Induksi elektromagnetik berperan besar dalam membuat dunia yang gelap menjadi terang. Konsep pada induksi elektromagnetik merupakan cikal bakal adanya listrik yang sudah menjadi kebutuhan primer manusia saat ini. Lalu bagaimana dan apa induksi elektromagnetik itu? Melalui halaman ini, sobat idschool akan mempelajari tentang induksi elektromagnetik, ggl induksi, termasuk mempelajari faktor yang mempengaruhi besarnya ggl induksi elektromagnetik, dan transformator.
Induksi elektromagnetik, GGL Induksi, dan transfomator merupakan materi yang berbeda namun memiliki hubungan yang erat. Sehingga pembahasannya dijadikan dalam satu bahasan. Sekarang, simak pembahasan pertama yang akan diberikan, yaitu induksi elektromagnetik.
Table of Contents
Industri Elektromagnetik
Adanya induksi elektromagnetik disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang berada dalam cakupan pada sebuah kumparan. Adanya induksi elektromagnetik dapat dipahami melalui sebuah percobaan sederhana menggunakan magnet, kumparan, dan galvanometer.
Perhatikan ilustrasi yang akan dijelaskan pada pembahasan di bawah ini.
Awalnya, sebuah magnet berada posisi diam berada di dekat sebuah kumparan yang sudah terhubung dengan galvanometer. Terdapat tiga garis gaya magnet yang menembus kumparan tersebut, artinya galvanometer tidak menunjukkan ada arus yang mengalir pada kumparan tersebut.
Selanjutnya, magnet digerakkan memasuki sebuah kumparan. Garis-garis gaya magnet yang melalui kumparan, yang awalnya berjumlah tiga, setelah magnet digerakkan bertambah menjadi lima. Jarum galvanometer yang bergerak menunjukkan bahwa ada arus listrik yang mengalir pada kumparan tersebut.
Baca juga: Magnet dan Cara Membuat Magnet
Pertambahan jumlah garis-garis gaya listrik yang menembus kumparan menyebabkan arus listrik mengalir. Sehingga, jarum pada galvanometer bergerak. Hal ini menunjukkan bawah ada arus listrik yang mengalir. Arus listrik yang mengalir pada kumparan muncul karena adanya beda potensial pada ujung-ujung kumparan. Beda potensial yang timbul pada ujung-ujung kumparan disebut gaya gerak listrik induksi atau sering disingkat dengan ggl induksi.
Gaya gerak listrik induksi (ggl induksi ) merupakan beda potensial yang timbul pada ujung-ujung kumparan karena pengaruh induksi elektromagnetik. GGL induksi dapat timbul melalui empat cara yaitu
- Memutar magnet di dekat kumparan
- Memutar magnet di dalam kumparan
- Mnggerakkan magnet keluar/masuk dalam kumparan
- Memutus/menyambungkan arus listrik searah yang melalui kumparan
Selain empat cara untuk menimbulkan ggl induksi yang telah disebutkan di atas, ada juga faktor yang mempengaruhi besarnya ggl induksi elektromagnetik. Namun sebelumnya, mari simak penerapan ggl induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari terlebih dahulu.
Penerapan ggl induksi dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai pada generator dan dinamo. Perhatikan ggl induksi yang terdapat pada generator AC sederhana seperti gambar di bawah.
Sedangkan itu, ggl induksi juga terdapat pada dinamo sepedayang ditunjukkan melalui gambar di bawah.
Sebelumnya, telah disingung tentang empat cara menimbulkan ggl induksi. Sekarang, idschool akan mengulas faktor yang mempengaruhi besarnya ggl induksi elektromagnetik. Besarnya ggl induksi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang memengaruhi besarnya GGL induksi dapat dilihat pada daftar di bawah.
- Laju gerakan magnet saat masuk/keluar kumparan
Semakin cepat gerak magnet masuk/keluar pada sebuah kumparan, semakin besar GGL induksi yang timbul pada ujung-ujung kumparan.
- Jumlah lilitan kumparan
Semakin banyak lilitan kumparan, semakin besar GGL induksi yang timbul.
- Kekuatan/daya tarik magnet
Semakin kuat magnet batang yang digunakan, semakin besar GGL induksi yang timbul.
Transformator
Salah satu pemanfaatan prinsip induksi elektromagnetik adalah pembuatan transformator. Transformator atau yang biasa disebut trafo adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan pada arus bolak-balik (AC = Alternating Current).
