Pergerakan atau mobilitas penduduk merupakan salah satu gejala atau fenomena sosial dalam kependudukan. Pengertian mobilitas penduduk dapat dinyatakan sebagai perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya baik secara permanan (tetap) atau non permanen (tidak tetap). Contoh mobolitas penduduk adalah pergerakan penduduk dari desa ke kota atau sebaliknya, perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya, dan berbagi jenis mobilitas penduduk lainnya.
Gejala mobilitas penduduk merupakan gejala alamiah yang terjadi sebagai respon terhadap kondisi yang dihadapi. Kondisi yang dihadapi tersebut dapat berasal dari segi ekonomi, sosial, situasi politik, atau kebutuhan akan pendidikan. Selain itu, mobilitas penduduk juga dapat terjadi karena gangguan keamanan misalnya adanya bencana alam. Mobilitas penduduk memiliki peran dalam mengatasi beberapa masalah kependudukan. Selain itu, mobilitas penduduk juga memegang peran penting dalam pembangunan suatu wilayah.
Baca Juga: Asas Kewarganegaraan Menurut UU No 12 Tahun 2006
Mobilitas penduduk di Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu mobilitas tidak permanen/mobilitas sirkuler (ulang-alik/harian, musiman) dan mobilitas permanen (internal dan internasional). Bagaimana penjelasan dari setiap jenis-jenis mobilitas penduduk? Sobat idschool dapat mencari tahu melalui ulasan di bawah.
Table of Contents
- Jenis Mobilitas Penduduk Non Permanen
- Mobilitas Penduduk Permanen (Migrasi)
- Contoh Soal dan Pembahasan
Baca Juga: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Penduduk
Jenis Mobilitas Penduduk Non Permanen
Mobilitas penduduk non permanen adalah pergerakan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain yang bersifat sementara. Seseorang yang melakukan mobilitas non permanen tidak bertujuan menetap dalam waktu yang lama.
Berdasarkan lamanya waktu di tempat tujuan, mobilitas non permanen dibedakan menjadi dua, yaitu komutasi dan sirkulasi.
Komutasi (Mobilitas Harian)
Komutasi adalah bentuk mobilitas penduduk non permanen secara pergi-pulang atau ulang-alik tanpa menginap di tempat yang dituju. Seseorang yang melakukan mobilitas komutasi dinamakan komuter atau penglaju. Umumnya, durasi waktu yang dibutuhkan seseorang untuk menetap pada mobilitas komutasi kurang dari 24 jam.
Contoh mobilitas penduduk yang termasuk komutasi:
- Seseorang yang tinggal di Bogor namun memiliki pekerjaan di Jakarta, setiap hari kerja akan melakukan perjalanan menggunakan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek untuk bekerja di Jakarta dan kembali pulang ke Bogor di hari yang sama
- Penduduk desa atau pinggiran kota yang pada pagi hari pergi ke kota untuk bekerja dan sore hari pulang ke desa.
Sirkulasi (Mobilitas Musiman)
Sirkulasi adalah bentuk mobilitas penduduk non permanen bersifat sementara namun sempat menginap di tempat tujuan. Orang yang melakukan sirkulasi dinamakan sirkuler. Umumnya, sifat dari bentuk mobilitas penduduk yang termasuk sirkular adalah musiman.
Contohnya mobilitas penduduk yang termasuk sirkulasi:
- Buruh tani yang selama ada kegiatan pertanian tinggal desa dan ketika tidak ada kegiatan pertanian di desa mereka pergi ke kota untuk mencani nafkah tambahan.
- Orang-orang yang pergi mudik ke kampung halaman masing-masing ketika libur lebaran dan menetap disana selama beberapa hari.
Baca Juga: Cara Menghitung Kepadatan Penduduk
Mobilitas Penduduk Permanen (Migrasi)
Mobilitas permanen adalah pergerakan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain dengan memiliki tujuan menetap dalam jangka waktu yang lama. Mobilitas penduduk permanen biasa dikenal dengan istilah migrasi.
Seseorang yang melakukan migrasi disebut migran. Mobilitas penduduk yang termasuk migrasi mengalami perpindahan tempat dengan batas administrasi suatu wilayah atau negara dengan tujuan menetap.
Migrasi penduduk dapat dipengaruhi oleh faktor yang menjadi faktor pendorong dan faktor penarik. Contoh faktor pendorong terjadinya migrasi adalah tidak adanya kesempatan memperbaiki kondidi ekonomi di suatu daerah. Contoh faktor penarik adalah kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik di suatu daerah.
Mobilitas permanen atau migrasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu internal dan internasional.
Migrasi Internal
Migrasi internal adalah bentuk mobilitas penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam satu negara. Ada tiga jenis migrasi internal yang umumnya terjadi di Indonesia. Ketiga jenis migrasi internal adalah urbanisasi, ruralisasi, dan transmigrasi.
- Urbanisasi: perpindahan penduduk dari kawasan pedesaan ke wilayah perkotaan.
- Ruralisasi: perpindahan penduduk dari wilayah kota ke kawasan desa untuk menetap di desa. Mobilitas penduduk yang termasuk ruralisasi biasanya dilakukan oleh penduduk kota yang pulang kembali ke desa asalnya.
- Transmigrasi: perpindahan penduduk dari pulau yang padat ke pulau yang kurang padat penduduknya dalam satu wilayah negara. Program transmigrasi umumnya diatur oleh pemerintah.
Migrasi Internasional
Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. Ada tiga jenis mobilitas penduduk yang termasuk migrasi internasional yaitu imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
- Imigrasi: proses masuknya penduduk ke suatu negara dari negara lain dengan tujuan menetap di negara tujuan. Orang yang melakukan Imigrasi disebut imigran. Contoh: orang Jepang yang datang dan tinggal di Indonesia karena suatu urusan.
- Emigrasi: proses keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap di negara tujuan. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran. Contoh: orang Indonesia yang pergi dan tinggal ke Amerika untuk bekerja.
- Remigrasi/repatriasi: proses kembalinya penduduk ke negara asal, atau perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah air atau negara asalnya.
Baca Juga: Skala pada Peta Kontur/Topografi
Contoh Soal dan Pembahasan
Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman materi jenis mobilitas penduduk. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih!
Contoh 1 – Mengenali Jenis Mobilitas Penduduk
Penduduk suatu daerah pindah ke daerah lain atas kemauan sendiri dengan tujuan menetap secara permanen, mobilitas penduduk tersebut disebut …..
(A). sirkulasi
(B). penglaju
(C). komuter
(D). urbanisasi
(E). transmigrasi
Pembahasan:
Jenis mobilitas penduduk untuk sirkulasi, penglaju, dan komuter termasuk dalam mobilitas non permanen. Transmigrasi merupakan jenis mobilitas penduduk permanen yang biasanya merupakan bagian dari program pemerintah.
Jenis mobilitas penduduk suatu daerah pindah ke daerah lain atas kemauan sendiri dengan tujuan menetap secara permanen disebut urbanisasi. Mobilitas penduduk yang termasuk urbanisasi biasanya dilakukan atas keinginan sendiri untuk memenuhi kebutuhan.
Jawaban: D
Contoh 2 – Mengenali Nama/Jenis Mobilitas Penduduk yang Tepat dari Sebuah Kejadian
Pak Seno memiliki rumah dan tinggal di Bekasi. Namun, Pak Seno memiliki pekerjaan yang kantornya berlokasi di Jakarta. Pak Seno setiap pagi berangkan kerja dan pulang sore hari. Pergerakan penduduk yang dilakukan Pak Seno disebut ….
(A) urbanisasi
(B) sirkulasi
(C) emigrasi
(D) evakuasi
(E) komutasi
Pembahasan:
Pak Seno melakukan mbolitas yang sifatnya harian dan tidak menetap (non permanen) dalam waktu yang lama. Nama jenis mobilitas penduduk sesuai dengan perpindahan yang dilakukan Pak Seno adalah komuntasi.
Jawaban: E
Demikianlah tadi ulasan jenis mobilitas penduduk yang dibedakan menjadi dua yaitu permanan (tetap) dan non permanan (tidak tetap). Kelima jenis mobilitas tersebut meliputi komutasi, sirkulasi, urbanisasi, ruralisasi, dan transmigrasi. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!
Baca Juga: Mengenal 6 Negara Bagian Australia dan 2 Daerah Teritorial