Klasifikasi jamur adalah pengelompokan berbagai jenis jamur yang ada di semesta. Adanya klasifikasi jamur berguna untuk mengelompokkan jamur berdasarkan kemiripan yang dimiliki. Sehingga, akan mudah dalam mengenali suatu jenis jamur. Cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari tentang jamur adalah mikologi.
Dalam klasifikasi jamur dapat dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Ada dua jenis kelompok jamur yang tidak masuk dalam bahasan di sini, yaitu jamur air (Oomycota) dan jamur lendir (Myxomycota). Keduanya dikelompokkan dalam protista mirip tumbuhan, tentunga dengan suatu alasan sendiri.
Jamur sering disebut juga sebagai fungi atau cendawan. Ciri yang menonjol dari jamur dapat dikenali melalui tidak adanya klorofil, sehingga termasuk sebagai organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof). Struktur penyusun sel jamur menggolongkan jamur sebagai eukariotik, yaitu yang memiliki sistem endomembran (organel – organel bermembran).
Jamur dapat hidup sebagai parasit, saprofit, simbiosis, atau dekomposer. Sel dapat tersusun multiseluler atau uniseluler. Struktur jamur memiliki hifa (benang-benang penyusun tubuh jamur) dan memiliki miselium (kumpulan dari cabang – cabang hifa). Dinding sel jamur terbuat dari zat kitin, yaitu karbohidrat yang mengandung nitrogen. Cara berkembangbiak jamur melalui spora.
Bagaimana karakteristik dari setiap klasifikasi jamur? Mari simak ulasan lebih jauh terkait klasifikasi jamur yang meliputi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota pada bahasan di bawah.
Table of Contents
1) Zygomycota
Klasifikasi jamur yang pertama adalah kelompok jamur Zygomycota. Contoh jamur dari divisi Zygomycota dapat ditemui pada roti atau buah-buahan lunak yaitu Rhizopus stolonifer.
Bentuk struktur tubuh jamur terdiri atas sporangium dan memiliki tiga jenis hifa yaitu hifa stolon, hifa rizoid, dan sporangiofor. Hifa stolon adalah hifa yang menjalar di permukaan substrat. Jenis hifa yang menembus ke dalam substrat seperti akar disebut hifa rizoid. Untuk hifa yang menjulang ke atas dan membentuk sporangium disebut sporangiofor.
Cara perkembangbiakan jamur dari divisi Zygomycota melalui dua cara, yaitu aseksual dan seksual.
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium yang berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru.
Sedangkan perkembangbiakan secara seksual dilakukan melalui peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.
Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
- Biasa hidup sebagai saprofit
- Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh
- Dinding sel terdiri atas kitin
- Tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding
Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah sebagai berikut.
- Mucor mucedo: hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan
- Mucor javanicus: berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini terdapat dalam ragi tapai
- Rhizopus sp .: terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk memecah putih telur dan lemak.
2) Ascomycota
Klasifikasi jamur berikutnya adalah Ascomycota yaitu kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Dinding selnya terdiri atas kitin. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri jamur dari divisi Ascomycota. Bentuk hifa pada Ascomycota adalah bersekat-sekat.
Kelompok jamur divisi Ascomycota dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis.
Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit: Saccharomyces cerevisiae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac (khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom).
Contoh jamur yang tumbuh sebagai parasit: Saccharomycosis yang menyerang pada epitel mulut anak – anak.
Jamur dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak). Kelompok jamur dari divisi dari Ascomycota seperti Aspergillus dan Penicillium, dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan yang sudah basi. Umumnya, jamur jenis ini memiliki warna merah, cokelat, atau hijau.
Baca Juga: Daur Hidup Tumbuhan Lumut – Bryophyta
3) Basidiomycota
Berikutnya adalah klasifikasi jamur dari kelompok Basidiomycota, di mana ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Bentuk jamur Basidiomycota dikenal dengan tubuh buah yang tampak jelas di permukaan tanah atau substrat lainnya. Contohnya adalah jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kuping (Auricularia polytricha), dan jamur kayu (Ganoderma applanatum).
Secara umum, tubuh buah dari jamur Basidiomycota mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella).
- Stipe: suatu massa miselium yang tumbuh tegak.
- Pileus: merupakan bagian yang ditopang oleh stipe.
Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. - Volva: sisa pembungkus yang terdapat di dasar tangkai.
- Lamella: bagian bawah dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.
4) Jamur Imperfeksi – Deuteromycota
Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiomycota. Oleh karena itu, jamur ini dikelompokkan dalam kelompok sendiri, yaitu jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi).
Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan penyakit. Contohnya adalah Helminthosporium oryzae yang dapat merusak kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan noda – noda hitam pada daun inang. Contoh lainnya adalah Sclerotium rolfsii yaitu penyebab penyakit busuk pada berbagai tanaman.
Jenis jamur dalam kelompok ini ada yang menguntungkan. Contohnya adalah jamur oncom Monilia sitophila atau Neurospora sitophila.
Sekian ulasan terkait materi klasifikasi jamur yang meliputi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Klasifikasi Protista