Penggunaan trafo dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemui pada alat-alat elektronika seperti komputer, bel listrik, radio, dan lain sebagainya. Trafo juga dimanfaatkan pada tungku induksi dan alat pengelasan yang menggunakan listrik. Prinsip kerja trafo dapat digunakan untuk mendistribusikan listrik dari pembangkit listrik ke rumah-rumah masyarakat dengan tujuan melakukan penghematan biaya.
Trafo terdiri atas dua bagian yaitu bagian primer dan sekunder. Peran kumparan primer adalah sebagai input. Sedangkan peran kumparan sekunder adalah sebagai output. Perhatikan gambar trafo sederhana di bawah.
Baca Juga: Transformator: Perbedaan Trafo Step Up dan Step Down
Ada dua jenis yaitu trafo step-up dan trafo step-down dengan karakteristik masing-masing trafo diberikan seperti berikut.
- Trafo Step Up: penaik tegangan
1) Jumlah lilitan (N) pada kumparan primer lebih sedikit dari kumparan sekunder: Np < Ns
2) Tegangan (V) pada kumparan primer lebih kecil dari kumparan sekunder: Vp < Vs
3) Besar arus listrik (I) pada kumparan primer lebih besar dari kumparan sekunder: Ip > Is
- Trafo Step Down: penurun tegangan
1) Jumlah lilitan (N) pada kumparan primer lebih banyak dari kumparan sekunder: Np > Ns
2) Tegangan (V) pada kumparan primer lebih besar dari kumparan sekunder: Vp > Vs
3) Besar arus listrik (I) pada kumparan primer lebih kecil dari kumparan sekunder: Ip < Is
Persamaan Trafo Ideal:
Hubungan jumlah lilitan (N), tegangan (V), dan besar arus listrik (I) pada kumparan primer dan sekunder sesuai dengan persamaan di bawah.
Efisiensi trafo (η):
Keterangan:
Ip = kuat arus kumparan primer (A)
Is = kuat arus kumparan sekunder (A)
Vp = tegangan kumparan primer (V)
Vs = tegangan kumparan sekunder (V)
Np = jumlah lilitan kumparan primer
Ns = jumlah lilitan kumparan sekunder
Pp = daya kumparan primer (W)
Ps = daya kumparan sekunder (W)
η = efisiensi transformator
Baca Juga: Lebih Jelas Lagi Tentang Perbedaan Trafo Step Up dan Step Down
Contoh Soal dan Pembahasan
Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembasahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih!
Contoh 1 – Soal Induksi Elektromagnetik pada Trafo
Sebuah trafo step-down memiliki tegangan primernya 220 V dan tegangan sekundernya 110 V. Jumlah lilitan pada kumparan primer adalah 1.500 lilitan. Jumlah lilitan pada kumparan sekunder adalah ….
A. 3.000 lilitan
B. 2.250 lilitan
C. 1.750 lilitan
D. 50 lilitan
Pembahasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal dapat diperoleh data-data berikut.
- Tegangan primer: Vp = 220 V
- Tegangan sekunder: Vs = 110 V
- Banyak lilitan pada kumparan primer: Np = 1.500
Ditanyakan: Ns
Persamaan trafo:
Jadi, jumlah lilitan pada kumparan sekunder adalah 750 lilitan.
Jawaban: D
Contoh 2 – Soal Induksi Elektromagnetik
Perhatikan gambar berikut!
Jika transformator pada gambar merupakan ideal, besar tegangan listrik terjadi pada lampu adalah ….
A. 55 V
B. 500 V
C. 720 V
D. 880 V
Pembahasan:
Berdasarkan keterangan yang diberikan pada soal dapat diperoleh informasi-informasi seperti berikut.
- Tegangan pada kumparan primer: Vp = 220 V
- Banyak lilitan pada kumparan primer: Np = 400
- Banyak lilitan pada kumparan sekunder: Ns = 100
Menghitung tegangan listrik pada kkumpuran sekunder (output):
Jadi, besar tegangan listrik terjadi pada lampu adalah 55 volt.
Jawaban: A
Sekian pembahasan mengenai induksi elektormagnetik, ggl induks serta faktor yang mempengaruhi besarnya ggl induksi elektromagnetik, dan transformator. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!
Download Ringkasan Materi IPA Fisika dan Kimia SMPgratis.
Terimakasih atas ilmunya, semoga berkah