Lapisan Air yang Menyelimuti Bumi (Hidrosfer)

Hidrosfer berasal dari dua kata yaitu hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Sehingga, kata hidrosfer dapat juga dipahami sebagai lapisan air yang menyelimuti bumi. Hidrosfer di bumi meliputi seluruh air di bumi yang terdapat pada sungai, danau, lautan, samudera, air tanah, salju atau gletser, waduk, dan uap air. Bentuk air dalam hidrosfer meliputi air yang berbentuk cairan, padat (dalam bentuk es), dan gas (dalam bentuk uap air) di udara. Peredaran air dalam hidrosfer di kehidupan sehari-sehari terangkai dalam sebuah siklus yang berlangsung terus menerus.

Siklus air termasuk dalam bahasan cabang ilmu geografi tentang pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh bumi yang disebut hidrologi. Dalam bahasan ini menerangkan bahwa jumlah air di Bumi relatif tetap hanya bentuknya yang berubah. Perubahan bentuk air ini dikarenakan kondisi cuaca atau musim yang sedang terjadi di muka bumi. Pada musim panas, bentuk air dengan bentuk zat cair akan lebih mendominasi karena air dalam bentuk es mencair. Sedangkan pada musim dingin, sebagian air di wilayah tertentu akan banyak yang berbentuk menjadi zat padat berupa es. Aliran air dalam bentuk zat cair, gas, dan padat dijelaskan melalui sebuah siklus yang disebut siklus hidrologi.

Lapisan Air yang Menyelimuti Bumi (Hidrosfer)

Apa saja unsur pembentuk siklus hidrologi? Bagaimana proses aliran air dalam siklus hidrologi dan apa saja jenisnya? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasanl di bawah.

Baca Juga: Lapisan Atmosfer Bumi dan Ciri-Cirinya

Unsur-Unsur Pembentuk Siklus Hdirologi

Penguapan karena panas matahari yang menyinari Bumi akan membuat sumber air menguap. Air yang menguap akan membentuk awan melalui proses pengembunan dari uap air menjadi gumpalan awan. Angin akan membawa sebagian uap air bersama awan menuju bagian bumi di atas daratan. Selanjutnya, awan yang mulai jenuh akan menjatuhkan isi muatannya ke permukaan bumi melalui hujan.

Secara ringkas, unsur-unsur pembentuk siklus hidrologi terdiri dari penguapan (evaporasi dan transpirasi), pengembunan (kondensasi), dan mencair (presipitasi).

  • Evaporasi: penguapan yang dilakukan oleh benda mati (abiotik) seperti danau, laut, dan lain sebagainya
  • Transpirasi: penguapan yang dilakukan oleh tumbuhan
  • Kondensasi: kumpulan titik-titik uap air yang menguap ke atmosfer dan membentuk awan
  • Presipitasi: hujan yang turun karena awan tidak dapat lagi menampung uap-uap air di atmosfer

Hujan yang jatuh ke permukaan Bumi akan mengalir menuju sumber air seperti laut, danau, bendungan, rawa-rawa, dan lain sebagainya. Aliran air di permukaan Bumi menuju sumber air dapat terjadi secara run off, infiltrasi, atau perkolasi.

  • Run off: air mengalir di atas tanah melalui saluran air seperti sungai, saluran irigasi, saluran pembuangan air, dan bentuk saluran air lainnya.
  • Infiltrasi: air meresap secara vertikal masuk ke dalam tanah dan berkumpul menjadi air tanah
  • Perkolasi: air mengalir secara horizontal sesuai bentuk tanah

Setiap aliran air akan menuju sumber air dan kemudian akan masuk ke salam siklus air berikutnya.

Baca Juga: Cara Menghitung Ketinggian dan Skala pada Peta Kontur/Topografi

3 Macam Siklus Hidrologi pada Lapisan Air yang Menyelimuti Bumi

Siklus hidrologi pada lapisan air yang menyelimuti bumi dibagi menjadi tiga macam yaitu siklus pendek, sedang, dan panjang. Perbedaan ketiga siklus tersebut terdapat pada panjangnya daur atau aliran yang dilalui air. Penjelasan ketiga macam siklus hidrologi diberikan seperti berikut.

Siklus Pendek

Aliran air pada siklus pendek terjadi jika penguapan dari laut dan jatuh kembali ke laut. Pada siklus ini, air laut menguap karena panas matahari dan uap air membentuk awan di atas laut. Awan yang terbentuk kemudian akan menjatuhkan airnya di laut tersebut. Sehingga, perputaran air hanyat terjadi pada daerah tertentu dalam lingkup yang terbatas dan sempit.

Siklus Sedang

Pada siklus sedang, aliran air berputar mencakup wilayah bumi bagian darat dan perairan. Air laut yang menguap karena panas matahari menjadi uap air dan membentuk awan. Sebagian uap air bersama awan akan terbawa angin menuju wilayah daratan. Setelah awan tidak dapat menampung lagi muatannya, uap air dalam awan akan jatuh ke dataran dalam bentuk hujan.

