Penggunaan Konjungsi yang Tepat Dalam Kalimat +Contoh

Konjungsi adalah kata hubung. Yaitu suatu kata atau kelompok kata yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Contoh konjungsi adalah dan, sejak, tidak … tetapi, namun, dan lain sebagainya. Dalam Bahasa Indonesia memiliki aturan penggunaan konjungsi yang harus diikuti.

Ada dua jenis konjungsi dalam Bahasa Indonesia yaitu konjungsi intrakalimat dan antarkalimat. Penjelasan lebih banyak dari dua jenis konjungsi ada di bawah.

Daftar isi:

Baca Juga: Cara Mengenali Kalimat Efektif dan Contohnya

Konjungsi Intrakalimat

Konjungsi intrakalimat adalah kata penghubung untuk menghubungkan satu klausa dengan klausa lainnya dalam satu kalimat. Penggunaan konjungsi antar kalimat mengikuti aturan berikut.

  • Tidak pernah digunakan pada awal kalimat, kecuali konjungsi pada anak kalimat yang mendahului induk kalimat (contoh: jika).
  • Ada yang harus didahului tanda koma, ada juga yang tidak didahului tanda koma. 

Ada tiga kelompok konjungsi intrakalimat yaitu koordinatif (setara), subordinatif (bertingkat), dan korelasi.

1) Konjungsi Koordinatif (Setara)

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi untuk menghubungkan dua unsur gramatikal yang setara. Penggunaan konjungsi koordinatif terdapat pada kalimat majemuk setara.

Ada empat bentuk konjungsi koordinatif yaitu penambahan, pemilihan, pelanjutan, pertentangan. Daftar konjungsi koordinatif terdapat pada tabel berikut.

Jenis Konjungsi
Koordinatif
Contoh kata hubung
Penambahandan, serta, lagi
Pemilihanatau, maupun
Pelanjutankemudian, lalu
Pertentanganpadahal, sedangkan,
tetapi, melainkan

Contoh penggunaan konjungsi koordinatif:

1) Adik menggeleng-gelengkan kepala dan menyatakan tidak.

2) Saya belum membaca buku itu, tetapi sudah mendengar ceritanya.

3) Saya pergi membeli sembako kemudian membawanya ke rumah nenek.

4) Tari Tanggai dibawakan oleh 5 orang, sedangkan tari Gending Sriwijaya dibawakan oleh 9 orang.

2) Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif adalah kata hubung yang digunakan pada kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk memiliki induk kalimat dan anak kalimat. Kedudukannya tidak setara.

Konjungsi subordiantif terdiri dari konjungsi temporal, kausal, kontrastif, kondisional, tujuan, akibat, dan perbandingan. Daftar konjungsi subordinatif ada pada tabel berikut.

Jenis Konjungsi
Subordinatif
Contoh kata hubung
Temporalketika, sebelum, setelah, sementara, sejak,
Kausalkarena, sebab, oleh karena itu
Kontrastifmeskipun, walaupun, tetapi
Kondisionaljika, kalau, seandainya
Tujuanagar, supaya, agar jangan
Akibat (konsekutif)sehingga, maka, sampai
Perban-dinganseperti, seumpama
Penjelasyakni, ialah, artinya

Konjungsi subordinatif dalam kalimat berada di depan anak kalimat. Dapat berada di awal atau di tengah kecuali konjungsi akibat. Untuk letak konjungsi akibat atau konsekutif selalu berada di tengah.

Contoh penggunaan konjungsi subordinatif:

1) Rani rajin berlatih sehingga memenangi lomba.

2) Kegiatan belajar siswa dilaksanakan secara online sejak merebaknya Covid-19.

3) Saya akan datang jika mereka mengundang saya.

3) Jika sudah kenyang, saya berhenti makan.

4) Setelah makan malam, Beno akan belajar Bahasa Indonesia.

Note: Saat anak kalimat mendahului induk kalimat, akhir anak kalimat harus diikuti dengan tanda koma (,).

3) Konjungsi Korelatif

Konjungsi korelatif adalah dua kata yang digunakan bersama-sama. Fungsinyna untuk menghubungkan unsur-unsur gramatikal dalam kalimat.

Beberapa pasangan kata pada konjungsi korelatif:
1) baik … maupun
2) antara … dan …
3) demikian … sehingga …
4) tidak …, tetapi …
5) bukan …, melainkan

Penggunaan konjungsi korelatif yang tepat, tidak boleh tertukar pasangan katanya. Pasangan kata yang tertukar menjadikan kalimat menjadi tidak efektif.

