Contoh Kalimat Konotasi dan Denotasi

Kalimat konotasi dan denotasi adalah dua jenis kalimat yang dibedakan berdasarkan makna yang terkandung dalam kalimat. Untuk kalimat yang memiliki makna lugas atau sebenarnya disebut dengan kalimat denotasi. Sementara untuk kalimat yang memiliki makna kias (bukan makna sebenarnya) disebut dengan kalimat konotasi. Contohnya kata panas dapat menjadi kalimat konotasi dan denotasi bergantung bagaimana penggunaannya. Kata panas memiliki arti sebenarnya (lugas) sebagai suhu yang tinggi, kata panas juga sering digunakan untuk menggambarkan suasana tegang.

Pada kalimat: Cuaca hari ini sangat panas sehingga membuat banyak orang malas keluar rumah. Kata panas dalam kalimat tersebut memiliki makna sebenarnya yaitu suhu dengan temperatur tinggi.

Pada kalimat: Suasana di kantor menjadi semakin panas saat polisi datang dan mulai menggeledah lemari milik direktur. Kata panas dalam kalimat tersebut bukan makna sebenarnya melainkan makna kias yang memiliki makna suasana tegang.

Sebuah kata dapat memiliki makna lugas atau kias bergantung dari penggunaannya dalam kalimat. Apa itu kalimat denotasi? Apa itu kalimat kontasi? Apa contoh kalimat denotasi dan konotasi? Sobat idschool dapat mencari tahu pengertian serta contoh kalimat konotasi dan denotasi melalui ulasan di bawah.

Table of Contents

Baca Juga: 3 Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Ide Pokok

Kalimat Konotasi

Kalimat konotasi adalah kalimat yang memuat makna kias yaitu bukan makna sebenarnya. Makna kias dalam kalimat dapat muncul setelah dirangkai atau disusun dengan kata-kata lainnya.

Kalimat konotasi biasanya digunakan untuk memperindah kalimat melalui ungkapan dari sebuah kata. Penggunaan kalimat konotasi umumnya dapat ditemukan pada karya sastra seperti pantun, puisi, cerpen, dan beberapa karya sastra lainnya.

Contoh Kalimat Konotasi

Makna konotasi dipengaruhi oleh nilai dan norma yang berlaku di  masyarakat. Ada dua jenis makna konotasi yaitu konotasi positif dan konotasi negatif. Konotasi positif adalah ungkapan yang memiliki makna baik/halus atau sopan, sementara konotasi negatif adalah ungkapan yang memiliki makna kasar atau tidak sopan.

Ciri-ciri kalimat konotasi:

  • Memiliki makna kias atau bukan makna sebenarnya
  • Mempunyai nilai rasa, dapat berupa nilai yang baik (konotasi positif) atau tidak baik (konotasi negatif)
  • Makna konotasi dapat berubah dari waktu ke waktu
  • Biasanya terdapat pada pantun, puisi, cerpen

Contoh Kalimat Konotasi

Beberapa contoh kalimat di bawah merupakan kalimat-kalimat dengan makna kias (kalimat konotasi):

  • Arsvita dikenal sebagai dokter dengan tangan dingin dan selalu ramah ke semua pasien.
    Tangan dingin: berpengalaman, terampil, selalu sukses dalam usahanya
  • Ibu pergi ke pasar dan membelikan es cendol sebagai buah tangan untuk adik.
    Buah tangan: oleh-oleh
  • Romusha di jaman penjajahan berkerja seperti sapi perah tanpa diberi upah yang layak.
    Sapi perah: pekerja yang dimanfaatkan tenaganya demi suatu kepentingan
  • Kaesang menjadi anak emas bagi setiap guru di sekolah karena rajin dan pintar.
    Anak emas: anak kesayangan, anak yang paling disenangi
  • Rian akan memutuskan akan gantung raket dan tidak lagi akan mengikuti kompetisi bulu tangkis di tahun depan.
    Gantung raket: dalam permainan bulu tangkis berarti pensiun atau berhenti mengikuti kompetisi 
  • Pandemi membuat beberapa perusahaan yang tidak dapat melakukan penyesuaian usaha mengalami gulung tikar.
    Gulung tikar: bangkrut
  • Pihak penjajah mengadukan politik adu domba sebagai salah satu strategi merebut kemerdekaan.
    Adu domba: membuat dua pihak atau lebih saling bermusuhan
  • Fadil sudah menjadi tangan kanan direktur perusahaan di tempat kerjanya saat ini.
    Tangan kanan: orang kepercayaan
  • Kasus pencurian data tersebut akan segera masuk ke meja hijau.
    Meja hijau: pengadilan

Baca Juga: Aturan Pemakaian Huruf Kapital Sesuai Ejaan yang Berlaku

Kalimat Denotasi

Kalimat denotasi adalah kalimat yang memiliki makna sebenarnya dan umumnya bersifat obyektif serta apa adanya. Dalam kalimat denotasi tidak ada unsur makna lain atau makna tersembunyi dalam pernyataan.