Sebagian air hujan yang jatuh di wilayah daratan dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup di wilayah daratan. Air juga akan bergerak kembali ke sumbernya melalui saluran air secara run off, perkolasi, dan infiltrasi.

Siklus Panjang

Proses aliran air pada siklus panjang serupa dengan siklus sedang, perbedaannya terdapat pada uap air dan awan yang terbawa ke tempat yang lebih tinggi. Contoh tempat yang lebih tinggi adalah pegunungan atau dataran tinggi yang dingin.

Penguapan dari laut akan membentuk uap air dan awan yang terbawa ke daratan di tempat yang tinggi. Kondisi suhu di tempat yang tinggi memungkinkan awan mengalami sublimasi yaitu jatuh/turun berupa es atau gletser. Gletser adalah bongkahan atau endapan es yang besar dan tebal yang terbentuk di atas permukaan tanah. Gletser yang mencair akan turun ke dalam tanah atau sungai dan kembali ke laut atau sumber air lainnya.

Baca Juga: Lokasi Industri Ideal

Contoh Soal Lapisan Air yang Menyelimuti Bumi dan Pembahasan

Berikut ini adalah beberapa soal tentang lapisan air yang menyelimuti bumi (hidrosfer) yang dapat digunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal dilengkapi dengan pembahasannya yang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih!

Contoh 1 – Soal Lapisan Air yang Menyelimuti Bumi (Hidrosfer)

Sebuah berita menayangkan fenomena ribuan ikan tiba-tiba naik ke daratan yang terjadi di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Warga Lembata yang menyaksikan hal tersebut tentu dibuat senang. Mereka berlomba-lomba menangkap ikan yang hilir mudik loncat naik ke daratan. Dengan kegirangan, mereka menyaksikan serta menangkap ikan-ikan tersebut. Faktor terjadinya fenomena tersebut adalah …
(A.) pengaruh La Nina di Lautan Pasifik
(B.) pergeseran sesar Flores
(C.) adanya arus dingin ke perairan tersebut
(D.) menurunnya kadar salinitas
(E.) berkurangnya fitoplankton di perairan

Pembahasan:

Arus laut merupakan fenomena pergerakan massa air laut baik secara vertikal maupun horizontal. Salah satu faktor adanya arus laut adalah karena perbedaan suhu antara satu perairan dengan perairan lain yang disebut termohalin. Fenomena yang terjadi seperti penjelasan pada soal terjadi karena arus dingin yang masuk ke Teluk Lewoleba. Kondisi tersebut membuat ikan naik ke pantai untuk mencari suhu yang lebih hangat.

Jawaban: C

Contoh 2 – Soal Hidrosfer

Pergerakan benda langit memengaruhi fenomena hidrosfer. Contohnya fenomena hidrosfer yang terjadi apabila Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada fase garis lurus adalah….
(A) upwelling
(B) downwelling
(C) pasang perbani
(D) pasang purnama
(E) gelombang laut tinggi

Pembahasan:

Saat bulan berada pada satu garis lurus di antara matahari dan bumi disebut sebagai fase bulan baru atau bulan mati. Pada saat terjadi bulan baru, terjadilah pasang naik pada air laut di permukaan bumi karena pengaruh gaya gravitasi bulan. Gaya gravitasi bulan pada fase bulan baru lebih kuat sehingga menyebabkan permukaan air laut menjadi naik. Kondisi yang terjadi tersebut dinamakan sebagai pasang purnama.

Jawaban: D

Contoh 3 – Soal Lapisan Air yang Menyelimuti Bumi (Hidrosfer)

Faktor-faktor:
1) Ketinggian muka air laut
2) Porositas tanah
3) Kemiringan topografi
4) Jenis tanah
5) Kelembapan tanah
6) Vegetasi penutup tanah

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya infiltrasi adalah nomor ….
(A.) 2) ,3), dan 6)
(B.) 1), 2), dan 3)
(C.) 4), 5), dan 6)
(D.) 1), 4), dan 5)
(E.) 3), 4), dan 5)

Pembahasan:

Infiltrasi adalah proses menyerapnya air dari permukaan tanah ke bawah tanah dengan arah vertikal. Beberapa faktor yang mempengaruhi infiltrasi diantaranya adalah:

  • Porositas tanah: kemampuan tanah untuk meloloskan air berlebih sehingga tanah tidak jenuh air
  • Kemiringan topografi: bentuk kemiringan permukaan tanah, semakin terjal permukaan tanah akan membuat air pada proses infiltrasi semakin sedikit  
  • Vegetasi penutup tanah: kelompok tumbuhan yang berada pada suatu wilayah, banyaknya tumbuhan yang menutupi permukaan akan menaikkan kapasitas infiltrasi tanah

Jadi, faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya infiltrasi adalah nomor 2) ,3), dan 6).

Jawaban: A

Demikianlah tadi ulasan lapisan air hidrosfer yang terdiri dari tiga jenis sikuls yaitu siklus pendek, sedang, dan panjang. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Tahapan-Tahapan pada Daur Nitrogen

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.