri kita dari gangguan sistem pencernaan makanan.
Sekian ulasan tentang kelainan sistem pencernaan manusia atau gangguan sistem pencernaan manusia. Meliputi penyakit sistem pencernaan manusia yang berada di rongga mulut, lambung, dan usus, baik usus halus dan usus besar. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Proses Pencernaan Makanan pada Manusia dan Enzim-Enzim Pencernaan yang Terlibat