Cara Menentukan Frasa Sepola dan Contohnya

Jenis frasa dibedakan menjadi tiga berdasarkan unsur inti, inti kata, dan maknanya. Setiap jenis frasa terdiri dari beberapa macam pola atau bentuk. Dua buah frasa dengan bentuk atau pola yang sama disebut frasa sepola atau frasa sebentuk.

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan, tetapi tidak membentuk makna baru. Sebuah frasa hanya menduduki suatu fungsi kalimat dan tidak dapat berdiri sendiri dalam sebuah kalimat lengkap.

Contoh frasa adalah sudah pergi, meja hijau, tadi pagi, dan lain sebagainya. Contoh frasa sepola adalah dengan hati-hati dan secara perlahan. Kedua frasa tersebut merupakan frasa adverbial dengan pola MD (Menerangkan-Diterangkan). Contoh lain frasa sepola adalah membaca novel dengan makan apel, rumah besar dengan bunga indah, dan masih banyak lagi yang lainnya

Frasa sepola dapat diketahui dengan menganalisis pola kata yang membentuknya. Bagaimana cara menentukan frasa sepola? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.

Daftar isi:

Baca Juga: Kalimat Konotasi dan Denotasi

Jenis-Jenis Frasa

Tiga jenis frasa yang dibedakan berdasarkan unsur inti, inti kata, dan maknanya. Setiap jenis frasa mememiki beberapa macam pola/bentuk.

Pada jenis frasa berdasarkan unsur inti terdiri dari frasa endosentris dan eksosentris. Untuk frasa berdasarkan inti jenis kata terdiri dari frasa verbal, adjektiva, nominal, dan numerial. Sementara frasa berasarkan maknanya memiliki dua macam pola yaitu idiomatis dan ambigu.

Berbagai bentuk pola dari ketiga jenis frasa tersebut dijelaskan melalui ulasan di bawah.

1) Frasa berdasarkan unsur inti

Frasa berdasarkan unsur inti terdiri dari frasa endosentris dan frasa eksosentris.

Pada frasa endosentri ada tiga macam kelompok yaitu frasa koordinatif, subordinatif, dan apositif. Sementara frasa eksosentris terdiri dari dua yaitu direktif dan non direktif.

Tiga macam frasa endosentris:

a) Frasa koordinatif:



*Kedudukannya bersifat setara
*Dapat disisipkan dan/atau
*Contoh: ayah ibu, siang malam
b) Frasa subordinatif:


*Memiliki pola diteragkan (D) menerangkan (M)
*Contoh: mobil baru; sedang belajar
c) Frasa aposatif:










*Hubungan antar unsur dapat saling menggantikan
*Dapat disisipkan adalah/ialah
*Diapit antara tanda koma (,)
Contoh:
1) Adi, putraku, kini berusia tiga tahun;
2) Presiden pertama Indonesia adalah Ir Soekarno

Dua macam frasa eksosentris:

a) Direktif
*Preposisi (di, ke, dari, pada) + kata/kelompok kata yang biasa berkategori nomina
*Contoh: ayah di rumah, dari sana
b) Non Direktif*Artikula besifat gelar (Sang, Sri, Hang); makna kelompok (para, kaum, umat); menominalkan (Si kata, Para)
*Contoh: para pendekar, si pintar

2) Jenis frasa berdasarkan unsur inti

Ada empat betuk atau pola frasa berdasarkan inti jenis katanya. Keempat bentuk pola dari jenis frasa bedasarkan unsur inti meliputi frasa verbal, adjektival, nominal, dan numerial. Perbedaan bentuk dari empat frasa terdapat pada tabel berikut.

Macam frasaKeteranganContoh
VerbalBerupa kata kerjasedang membaca,
AdjektivalMembentuk kata sifat  Merdu sekali, sangat berharga, dapat bergerak
NominalBerbentuk kata bendaRumah besar
NumerialKata bilangantiga belas

3) Jenis frasa berdasarkan maknanya

Ada dua macam pola frasa berdasarkan maknanya yaitu idiomatis dan ambigu.

Frasa idiomatis adalah jenis frasa yang tidak memiliki makna konotasi (bukan makna sebenarnya). Contoh frasa idiomatis adalah kambing hitam, makan garam, rumah sakit, jago merah, dan lain sebagainya.

Frasa ambigu adalah jenis frasa yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh frasa ambigu terdapat pada beberapa kalimat berikut.

  • Semua undangan sudah disampaikan kepada orang tua agar datang mengambil sembako pada acara bakti sosial besok.
    Keterangan: Frasa orang tua dapat bermakna orang lanjut usia, orang tua dapat juga bermakna wali murid.
  • Kambing hitam tidak mungkin ada di kelas ini.
    Keterangan: Frasa kambing hitam dapat bermakna kambing yang berwarna hitam atau frasa idiomatis yang berarti orang yang menanggung kesalahan atas perbuatan orang lain.

