Daur hidup Fasciola hepatica meliputi telur, mirasidium, sporokista, redia, serkaria, metaserkaria, dan Fasciola hepatica atau cacing hati. Daur hidup Fasciola hepatica terjadi pada dua inang (hospes) yaitu hewan ternak dan siput air (Lymnea auricularis).
Tempat hidup Fasciola hepatica berada di saluran empedu hewan ternak. Keberadaan dalam tubuh hewan ternak bersifat parasit. Fasciola hepatica dapat menginfeksi manusia. Berdasarkan keterangan dari lama alodokter, infeksi cacing hati pada manusia mengakibatkan sakit perut, mual dan muntah, nafsu makan menurun, serta demam.
Bagaimana cacing hati bisa menginfeksi manusia dijelaskan melalui daur hidup Fasciola hepatica berikut.
Daftar isi:
Karakteristik Fasciola hepatica
Fasciola hepatica adalah trematoda dari filum Platyhelminthes. Dimana platy berati cacing dan helminthes berati pipih. Artinya Platyhelminthes merupakan filum dari jenis cacing pipih.
Ukuran panjang cacing hati mencapai sekitar 2,5 – 3 cm dan lebar 1 – 1,5 cm. Tubuhnya ditutupi oleh sisik kecil dari kutikula. Fungsi sisik tersebut sebagai pelindung tubuh dan alat bantu gerak. Memiliki mulut runcing yang dikelilingi oleh alat penghisap pada bagian depan.
Karakteristik Fasciola hepatica:
- Hermaprodit (berkembang biak dengan cara melakukan pembuahan sendiri atau silang)
- Tubuh bilateral simetris
- Tidak memiliki rongga tubuh (aselomata)
- Memiliki 3 lapis kulit embrional (tripoblastik)
- Berkembangbiak dengan menghasilkan telur
Baca Juga: Daur Hidup Ubur-ubur (Aurelia aurita)
Daur Hidup Fasciola hepatica
Fasciola hepatica keluar melalui kotoran dari saluran empedu atau usus hewan ternak. Pada tempat yang basah, telur akan menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium. Apabila telur keluar di lingkungan yang tidak baik, misalnya tempat kering. Maka kulitnya akan menebal dan berubah menjadi metaserkaria.
Mirasidium akan berenang dan masuk dalam tubuh siput. Dalam tubuh siput, mirasidium berkembang menjadi sporokista. Selanjutnya secara paedogenesis akan menjadi menjadi redia kemudian serkaria (larva berekor yang bisa berenang).
Paedogenesis adalah reproduksi yang terjadi ketika organisme belum mencapai usia kedewasaan secara fisik. Contohnya seperti yang terjadi pada fase larva.
Selanjutnya, serkaria dalam tubuh siput akan keluar. Kemudian berenang dan menempel pada rumput. Serkaria yang menempel pada rumput akan berkembang menjadi metaserkaria (kista).
Rumput yang sudah tercemar dapat termakan oleh sapi. Selanjutnya sapi yang memakan rumput tersebut akan terinfeksi cacing hati. Manusia yang mengonsumsi daging sapi yang telah terinfeksi cacing hati
Urutan daur hidup Fasciola hepatica: 1) Telur → 2) Mirasidium → 3) Sporokista → 4) Redia → 5) Serkaria → 6) Metaserkaria (kista) → 7) Fasciola hepatica
[Ringkasan]
Daur hidup Fasciola hepatica secara ringkas meliputi tahapan-tahapan berikut.
- Fasciola hepatica di hati ternak bertelur
- Telur keluar bersama feses ternak
- Telur menetas menjadi mirasidium (larva bersilia)
- Mirasidium masuk dalam tubuh inang pertama (siput air tawar)
- Dalam tubuh siput, mirasidium berkembang menjadi sporokista
- Sporokita berkembang menjadi redia (kantung larva yang berisi banyak larva baru) secara paedogenesis
- Redia berkembang menjadi serkaria dan keluar dari tubuh siput
- Serkaria berenang dan menempel pada rumput
- Serkaria berkembang menjadi metaserkaria
- Rumput yang tercemar metaserkaria dimakan hewan ternak
Kemungkinan lain juga dapat terjadi.
Apabila telur yang keluar bersama kotoran hewan berada pada keadaan lingkungan tidak baik,kulitnya akan menebal dan berubah menjadi metaserkaria berbentuk kista.
Saat ternak makan rumput yang tercemar metaserkaria, maka kista akan menetas di usus ternak dan akan menerobos ke dalam hati. Selanjutnya metaserkaria akan berkembang menjadi cacing muda (larva).
Baca Juga: Siklus Hidup Taenia sp (Cacing Pita)
Contoh Soal dan Pembahasan
Beberapa contoh soal daur hidup Fasciola hepatica dan pembahasannya ada di bawah.
Contoh 1 – Proses yang terjadi pada tahap X adalah peristiwa ….
Perhatikan daur hidup Fasciola hepatica berikut!
Proses yang terjadi pada tahap X adalah peristiwa ….
A. reproduksi seksual
B. hermofrodit
C. paedogenesis
D. pembentukan tunas
E. perubahan bentuk
Pembahasan:
Keterangan yang sesuai pada gambar ada di bawah.
Huruf X menunjuk bentuk perubahan larva pada tubuh siput. Perkembangan larva dalam tubuh siput terjadi secara paedogenesis. Jadi, proses yang terjadi pada tahap X adalah peristiwa paedogenesis.
Jawaban: C
Contoh 2 – Tahapan siklus hidup cacing hati dalam tubuh siput
Dalam tubuh siput (Lymnaea sp), tahapan siklus hidup cacing hati (Fasciola hepatica) ditemukan dalam bentuk ….
A. sporokista → redia
B. serkaria → metaserkaria
C. cacing dewasa → bertelur
D. mirasidium bersilia → sporosista
E. redia → serkaria
Pembahasan:
Mirasidium yang masuk dalam tubuh siput berubah menjadi sporokista → redia → serkaria. Jadi, tahapan siklus hidup cacing hati dalam tubuh siput ditemukan dalam bentuk sporosista → redia.
Jawaban: A
Baca Juga: Struktur Sel Prokariotik
Contoh 3: Urutan daur hidup
Berikut ini adalah fase-fase dari daur hidup Fasciola hepatica.
1) Mirasidium
2) Telur
3) Sporosista
4) Redia
5) Cacing dewasa
6) Metaserkaria
7) Serkaria
Urutan daur hidup Fasciola hepatica yang benar adalah ….
A. 2) – 1) – 3) – 7) – 6) – 4) – 5)
B. 2) – 1) – 4) – 7) – 6) – 3) – 5)
C. 2) – 1) – 3) – 4) – 7) – 6) – 5)
D. 2) – 1) – 4) – 3) – 7) – 6) – 5)
E. 2) – 3) – 4) – 1) – 7) – 6) – 5)
Pembahasan:
Tujuh tahapan pada daur hidup Fasciola hepatica meliputi mirasidium, sporokista, redia, serkaria, metaserkaria, Fasciola hepatica, dan telur. Jadi, urutan daur hidup yang benar adalah 2) – 1) – 3) – 4) – 7) – 6) – 5).
Jawaban: C
Demikianlah tadi ulasan daur hidup Fasciola hepatica (cacing hati). Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.
Baca Juga: 2 Cara Reproduksi Paramecium sp