Contoh penggunaan konjungsi korelatif:
1) Mobil melaju demikian cepat sehingga sangat sulit dikejar.

2) Kita tidak hanya mendengarkan pembicara, tetapi juga ikut menyampaikan pendapat.

Baca Juga: Ciri-ciri dan Contoh Kalimat Logis

Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat berikutnya. Ketentuan penggunaan konjungsi antar kalimat adalah harus ditulis di awal kalimat dan diikuti tanda koma (,).

Konjungsi antarkalimat terdiri dari tambahan, pertentangan, kebalikan, kenyataan, waktu, penguatan, pengecualian, konsekuensi, akibat/hasil. Daftar konjungsi antarkalimat ada pada tabel berikut.

Jenis Konjungsi
Antarkalimat
Contoh kata
Tambahanselain itu, di samping itu
Pertentangannamun, walaupun begitu, akan tetapi
Kebalikansebaliknya
Kenyataansesungguhnya
Waktusebelum itu, sesudah itu
Penguatanmalahan, bahkan
Pengecualiankecuali itu
Akibat/hasiloleh sebab itu, dengan demikian
Kondisisementara itu

Contoh penggunaan konjungsi antarkalimat:

1) Kami berencana bermain sepak bola sore ini. Namun, hujan deras menggagalkan rencana tersebut.

2) Barcelona berhasil menghentikan ambisi AC Milan untuk melaju ke semifinal. Sebelum itu, Barcelona juga menghentikan langkah Bayern Leverkusen di babak 16 besar Liga Champions.

3) Kakak sedang mempersiapkan ujian akhir. Oleh karena itu, ibu meminta adik untuk tidak berbisik.

Baca Juga: Makna Konotasi dan Denotasi

Contoh soal penggunaan konjungsi yang tepat

Latihan soal penggunaan konjungsi yang tepat dalam kalimat ada di bawah.

Contoh 1

“Tidak sempat” adalah alasan yang paling sering dikemukakan oleh orang yang malas berolahraga. …, hal ini tidak berlaku untuk semua orang. Mereka yang sibuk masih sempat berolahraga. …, kata “tidak sempat” jangan dijadikan alasan untuk malas berolahraga.

Kata penghubung antarkalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ….
A. akan tetapi, oleh karena itu
B. dengan demikian, mungkin saja
C. oleh karena itu, hanya saja
D. meskipun demikian, hanya saja
E. oleh karena itu, dengan demikian

Pembahasan:
Dua konjungsi yang dibutuhkan untuk melengkapi bagian yang kosong adalah konjungsi antarkalimat.

Konjungsi yang tepat untuk kalimat ke-2 adalah konjungsi pertentangan. Karena pernyataannya bertentangan dengan kalimat sebelumnya. Dengan melihat konteks kalimatnya, konjungsi pertentangan yang dapat digunakan adalah akan tetapi.

Selanjutnya, untuk kalimat ke-4 menggunakan konjungsi hasil/akibat. Konjungsi yang tepat adalah oleh karena itu.

Jadi, penggunaan konjungsi yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah akan tetapi, oleh karena itu.

Jawaban: A

Contoh 2

(1) Sejak terjadinya wabah penyakit Covid-19 problematika sampah dan limbah medis menjadi tantangan utama bagi masyarakat dan lingkungan. (2) Tingginya angka penggunaan alat pengamanan diri kesehatan, masker, sarung tangan, dan peralatan kesehatan lainnya membuat limbah medis meningkat secara drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. (3) … penumpukan sampah medis tentu tidak dapat dihindari. (4) Upaya penanganan limbah yang kurang optimal akan berefek besar bagi lingkungan. (5) Saat ini banyak rumah sakit yang belum memiliki tehnologi pengelolaan limbah medis bahan berbahaya dan beracun. …

Kata sambung yang paling tepat melengkapi kalimat (3) adalah …. (soal UTBK 2022)
(A) bahkan
(B) akibatnya
(C) selanjutnya
(D) selain itu
(E) sementara itu

Pembahasan:
Kalimat sebelumnya menyatakan sebab. Dan kalimat berikutnya menyatakan akibatnya, Sehingga konjungsi yang tepat untuk digunakan adalah akibatnya.

Jadi, kata sambung yang paling tepat melengkapi kalimat (3) adalah akibatnya.

Jawaban: B

Demikianlah ulasan punggunaan konjungsi yang tepat dalam kalimat. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *