Perbedaan Gaung dan Gema

Gaung dan gema merupakan dua jenis bunyi pantul yang berbeda. Perbedaan gaung dan gema dapat diketahui melalui bagaimana bentuk bunyi pantul yang dihasilkan. Bunyi pantul sendiri merupakan bunyi yang mengalami pemantulan oleh suatu bidang pantul. Proses terjadinya bunyi pantul dikarenakan gelombang bunyi meengenai bidang pantul yang kemudian gelombang bunyi tersebut dipantulkan oleh bidang pantul tersebut.

Beberapa faktor membuat bunyi pantul menjadi berbeda sehingga ada dua jenis bunyi pantul yaitu gaung dan gema. Apa saja perbedaan gaung dan gema? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah,

Table of Contents

Dari Mana Asal Bunyi?

Sebelum ke bahasan perbedaan gaung dan gema, ingat kembali bagaimana suatu bunyi dihasilkan.

Sebuah benda yang bergetar akan menghasilkan frekuensi. Besar frekuensi yang dihasilkan dari benda yang bergetar akan menghasilkan energi berupa bunyi. Sehingga dapat dikatakan bahwa bunyi merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari benda bergetar.

Bunyi Berasal dari Benda Bergetar

Bunyi yang berasal dari benda bergetar kemudian akan merambat melalui suatu medium. Bunyi merambat melalui medium berupa energi dalam bentuk gelombang longitudinal. Contoh medium perambatan bunyi adalah udara, zat cair, dan benda padat seperti kaca, kayu, plastik, dan lain sebagainya.

Bunyi dapat diserap dan dipantulkan oleh medium tertentu. Sebagian bunyi akan dipantulkan apabila mengenai permukaan benda yang keras dan tidak mudah tertembus oleh gelombang seperti dinding, kaca, besi, dan seng.

Gelombang bunyi yang dipantulkan oleh suatu medium ini kemudian disebut sebagai bunyi pantul. Sifat dari bunyi pantul dapat memperkuat bunyi asli.

Coba perhatikan bunyi dari suara seseorang di ruangan yang luas dan sempit. Suara akan lebih terdengar jelas di ruangan yang sempit bukan?

Kondisi ini terjadi karena adanya bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. Suara di dalam ruangan akan dipantulkan oleh dinding-dinding ruangan.

Bunyi Pantul dalam Sebuah Ruangan

Satu contoh di atas nampak menunjukkan bahwa bunyi pantul menguntungkan. Namun apakah benar demikian? Nyatanya tidak, ada bunyi pantul yang merugikan. Bagaimana bunyi pantul yang mengungtungkan? Mana pula bunyi pantul yang merugikan? Pertanyaan tersebut akan menjadi bahasan di bawah.

Baca Juga: Getaran dan Gelombang

Gaung atau Kerdam

Jenis bunyi pantul yang pertama adalah gaung atau sering juga disebut dengan kerdam. Karakteristik dari gaung adalah bunyi yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Akibatnya, bunyi asli menjadi tidak jelas karena bunyi pantul seakan mengecohkan bunyi asli. Bunyi pantul yang terdengar dari jenis gaung hanya sebagian.

Contoh bunyi gaung: BA – HA (BA) – GI (HA) – A (GI) – _ (A)

Bunyi Gaung

Gaung atau kerdam dapat terjadi di gedung bioskop, gedung pertunjukan, gedung pertemuan, studio radio, dan lain – lain. Untuk mengatiasi terjadinya gaung maka pada dinding gedung-gedung tersebut biasanya dilapisi bahan peredam bunyi (bahan akustik).

Contoh bahan peredam bunyi adalah kain wol, kapas, karton, papan karton, gabus, dan karet busa.

Baca Juga: Hukum Pascal dalam Kehidupan Sehari – Hari

Gema

Gema adalah bunyi pantul yang datangnya tepat setelah bunyi asli selesai. Pada bunyi gema, suara asli terdengar seperti 2 kali diucapkan.

Bunyi akan memantul apabila mengenai benda yang memiliki permukaan yang keras dan tidak mudah tertembus oleh gelombang. Contoh benda yang dapat memantulkan gelombang bunyi adalah dinding, kaca, besi, seng, dan lain sebagainya. Medium yang akan memantulkan suara biasanya memiliki permukaan tertutup dan tidak berlubang.

Contoh bunyi gema: BAHAGIA – BAHAGIA

Baca Juga: Gelombang Transversal dan Longitudinal

Perbedaan Gaung dan Gema

Setidaknya ada empat poin utama yang menjadi perbedaan gaung dan gema. Empat perbedaan gaung dan gema dilihat dari datangnya bunyi pantul, jarak sumber suara dengan penghalang, bunyi yang terdengar, dan manfaat.

Pada bunyi gaung, datangnya bunyi pantul hampir bersamaan dengan bunyi asli. Sedangkan bunyi pantul gema datangnya tepat setelah bunyi asli.

Jarak sumber suara dengan penghalang pada bunyi pantul gaung relatif dekat. Sedangkan untuk gema, jarak sumber suara dengan penghalang bunyi relatif jauh.

Pada gaung, bunyi pantul yang dihasilkan terdengar tidak jelas. Hal ini tentunya akan menjadi kerugian. Pada gema, bunyi pantul yang dihasilkan terdengar jelas tepat setelah bunyi asli. Sehingga, gema membuat bunyi asli seakan terdengar dua kali. Hal ini membuat gema dapat memberikan sebuah keuntungan. Contoh keuntungannya adalah untuk mengukur kedalaman laut atau panjang gua.

Ringkasan tabel perbedaan gaung dan gema diberikan seperti berikut.

Perbedaan Gaung dan Gema

Itu tadi ulasan pengertian dan perbedaan gaung dan gema. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Materi Gelombang Bunyi SMP Kelas 8

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.