Kelainan sistem peredaran darah manusia dapat disebebkan oleh beberapa faktor. Di mana, faktor-faktor penyebabnya dapat berasal dari keturunan atau karena pola hidup yang tidak baik. Tidak banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelainan pada sistem peredarah darah yang disebabkan oleh faktor keturunan. Tidakan medis di rumah sakit biasanya akan memberikan penanganan yang tepat. Sedangkan upaya untuk mengatasi kelainan sistem peredaran darah karena faktor pola hidup tidak baik cukup banyak hal yang dapat dilakukan. Bahkan, kita bisa menghindari kelainan pada sistem peredaran darah manusia dengan cara meiliki pola hidup yang sehat.
Darah mempunyai banyak peran dalam tubuh. Kelainan pada sistem peredaran darah dapat membuat seseorang menjadi sakit dan tidak dapat beraktifitas dengan normal seperti biasanya. Melalui halaman ini, idschool akan mengulas beberapa kelainan pada sistem peredaran darah.
Baca Juga: Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Kelainan sistem pada peredaran darah yang akan diulas meliputi anemia, polistemia, leukimia, hemofilia, hipotensi dan hipertensi, kolesterol, trombositopenia, varises, strok, meningitis, artherosklerosis dan arteriosklerosis, serta wasir. Simak ulasan masing-masing kelainan pada sistem peredaran darah pada uraian di bawah.
Table of Contents
- 1) Anemia
- 2) Polistemia
- 3) Leukimia
- 4) Hemofilia
- 5) Hipotensi dan Hipertensi
- 6) Kolesterol
- 7) Trombositopenia
- 8) Varises
- 9) Strok
- 10) Meningitis
- 11) Artherosklerosis dan Arteriosklerosis
- 12) Wasir
1) Anemia
Anemia dapat terjadi karena jumlah sel darah merah yang dihasilkan lebih sedikit daripada sel darah merah yang mati. Anemia juga dapat diartikan sebagai kelainan pada sistem peredaran darah karena kadar Hb (hemoglobin) dalam darah merah berkurang. Istilah yang sering digunakan untuk anemia adalah kurang darah.
Penderita anemia akan merasa kurang tenaga dan sangat lelah, tampak pucat, bernafas dengan cepat dan pendek. Penyebab anemia diantaranya adalah mengalami luka sehingga terjadi pendarahan yang banyak. Atau juga dapat disebabkan karena mengalami menstruasi yang berlebihan. Selain itu, faktor makanan juga dapat menyebabkan seseorang mengalami anemia.
2) Polistemia
Polistemia ditandai dengan terlalu banyaknya sel darah merah hingga darah menjadi kental. Sehingga, kecepatan aliran darah menjadi menurun dan dapat menyumbat kapiler. Produksi sel darah yang besar dan abnormal sering dihasilkan dari berkurangnya pasokan oksigen. Kondisi ini dapat terjadi pada daerah dataran tinggi dan pegunungan.
3) Leukimia
Leukimia disebut juga kanker darah. Kelainan ini terjadi karena produksi leukosit yang terlalu besar sehingga sel leukosit tidak matang. Kelebihain produksi leukosit di dalam sumsum tulang merah bisa juga mengganggu pembentukan sel darah merah dan keping darah.
4) Hemofilia
Penderita hemophilia ditandai dengan darahnya sukar atau tidak dapat membeku. Hemofilia merupakan kelainan dalam proses pembekuan darah. Penyebab utama dari seseorang terkena hemofilia adalah faktor kelainan genetik/keturunan.
Baca Juga: Mekanisme Pembekuan Darah Jika Terjadi Luka
5) Hipotensi dan Hipertensi
Tekanan darah normal rata-rata adalah 120/80. Tekanan darah diastole (angka bawah) yang lebih dari 90 menandakan adanya hipertensi. Hipertensi dianggap sebagai penyebab terbesar timbulnya penyakit jantung. Tekanan darah tinggi menyebabkan dinding nadi menjadi keras dan tebal.
Resiko hipertensi dapat dikurangi dengan menjaga berat badan, makan-makanan dengan kadar garam rendah, dan olah raga teratur.
6) Kolesterol
Kolesterol dalam darah bersenyawa dengan protein membentuk lipoprotein. Ada dua lipoprotein yaitu lipoprotein darah rendah (LDL) dan lipoprotein kadar tinggi (HDL). LDL disebut lemak jahat karena menyebabkan plak pada dinding arteri. Sedang HDL disebut lemak baik karena dapat menurunkan plak pada didning arteri.
Pola hidup tidak baik seperti merokok dapat menyebabkan LDL. Sedangkan pola hidup sehat seperti olahraga teratur dapat meningkatkan HDL. Cara terbaik mencegah kolesterol tinggi adalah dengan makan makanan yang berlemak rendah.
7) Trombositopenia
Trombositopenia merupakan kondisi di mana jumlah keeping darah sangat kurang. Penyakit ini biasanya disebabkan adanya pendarahaan kronis melalui pembuluh darah kapiler, kerusakan keeping darah, kurangnya produksi keping darah yang disebabkan kelainan genetik, terapi obat, dan terapi radiasi.
8) Varises
Varises terjadi pada vena yang melebar hingga daun katupnya menghambat aliran balik darah. Akibatnya, tekanan vena lebih besar daripada vena normal, menyebabkan pembengkakan. Aliran darah di vena menjadi terhambat hingga terjadi penyumbatan darah.
9) Strok
Strok merupakan kelainan saraf secara tiba-tiba. Sering disebabkan oleh berkurangnya pasokan oksigen darah di otak. Bisa terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah, lepasnya penyumbat pembuluh darah besar menuju pembuluh darah yang lebih kecil. Pendarahan dan kebocoran darah dari pembuluh hingga jaringan di sekitarnya mati.
Baca Juga: Faktor yang Memproduksi Urine
10) Meningitis
Meningitis terjadi karena terinfeksinya pembuluh darah di otak yang disebabkan oleh infeksi pada bagian muka yang merambat ke pembuluh darah otak. Kebiasaan buruk memencet jerawat secara sembarangan dapat menjadi salah satu faktor terjadinya meningitis. Merawat jerawat dan bisul di bagian muka dengan baik merupakan usaha pencegahan meningitis.
11) Artherosklerosis dan Arteriosklerosis
Penimbunan lemak di dinding arteri disebut atherosclerosis, sedangkan penimbunan zat kapur di dinding arteri adalah arteriosklerosis. Kedua macam penimbunan ini menyumbat dan mengganggu aliran darah. Pencegahan penyakit ini adalah menjaga badan agar jangan terlalu gemuk, mengurangi lemak dan kolesterol dalam makanan.
12) Wasir
Wasir disebut juga ambeien, yaitu membesarnya vena yang terdaoat di sekitar lubang anus. Penyebabnya karena aliran darah di vena tersebut tidak lancar, misalnya: terlalu banyak duduk, kurang gerak, atau karena terlalu kuat mengejan.
Demikianlah tadi ulasan tentang kelainan sistem peredaran darah manusia. Meliputi ulasan tentang anemia, polistemia, leukimia, hemofilia, hipotensi dan hipertensi, kolesterol, trombositopenia, varises, strok, meningitis, artherosklerosis dan arteriosklerosis, dan wasir. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Struktur, Bentuk, dan Jenis Sel Saraf