Baca Juga: Cara Menentukan Ide Pokok Bacaan

Cara Menentukan Frasa Sepola

Frasa sepola memiliki bentuk atau pola yang sama dalam sebuah jenis frasa. Cara menentukan frasa sepola atau sebentuk diawali dengan menganailisis pola atau bentuk dari frasa tersebut. Kemudian cari frasa yang memiliki bentuk atau pola yang sama.

Sebagai contoh, perhatikan bagaimana cara menentukan frasa sepola pada dua soal berikut.

Contoh 1: cara menentukan frasa sepola

Setiap manusia memiliki kecerdasan intelektual atau dikenal dengan IQ (Intelligence Quotient) yang berbeda-beda. IQ bida diukur untuk menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang walau tak ada ukuran pasti karena kecerdasan seseorang bisa menurun.

Frasa yang sebentuk dengan kecerdasan intelektual adalah ….
A. kearifan lokal
B. kemampuan berpikir
C. perangkat multimedia
D. generasi milenial
E. kaum terpelajar

Pembahasan:
Kata yang membentuk frasa kecerdasan intelektual adalah kecerdasan dan intelektual.

Menurut KBBI, kecerdasan adalah intelegensi atau perihal cerdas, dengan makna lain diartikan perkembangan akal budi yang menuju ke arah sempurna. Sedangkan intelektual adalah cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan.

Kata intelektual menerangkan kata kecerdasan, sehingga bentuk pola yang sesuai untuk frasa kecerdasan (D) intelektual (M) adalah DM. Jenis kata untuk kecerdasan adalah kata benda atau nomina (N), sementara jenis kata intelektual adalah kata sifat atau adjektiva (A).

Analisis frasa sepola dari lima frasa pada pilihan terdapat pada tabel di bawah.  

Cara menentukan frasa sepola dan contohnya
Ket: N = nomina, A = adjektiva, V = verba

Semua frasa memiliki pola DM, namun hanya ada dua frasa yang dibentuk dari jenis kata nomina (N) dan adjektiva (A) yaitu kearifan lokal dan generasi milenial.

Lihat kembali frasa pada soal ‘kecerdasan intelektual’. Kata kecerdasan terbentuk dari kata dasar cerdas dengan imbuhan ke-an. Pola tersebut sama dengan kata kearifan yang berasal dari kata arif dengan imbuhan ke-an.

Jadi, frasa yang sebentuk dengan kecerdasan intelektual adalah kearifan lokal (A).

Contoh 2: cara menentukan frasa sepola

Frasa yang berpola makna sama dengan frasa sangat berharga adalah ….
(A) cara baru
(B) dapat menyelesaikan
(C) varian enzim
(D) para insinyur
(E) kemasan buah

Pembahasan:
Dua kata penyusun frasa sangat berharga adalah sangat dan berharga. Kata pokok dari frasa tersebut adalah berharga, sementara kata sangat adalah kata tambahan.

Salah satu ciri frasa adjektiva adalah cocok dengan penambahan sangat, seperti pada frasa sangat berharga. Sehingga frasa sangat berharga merupakan frasa adjektiva. Di mana frasa adjektiva adalah jenis frasa yang memiliki kata sifat dalam inti frasa.

Pada frasa sangat berharga, kata sangat menerangkan kata berharga. Sehingga pola yang sesuai untuk frasa sangat berharga adalah MD (menerangkan-diterangkan).

Selanjutnya perlu mengetahui frasa mana (dari lima frasa pada pilihan ganda) yang merupakan frasa adjektiva.

Pola Frasa 4

Dari lima frasa pada pilihan, satu frasa berpola DM sedangkan empat frasa lainnya memiliki pola MD. Satu frasa dengan pola DM bisa dieliminasi karena jelas buka frasa itu yang merupakan frasa sepola.

Selanjutnya lihat jenis kata membentuk frasa. Untuk frasa sangat berharga dibentuk oleh jenis kata adverbia (sangat) dan adjektiva (berharga). Analisis jenis kata yang membentuk empat frasa pada pilihan terdapat pada tabel berikut.

KataJenis kataKataJenis kata
dapatadvmenyelesaikanA
varianNenzimN
para partikelinsinyurN
kemasanNbuahN
ket.: adv = adverbia, N = nomina, A = adjektiva

Dari lima frasa yang diberikan, frasa yang merupakan frasa adjetiva adalah dapat menyelesaikan. Jadi, frasa yang berpola makna sama dengan frasa sangat berharga adalah dapat menyelesaikan (B).

Demikianlah tadi ulasan frasa sepola dan cara menentukannya. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *