Perbedaan sistem penanggalan masehi dan hijriyah akan mengulas perbandingan kedua sistem penanggalan ini. Mengapa sistem penanggalan ini perlu dipelajari? Karena sebagian besar sobat idschool akan memerlukan kedua sistem penanggalan ini untuk menentukan hari-hari penting. Melalui halaman ini sobat idschool akan mempelajari bagaimana sistem penanggalam masehi, bagaimana sistem penanggalan hijriyah, serta melihat perbedaan sistem penanggalan masehi dan hijriyah.
Bagi yang beragama Islam, pasti sudah familiar dengan perayaan hari besar Islam seperti bulan Ramadhan, hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha, dan lain sebagainya. Setiap tahun, umat muslim melaksanakan hari raya tersebut. Jika dilihat dari kalender masehi, sistem penanggalan yang lebih sering digunakan di Indonesia, hari perayaan tersebut akan terlihat berbeda di setiap tahun. Kadang dirayakan pada bulan Mei di tahun ini dan jatuh pada bulan Juni di tahun berikutnya.
Mengapa ini bisa terjadi? Hal ini dikarenakan penetapan hari raya yang dilihat dari sistem penanggalan masehi dan hijriyah yang berbeda. Penentuan hari besar Islam menggunakan sistem penanggalan Hijriyah. Sehingga hari besar Islam akan nampak berbeda jika dilihat dari kalender masehi. Berbeda dengan perayaan tahun baru masehi, yang selalu jatuh pada tanggal 1 Januari. Karena dalam penentuan perayaan tahun baru 1 Januari dilihat dari sistem kalender masehi yang dilihat dari kalender masehi.
Lalu apa perbedaan dari dua sistem penanggalan masehi dan hijriah? Cari tahu lebih jauh melalui masing – masing ulasan berikut.
Table of Contents
- Sistem Penanggalan Masehi
- Sistem Penanggalan Hijriyah
- Perbedaan Sistem Penanggalan Masehi dan Hijriyah
Sistem Penanggalan Masehi
Sistem penanggalan masehi didasarkan kala revolusi bumi dalam penentuan perhitungan dalam membentuk kalender masehi. Lamanya waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengelilingi matahari selama $365 \frac{1}{4}$ hari. Dari revolusi bumi ini, dalam satu tahun terdapat 365 hari. Lama waktu $\frac{1}{4}$ hari selama 4 periode dijadikan jadi satu, sehingga dalam satu tahun ada yang berjumlah 366 hari (setiap 4 tahun sekali). Penggabungan tersebut diletakkan pada bulan Februari, sehingga jumlah hari pada bulan Februari menjadi 28 hari atau 29 hari.
Banyaknya hari pada bulan Februari yang berjumlah 29 hari hanya terjadi di tahun kabisat, terjadi setiap empat tahun sekali. Jika bukan pada tahun kabisat, jumlah hari pada bulan Februari adalah 28 hari.
Selain bulan Februari, ada nama 11 bulan lainnya dalam sistem penanggalan masehi. Berikut ini adalah nama 12 bulan yang terdapat dalam sistem penanggalan masehi.
- Januari (31 hari)
- Februari (28/29 hari)
- Maret (31 hari)
- April (30 hari)
- Mei (31 hari)
- Juni (30 hari)
- Juli (31 hari)
- Agustus (31 hari)
- September (30 hari)
- Oktober (31 hari)
- November (30 hari)
- Desember (31 hari)
Baca Juga: Akibat Revolusi Bumi dan Rotasi Bumi
Sistem Penanggalan Hijriyah
Sistem penanggalan hijriyah ditentukan berdasarkan kala revolusi bulan, yaitu lama perputaran bulan mengelilingi bumi. Bulan membutuhkan waktu selama 29,5 hari untuk mengelilingi bumi dalam satu kali (satu bulan). Dalam satu tahun, jumlah hari pada kalender hijriyah adalah 354 hari atau 355 hari untuk tahun kabisat.
Seperti halnya dengan sistem penanggalan kalender masehi yang memiliki nama 12 bulan. Sistem penanggalan hijriyah juga terdapat 12 bulan. Berikut ini adalah nama 12 bulan yang terdapat dalam sistem penanggalan hijriyah.
- Muharam
- Safar
- Rabiul Awal
- Rabiul Akhir
- Jumadil Awal
- Jumadil Akhir
- Rajab
- Sya’ban
- Ramadhan
- Syawal
- Dzulkaidah
- Dzulhijjah
Tidak ada jumlah hari yang pasti pada masing-masing bulan untuk kalender hijriyah. Jumlah hari untuk masing-masing bulan pada sistem penanggalan hijriyah berjumlah 29 hari sampai 30 hari. Tidak ada ketentuan pasti untuk masing-masing bulan. Ketentuannya, jumlah hari paling sedikit adalah 29 hari dan paling banyak adalah 30 hari.
Baca Juga: Cara Menghitung Besar Sudut Terkecil Jarum Jam
Perbedaan Sistem Penanggalan Masehi dan Hijriyah
Dua bagian awal sudah diulas sistem penanggalan masehi dan sistem penanggalan hijriyah. Intinya, kalender masehi didasarkan pada revolusi bumi. Sedangkan kalender hijriyah didasarkan pada revolusi bulan. Selain dua perbedaan tersebut, terdapat juga perbedaan sistem penganggalan masehi dan hijriyah.
Berikut ini adalah perbedaan sistem penanggalan masehi dan hijriyah yang tersaji dalam tabel.
Sekian ulasan materi perbedaan sistem penanggalan masehi dan hijriyah yang meliputi ulasan materi sistem penanggalan masehi dan sistem penanggalan hijriyah. Serta melihat perbedaan sistem penanggalan masehi dan hijriyah dalam tabel. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Budaya Malam Satu Suro