Ada dua macam gerakan Bulan yaitu rotasi dan revolusi. Selain itu, Bulan juga memiliki gerakan bersama-sama dengan Bumi mengelilingi Matahari. Akibat dari adanya gerakan Bulan dapat memberikan beberapa fenomena alam yang dapat dirasakan penduduk Bumi. Bulan diketahui merupakan satu-satunya satelit alami yang dimiliki Bumi.
Ukuran bulan sama dengan 1/4 ukuran bumi dengan luas permukaan bulan sama dengan 37,9 km2 dan keliling Bulan 10.921 km . Bulan merupakan salah satu benda langit yang tidak memancarkan cahaya sendiri. Namun, penampakan Bulan dari Bumi terlihat seperti memancarkan cahaya karena Bulan memantulkan cahaya Matahari.
Baca Juga: 8 Bukti Bahwa Bentuk Bumi Bulat
Bentuk Bulan pada nyatanya berupa bulatan dengan permukaan yang berkawah-kawah. Namun bentuk Bulan dari Bumi pada waktu ke watu terlihat berbeda. Bulan terkadang terlihat seperti bentuk sabit, terkadang berupa lingkaran penuh. Bentuk bulan yang terlihat berbeda-beda pada beberapa hari dijelaskan melalui fase-fase bulan. Lihat bagaimana penampakan permukaan bulan pada video Tour of the Moon.
Apakah yang dimaksud rotasi dan revolusi Bulan? Apa akibat yang ditimbulkan oleh rotasi dan revolusi Bulan? Mengapa bentuk bulan terlihat berubah-ubah? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan berikut.
Table of Contents
- Rotasi Bulan
- Revolusi Bulan
- Mengapa bentuk bulan terlihat berubah-ubah?
- Pengaruh Gerakan Bulan dan Bumi
Rotasi Bulan
Gerakan Bulan berupa perputaran pada porosnya disebut rotasi Bulan. Bulan membutuhkan waktu sebulan (29½ hari) untuk satu kali rotasi. Lama waktu yang dibutuhkan bulan untuk melakukan rotasi disebut kala rotasi bulan. Dengan waktu tersebut, kala rotasi bulan sama dengan kala revolusi bulan.
Planet Bumi sendiri juga melakukan rotasi. Kala rotasi Bumi sama dengan 231/2 jam yang sering dibulatkan menjadi 24 jam. Kala rotasi Bumi menjadi waktu satu hari di Bumi. Dibandingkan dengan rotasi bulan, kala rotasi Bumi lebih lama di bandung dengan kala rotasi Bumi.
Sejauh ini, rotasi Bulan diketahui tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap kehidupan di Bumi.
Revolusi Bulan
Revolusi Bulan adalah gerakan bulan mengelilingi Bumi. Waktu yang diperlukan Bulan untuk melakukan satu kali revolusi gerakan Bulan sama dengan kala rotasi bulan yaitu 29½ hari. Lama waktu revolusi bulan menjadi dasar dari sistem penanggalan Hijriah
Sistem penanggalan Hijriah disebut juga dengan sistem penanggalan komariah. Sistem penanggalan memiliki banyak hari sejumlah 29 atau 30 hari dalam satu bulan. Dengan kata lain, banyak hari dalam satu bulan pada penanggalan Hijriah tidak pernah kurang dari 29 hari dan tidak pernah lebih dari 30 hari.
Mengapa bentuk bulan terlihat berubah-ubah?
Cahaya Bulan sebenarnya adalah cahaya pantulan dari Matahari. Bagian Bulan yang tampak dari Bumi adalah bagian permukaan Bulan yang terkena sinar Matahari. Luas bagian Bulan yang terkena Matahari berubah-ubah karena adanya gerakan Bulan berputar mengeliling Bumi (revolusi Bulan).
Pada waktu tertentu, seluruh bagian bulan terkena sinar sehingga nampak utuh. Namun pada waktu tertentu, luas Bulan yang terkena sinar hanya pada bagian tertentu sehingga bentuknya tidak utuh seperti pada sabit atau setengah lingkaran. Perubahan bentuk Bulan akibat adanya gerakan bulan ini disebut dengan fase-fase Bulan.
Keterangan warna bidang pada fase-fase bulan:
- Bidang berwarna hitam: bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari.
- Bidang berwarna abu-abu:bagian Bulan yang terkena sinar Matahari namun tidak terlihat dengan jelas dari Bumi.
