Rangkaian Jalur sirkum mediterania dikenal dengan sebutan Alpide Himalayan Belt (Sabuk Alpide) atau Alpine-Himalayan Orogenic Belt (Sabuk Orogenik Alpin Himalaya). Di mana, Sirkum Mediterania merupakan bentangan alam berupa barisan pegunungan yang membentang dari Eropa–Afrika Utara hingga terus menyambung sampai Asia Tenggara.
Panjang barisan pegunungan pada Sirkum Mediternai mencapi sekitar 15.000 km. Jalur Sirkum Mediterania berawal dari Pegunungan Atlas (Afrika Utara) dan berakhir di Laut Banda, Maluku (Indonesia bagian timur). Rangkaian jalur Sirkum Mediterania melewati wilayah Mediternaia (Laut Tengah) dan Himalaya, sebelum masuk ke wilayah Indonesia.
Pada Sirkum Mediterania terdapat gunung tertinggi di dunia yaitu Gunung Everest yang berada di wilayah Pegunungan Himalaya. Di Wilayah Indonesia sendiri, beberapa gunung api merupakan bagian dari Sirkum Mediterania seperti Gunung Krakatau.
Sirkum Mediterania di Indonesia terbagi menjadi dua busur yaitu busur dalam dan luar. Busur Dalam Sirkum Mediterania bersifat vulkanis karena terdapat banyak gunung api aktif seperti Gunung Kerinci, Gunung Leuseur, dan Gunung Krakatau. Busur Luar Sikum Mediterania bersifat non vulkanis yang membentang di pantai barat Sumatra (seperti Pulau Nias, Enggano, Kepulauan Mentawai, dsb), pantai selatan Jawa, dan pantai selatan Kepulauan Nusa Tenggara.
Baca Juga: Tenaga Pembentuk Permukaan Bumi
Bagaimana proses terbentuknya rangkaian jalur Sirkum Mediterania? Wilayah negara mana saja yang dilalui jalur Sirkum Mediterania? Apa dampak yang dirasakan wilayah sekitar rangkaian jalur ini? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.
Table of Contents
- Proses Terbentuknya Jalur Sirkum Mediterania
- Wilayah-Wilayah yang Dilalui Jalur Sirkum Mediterania
- Dampak Bagi Wilayah yang Dilalui Jalur Sirkum Mediterania
Proses Terbentuknya Jalur Sirkum Mediterania
Sistem pegunungan pada Sirkum Mediterania terbentuk karena gerakan-gerakan lempeng tektonik bumi yang saling bertumbukan. Jenis tumbukan lempeng tektonik pada sistem pegunungan ini merupakan tabrakan antar lempeng benua (kolisi). Proses saat lempeng benua menyusut dan didorong ke atas sehingga membentuk jajaran pegunungan disebut orogenesis.
Ada beberapa lempeng tektonik benua yang terlibat dalam proses pembentukan rangkaian pegunungan pada Sirkum Mediternia. Barisan pegunungan Atlas terbentuk karena tumbukan lempeng benua Afrika dan Eurasia. Tumbukan dua lempeng benua ini juga membentuk Pegunungan Alpen yang berada di wilayah Benua Eropa. Sedangkan Pegunungan Himalaya terbentuk hasil dari tumbukan lempeng benua Eurasia dan India.
Gerak lempeng tektonik pada konvergen kolisi terjadi pada dua lempeng benua saling mendekat. Antar lempeng benua memiliki massa jenis yang sama, sehingga antar lempeng benua yang bertubrukan saling menekan. Jika hal tersebut terus berlanjut maka akan terjadi tumbukan antar kerak benua yang mengakibatkan terbentuknya suatu relief yang tinggi.
Tumbukan antar lempeng benua menyebabkan terbentuknya pegunungan biasa, bukan gunung api. Sehingga, aktivitas vulkanik dan tektonik di Sirkum Mediterania biasanya rendah. Gunung api biasanya akan terbentuk pada konvergen subduksi (tumbukan antara lempeng samudra dan benua).
Baca Juga: 3 Jenis Batuan Penyusun Litosfer Bumi
Wilayah-Wilayah yang Dilalui Jalur Sirkum Mediterania
Sirkum Mediterania merupakan rumah bagi beberapa pegunungan lain, di antaranya yang populer adalah Pegunungan Altlas, Alpen, dan Himalaya
Barisan Pegunungan Atlas terletak di Afrika barat laut melalui beberapa negara seperti Maroko, Aljazair, dan Tunisia, dan termasuk Batu Gibraltar. Panjang rangkaian barisan Pegunungan Atlas mencapai sekitar 2.400 km. Barisan pegunungan ini memisahkan pesisir Laut Tengah dan Samudra Atlantik dari Gurun Sahara. Puncak tertinggi dari pegunungan Atlas adalah Jbel Toubkal (Gunung Toubkal) dengan ketinggian mencapai 4.167 m.
