Sifat sifat eksponen adalah aturan operasi hitung bilangan berpangkat. Ada delapan sifat eksponen yang dapat digunakan untuk melakukan operasi hitung bilangan berpangkat.
Misalnya pada operasi hitung bilangan berpangkat nol, hasil 50 = 1. Karena hasil setiap bilangan yang dipangkatkan nol sama dengan 1. Contoh lain adalah operasi hitung pada bilangan berpangkat negatif, hasil 2−1 = 1/2.
Pembahasan detail mengenai sifat-sifat eksponen ada di bawah.
Daftar isi:
Pengertian Bilangan Berpangkat (Eksponensial)
Eksponen adalah bentuk bilangan dengan pangkat. Contoh bilangan berpangkat adalah 23, 32001, 599, dan lain sebagainya. Nilai bilangan berpangkat sama dengan perkalian suatu bilangan dengan bilangan yang sama sebanyak pangkatnya.
Misalnya bilangan a dengan pangkat n dituliskan an. Operasi yang berlaku adalah mengalikan bilangan a sebanyak n kali. Contohnya adalah 23 = 2 × 2 × 2 = 8. Contoh lainnya adalah (–2)3 = (–2) × (–2) × (–2) = –8.
Baca Juga: Grafik Fungsi Eksponen
Sifat-Sifat Eksponen
Sifat sifat eksponen meliputi sifat operasi bilangan pangkat nol, pangkat satu (identitas), pangkat bilangan negatif, perkalian bilangan berpangkat, pembagian bilangan berpangkat, pangkat bilangan berpangkat, pecahan berpangkat, dan bilangan berpangkat pecahan.
Tabel di bawah memuat bagaimana aturan operasi hitung bilangan berpagkat.
Sifat sifat eksponen | Aturan operasi hitung |
Pangkat bilangan nol | a0 = 1 |
Pangkat satu (identitas) | a1 = a |
Pangkat bilangan negatif | a−1 = 1/a |
Perkalian bilangan berpangkat | am × an = am + n |
Pembagian bilangan berpangkat | am : an = am – n |
Pangkat bilangan berpangkat | (am)n = am × n |
Pecahan berpangkat | (a/b)m = am/bm |
Pangkat pecahan | am/n = n√am |
Contoh penggunaan sifat-sifat eksponen:
- Bilangan berpangkat nol (a0 = 1):
Contoh:
1000 = 1
(–5)0 = 1
- Bilangan dengan pangkat satu (a1 = a):
Contoh:
31 = 3
(–3)1 = –3
(1.000)1 = 1.000
- Bilangan dengan pangkat negatif (a–1 = 1/a):
Contoh:
2–1 = 1/2 = 0,5
3–2 = 1/9
- Perkalian bilangan berpangkat (am × an = am + n):
Contoh:
23 × 22 = 23+2 = 25 = 32
52 × 5 = 52+1 = 53 = 125
- Perkalian bilangan berpangkat (am : an = am – n):
Contoh:
24 : 22 = 24 – 2 = 22 = 4
52 : 5 = 52 – 1 = 51 = 5
- Aturan pangkat bilangan berpangkat ((am)n = am × n):
Contoh:
(32)3 = 32×3 = 36 = 729
(23)5 = 23×5 = 215
- Pecahan berpangkat (a/b)m = am/bm):
Contoh:
(1/3)3 = 13/33 = 1/27
(3/2)4 = 34/24 = 81/16 = 51/16
- Pangkat pecahan (am/n = n√am):
Contoh:
251/2 = 2√251 = √25 = 5
53/2 = 2√53 = √125 = 5√36
Baca Juga: Menyederhanakan Bilangan Bentuk Akar
Rumus di atas menjadi “senjata” untuk menyelesaikan berbagai bentuk soal operasi hitung bilangan berpangkat.
Baca Juga: 10 Sifat-Sifat Logaritma dan Contohnya
Contoh Soal dan Pembahasan
Bahasan soal yang diselesaikan menggunakan sifat-sifat eksponen ada di bawah.
Contoh 1 – Bentuk sederhana dari 4p^(3/4) q^(-1/2) r^(-3/5)/3p^(-5/4) q^(3/2) r^(2/5) adalah ….
Pembahasan:
Cara menyelesaikan operasi hitung bilangan berpangkat menggunakan sifat sifat eksponen seperti yang terdapat pada langkah penbyelesaian di bawah.
Sehingga diperoleh bentuk paling sederhana
Jadi, bentuk sederhana dari (4p3/4 q-1/2 r-3/5)/(3p-5/4 q3/2 r2/5) adalah 4p2/q2r.
Jawaban: A
Baca Juga: Cara Mengetahui Satuan Bilangan Berpangkat Banyak
Contoh 2 – Hasil dari 8^(-3/5) x 9^(5/4)/81^(-1/8) x 64^(1/5) adalah ….
Pembahasan:
Penggunaan sifat sifat eksponen (bilangan berpangkat) untuk menyelesaikan soal di atas terdapat pada langkah penyelesaian berikut.
= 2–9/5 –6/5 × 310/4 + 1/2
Hasilnya akhirnya adalah
= 2–15/5 × 312/4 = 2–3 × 33
Jadi, hasil perhitungan dari soal yang diberikan adalah 27/8.
Jawaban: C
Demikianlah ulasan sifat sifat eksponen yang dapat digunakan dalam operasi hitung bilangan berpangkat. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!
Saya Bu atau bapak guru gak ngerti masalah grafik nya dan soal yang diberikan mohon penjelasannya bu atau bapak guru
Saya Bu atau bapak guru gak ngerti masalah grafik nya dan soal yang diberikan mohon penjelasannya bu atau bapak guru