- Tak berwarna (putih): bagian Bulan yang terkena sinar Matahari dan terlihat dari Bumi.
Bulan mengalami delapan fase dalam sekali revolusi yang rata-rata berlangsung selama kurang lebih 3–4 hari untuk setiap fase.
- Fase Bulan baru: hari pertama Bulan berada pada posisi 0o → Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi sehingga Bulan tidak tampak dari Bumi.
- Fase Bulan sabit: hari keempat Bulan berada pada posisi 45o Bulan tampak melengkung seperti sabit dari Bumi
- Fase Bulan paruh: hari kedelapan Bulan berada pada posisi 90o Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.
- Fase Bulan cembung: hari kesebelas Bulan berada pada posisi 135o Bulan tampak seperti cakram.
- Fase Bulan purnama (Bulan penuh): hari keempat belas Bulan berada pada posisi 180o berbentuk lingkaran penuh.
- Fase Bulan cembung: hari ketujuh belas Bulan berada pada posisi 225o, bentuk Bulan dari Bumi kembali seperti berupa cakram.
- Fase Bulan paruh: hari kedua puluh satu Bulan berada pada posisi 270o, bentuk Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°yaitu berupa setengah lingkaran.
- Fase Bulan sabit: hari kedua puluh lima Bulan berada pada posisi 315°dengan penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45°yang seperti sabit.
Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru. Bedanya, Bulan baru menunjukkan fase awal, sedangkan Bulan mati menunjukkan fase akhir. Adanya fase-fase bulan menjadi salah satu pengaruh gerakan bulan yang dapat diamati dari Bumi.
Pengaruh Gerakan Bulan dan Bumi
Adanyna revolusi Bulan dapat dirasakan oleh penduduk Bumi. Beberapa pengaruh adanya gerakan Bulan dan Bumi meliputi pasang surut air laut, gerhana Bulan, gerhana matahari.
Pasang Naik/Surut Air Laut
Bulan memiliki gaya gravitasi bulan yang dapat mengakibatkan pasang/surut air laut. Diketahui bahwa lintasa Bulan mengelilingi Bumi berbentuk oval sehingga jarak Bulan ke Bumi dapat berubah-ubah. Pada saat jarak Bulan ke Bumi pada posisi terpendek akan membuat air laut pasang. Sedangkan air laut surut terjadi saat Bulan berada pada posisi terjauh dari Bumi.
Pasang naik dan pasang surut tertinggi terjadi saat fase bulan purnama yang disebut pasang purnama. Sedangkan pasang naik dan pasang surut terendah terjadi saat fase bulan paruh yang disebut pasang perbani.
Gerhana Bulan
Gerakan Bulan dan Bumi memungkinkan posisi Bumi menghalangi Bulan sehingga sinar Matahari tidak sampai ke Bulan. Gerhana Bulan terjadi saat bayangan Bumi mengenai Bulan yang membuat Bulan menjadi gelap.
Saat terjadi gerhana Bulan, posisi Bumi terletak antara Matahari dan Bulan.Lama waktu gerhana Bulan tidak pastai,namun gerhana Bulan akan berlangsung selama Bulan berada pada banyangan Bumi
Ada 3 macam gerhana Bulan yaitu gerhana Bulan total, sebagian, dan penumbra. Ketiga jenis gerhana tersebut berdasarkan posisi Bulan pada bayangan Bumi.
Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi saat sinar Matahari yang menuju Bumi terhalang oleh Bulan. Pada saat terjadi gerhana Matahari, kedudukan Bulan berada di antara Bumi dan Matahari pada satu garis lurus. Gerhana Matahari terjadi selama Bumi berada dalam bayangan Bulan.
Lamanya waktu gerhana Matahari raltif cepat yang durasi paling lama adalah 7 menit. Hal ini dikarenakan Bumi dan Bulan melakukan gerakan revolusi dengan arah dan berlawanan sehingga berpapasan dalam waktu sangat singkat.
Waktu terjadi gerhana Matahari saat fase Bulan Mati, namun tidak setiap Bulan mati. Dalam satu tahun, gerhana Matahari dapat terjadi sekali atau beberapa kali. Ada tiga macam gerhana matahari yaitu gerhana matahari total, sebagian, dan cincin.
Demikianlah tadi ulasan 2 macam gerakan bulan dan pengaruhnya terhadap kehidupan di Bumi. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!
Baca Juga: Daftar Nama Planet dalam Sistem Tata Surya dan Nama Satelitnya