Pegunungan Alpen merupakan barisan pegunungan yang terletak di Benua Eropa dengan panjang rangkaian sejauh 1.200 km. Rangkaian barisan pegunungan ini melewati 8 negara yaitu Italia, Jerman, Prancis, Austria, Swiss, Slovenia, Liechtenstein, dan Monako. Puncak tertinggi dari pegunungan Alpen adalah Mont Blanc (Gunung Blanc) dengan ketinggian mencapai 4.808 m. Gunung Blanc sekaligus menjadi gunung tertinggi yang berada di Prancis.
Pegunungan Himalaya merupakan salah satu pegunungan termuda di dunia dengan panjang mencapai 1.500 mil. Pegunungan Himalaya terletak di Asia Selatan yang melewati beberapa negara. Negara-negara yang dilalui Pegunungan Himalaya adalah Afganistan, Pakistan, India, Tiongkok, Bhutan, Nepal, dan Myanmar.
Puncak tertinggi dari Pegunungan Himalaya adalah Gunung Everest dengan ketinggian mencapai 8.848 m dari permukaan laut. Gunung Everest sekaligus menjadi gunung tertinggi di dunia. Letak Gunung Everest berada di wilayah perbatasan antara Tibet sisi utara dan Nepal sisi selatan.
Jalur sirkum Mediterania juga menjadi rumah bagi beberapa pegunungan lain yang kurang dikenal. Seperti di Eropa terdapat Pegunungan Apennine, Cantabrian, Carpathian, Krimea, dan Balkan. Di Asia terdapat Pegunungan Kaukasus, Pamir, dan Troodos.
Rangkaian Sirkum Mediterania memasuki wilayah Indonesia melalui barisan pegunungan yang ada di pantai barat Sumatera. Barisan pegunungan ini terus menyambung memasuki pantai selatan Pulau Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Baca Juga: Keuntungan yang Diperoleh Indonesia pada Pertemuan Tiga Lempeg Tektonik
Dampak Bagi Wilayah yang Dilalui Jalur Sirkum Mediterania
Adanya gerakan lempeng tektonik di wilayah yang dilalui barisan pegunungan pada Sirkum Mediterania rawan dengan vulkanisme dan tektonisme. Karekteristik vulkanisme dan tektonisme pada Sirkum Mediterania berbeda dengan Sirkum Pasifik. Kodisi ini disebabkan jenis lembeng yang bertumbukan berbeda.
Diketahui bahwa wilayah yang dilalui Sirkum Mediterania merupakan zona dengan tingkat tektonisme tertinggi kedua di dunia. Wilayah dengan tingkat tektonisme tertinggi pertama berada di wilayah yang dilalui jalur Sirkum Pasifik.
Dampak yang diakibatkan adanya jalur sirkum mediterania secara umum sama dengan dengan dampak yang diakibatkan adanya jalur sirkum pasifik. Ada dampak positif dan negatif yang timbul dari adanya jalur sirkum mediterania. Berikut ini adalah dampak negatif dan positif yang terdapat di wilayah jalur Sirkum Mediterania.
Dampak negatif (-) bagi wilayah yang dilalui Sirkum Mediterania:
- Rawan terkena bencana seperti guna meletus
- Sering terjadi gempa
- Gempa yang terjadi dapat menyebabkan potensi tsunami (gelombang besar dari laut)
Dampak positif (+) bagi wilayah yang dilalui Sirkum Mediterania:
- Abu vulkani dari letisan gunung berapi dapat menyuburkan tanah
- Terdapat bahan galian tambang mineral
- Munculnya kenampakan alam yang dapat dijadikan objek pariwisata
Demikianlah tadi ulasan rangkaian jalur Sirkum Mediterania yang membentang di benua Eropa dan Asia. Secara ringkas, rangkaian jalur sirkum Mediterania meliput wilayah-wilayah berikut.
Pengunungan Atlas→Pengunungan Alpen→Balkan→Himalaya→Arakan Yoma→deret pegunungan di pantai barat Pulau Sumatera→ pantai selatan Pulau Jawa→ pantai selatan Nusa Tenggara→ Laut Banda
Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!
Baca Juga: Rangkaian Jalur Sirkum Pasifik (Jalur Cincin Api)