Soal UTBK 2024 – LBI Teks 4
Tahun 2023 Indonesia menghadapi dampak fenomena El Nino berupa musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya. Fenomena El Nino ini berdampak pada kondisi cuaca yang lebih kering, sehingga curah hujan berkurang, tutupan awan berkurang, dan suhu meningkat. Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kemarau tahun 2023 akan lebih kering dari kondisi normal, bahkan lebih kering dari tiga tahun sebelumnya.

Hasil monitoring BMKG hingga pertengahan bulan Juli 2023 menemukan sebanyak 63% zona musim telah memasuki musim kemarau. Beberapa daerah yang terdampak cukup kuat adalah sebagian wilayah Sumatra meliputi Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Riau, Bengkulu, Lampung; seluruh Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Daerah-daerah tersebut diprediksi menga-lami curah hujan paling rendah dan berpotensi mengalami musim kering yang ekstrem. Prakiraan curah hujan bulanan BMKG menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan bulanan kategori rendah, bahkan sebagian lainnya akan mengalami kondisi tanpa hujan sama sekali hingga bulan Oktober 2023. Masyarakat Indonesia harus tetap waspada terhadap potensi terjadinya bencana kekeringan.

Bencana kekeringan tentu menimbulkan gangguan pada berbagai sektor kehidupan. Sektor yang paling terdampak dari fenomena El Nino adalah sektor pertanian, utamanya tanaman pangan semusim yang sangat tergantung pada ketersediaan air. Dengan demikian, rendahnya curah hujan akan mengakibatkan lahan pertanian mengalami kekeringan dan pada gilirannya petani mengalami gagal panen. Kemarau panjang harus diantisipasi dengan ketahanan pangan komoditas utama.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG mendorong pemerintah daerah, khususnya daerah yang diprediksi terdampak serius, untuk melakukan langkah mitigasi dan aksi kesiapsiagaan secepat mungkin. Mitigasi bertujuan untuk memastikan ketercukupan ketersediaan air. Caranya dengan melakukan gerakan panen hujan, memasifkan gerakan hemat air, dan menyiapkan tempat cadangan air untuk menghadapi puncak kemarau. Upaya lain yang terkait dengan penyediaan air, BNPB bekerja sama dengan BMKG dan BRIN melakukan rekayasa menurunkan hujan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menambah suplai air pada danau, embung, sungai, dan sumur. Aksi kesiapsiagaan dilakukan dengan mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). BNPB telah melakukan apel kesiapan dan kesiapsiagaan di enam provinsi rawan karhutla seperti Sumsel, Riau, Kalbar, Kalsel, dan Kalteng.

Soal 1

Menurut bacaan, dampak fenomena El Nino yang terjadi di Indonesia adalah ….

(A) Terjadi 63% zona musim di Indonesia memasuki musim kemarau

(B) Curah hujan dan tutupan awan berkurang, serta suhu meningkat

(C) Terjadi kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah Indonesia

(D) Curah hujan di Indonesia semakin fluktuatif dan tidak menentu

(E) Terjadi kekeringan lahan pertanian dan petani mengalami gagal panen

Soal 2

Makna pernyataan “melakukan langkah mitigasi dan aksi kesiapsiagaan” dalam bacaan adalah ….

(A) Memastikan ketercukupan ketersediaan air dengan memanen air hujan

(B) Mewaspadai dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla)

(C) Menyiapkan tempat pencadangan air untuk menghadapi puncak kemarau

(D) Mengupayakan pengurangan dampak dan mengantisipasi terjadinya bencana

(E) Melakukan rekayasa menurunkan hujan melalui teknologi modifikasi cuaca

Soal 3

Tujuan rekayasa menurunkan hujan melalui teknologi modifikasi cuaca adalah ….

(A) Mendorong pemerintah daerah untuk melakukan mitigasi bencana

(B) Menjamin kecukupan ketersediaan air melalui gerakan panen hujan

(C) Mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla)

(D) Menyiapkan tempat cadangan air menghadapi puncak kemarau

(E) Menambah suplai air pada danau, embung, sungai, dan sumur

Soal 4

Fenomena El Nino yang melanda Indonesia pada tahun 2023 yang secara spesifik mengakibatkan petani mengalami gagal panen adalah ….

(A) Mengakibatkan lahan pertanian mengalami kekeringan

(B) Menurunkan frekuensi dan intensitas kejadian hujan

(C) Menimbulkan dampak kondisi cuaca yang lebih kering

(D) Mendorong terjadinya musim kering yang sangat ekstrem

(E) Memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla)

Soal 5

Menurut bacaan, untuk menghadapi fenomena El Nino perlu dilakukan upaya mitigasi dan aksi kesiapsiagaan. Hal ini perlu dilakukan karena El Nino secara langsung mengakibatkan ….

(A) Kekeringan yang menimbulkan ancaman pada lahan pertanian

(B) Kemarau panjang yang berdampak pada terjadinya kekeringan

(C) Kerusakan lahan pertanian yang memicu terjadinya gagal panen

(D) Kurangnya curah hujan yang menimbulkan kekeringan lahan pertanian

(E) Kekeringan lahan yang pada gilirannya menurunkan hasil pertanian