Denotasi memiliki makna lugas yang umum digunakan dalam keseharian dan sesuai dengan rujukan literatur. Makna lugas menerangkan tafsir tunggal, berisi pokok yang dianggap perlu, apa adanya, dan cenderung obyektif. Dengan demikian makna denotasi memiliki arti sesuai dengan apa yang terdapat dalam kamus atau literatur lain.

Ciri-ciri kalimat denotasi:

  • Memiliki makna yang sebenarnya (makna lugas)
  • Bersifat obyektif, sesuai dengan keadaan/kondisi sebenarnya
  • Menunjuk secara langsung makna acuan dasarnya

Contoh Kalimat Denotasi

Beberapa kalimat dibawah adalah contoh kalimat dengan makna sebenarnya (kalimat denotasi):

  • Cuaca siang ini terasa sangat panas.
    Panas: suhu udara yang tinggi
  • Ibu menjatuhkan piring sehingga hancur berkeping-keping.
    Hancur berkeping-keping: rusak menjadi pecahan-pecahan kecil
  • Rasa buah rambutan yang masih hijau adalah sepat dan pahit.
    Rambutan yang masih hijau: buah ramputan yang mentah (belum masak)
  • Ayah menyimpan gulungan tikar di balik pintu.
    Gulungan tikar: tikar (alas duduk) yang digulung
  • Hujan deras tadi malam membuat air sungai meluap sampai ke permukiman warga.
    Meluap: melimpah sangat banyak
  • Andi mempunyai paman yang bekerja di peternakan sapi perah.
    Sapi perah: sapi yang diambil air susunya
  • Polisi bersiaga untuk mengamankan lokasi kebakaran hingga dini hari.
    Dini hari: menunjukkan waktu malam menjelang pagi
  • Adik dan kakak berebut kursi yang hanya ada satu di dekat meja makan.
    Kursi : tempat untuk duduk
  • Saat kecil, Weni memiliki kebiasaan menggigit jari.
    Menggigit jari: memasukkan jari ke mulut kemudian digigit

Baca Juga: Cara Menentukan Ide Pokok Bacaan

Tabel Perbedaan Kalimat Konotasi dan Denotasi

Dua bahasan di atas dapat digunakan sebagai pedoman untuk membedakan kalimat konotasi dan denotasi. Secara ringkas, kalimat konotasi dan denotasi dibedakan berdasarkan makna kata atau ungkapan yang terdapat dalam kalimat. Perbedaan antara kalimat konotasi dan denotasi terdapat dalam tabel berikut.

Sebuah kata dapat menjadi bagian kalimat konotasi dan denotasi bergantung dari bagaimana pengunaannya dalam sebuah kalimat. Misalnya kata jalan yang memiliki makna sebenarnya sebagai lintasan yang dapat dilalui. Selain itu kata jalan dapat juga memiliki makna kias yang menggambarkan garis kehidupan.

Contoh kata jalan dalam kalimat konotasi dan denotasi:

  • Kata: Jalan
    Konotasi: Andi akan berusaha mewujudkan mimpinya meskipun jalan yang dilaluinya penuh kerikil.  
    Denotasi: Batu kerikil dibutuhkan dalam proses pengaspalan jalan.

Beberapa contoh lain untuk kalimat konotasi dan denotasi dari satu kata:

  • Kata: Kendaraan
    Konotasi: Ilmu pengetahuan dapat menjadi kendaraan yang dapat mengantarkan seseorang menggapai cita-citanya.
    Denotasi: Pemilik mobil wajib membayar pajak kendaraan bermotor setiap satu tahun sekali.
  • Kata: Kuda
    Konotasi: Stefani menjadi kuda hitam dalam kompetisi debat kali  ini.
    Denotasi: Paman memiliki kuda hitam yang dapat berlari dengan kencang.
  • Kata: Lampu
    Konotasi: Nenek Sri menjadi lampu pelita bagi Nanda yang sudah ditinggal kedua orangtuanya.
    Denotasi: Jalan di desa tidak lagi gelap karena sudah banyak lampu dipasang sepanjang jalan.
  • Kata: Terlambat
    Konotasi: Pak ustadz mengatakan bahwa tidak ada kata terlambat untuk bertaubat dan beramal baik.
    Denotasi: Doni terjebak macet sehingga ia terlambat sampai di sekolah.

Demikianlah tadi ulasan pengertian kalimat konotasi dan denotasi serta contoh kalimat konotasi dan denotasi beserta dengan contohnya. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version