Ada tiga jenis pelapukan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga jenis pelakukan terdiri dari pelapukan mekanik, organik, dan kimiawi. Contoh pelapukan terjadi dan dapat diamati secara langsung pada kehidupan sehari-hari. Perhatikan peristiwa batuan pecah menjadi bagian-bagian kecil, dinding yang ditumbuhi lumut kemudian roboh, atau kayu menjadi keropos karena rayap.
Pelapukan merupakan suatu proses yang dapat menyebabkan berbagai benda mengalami perubahan warna, komposisi, atau bentuk. Pada proses pelapukan terjadi kerusakan suatu benda menjadi bagian–bagian yang lebih kecil, bahkan sampai menjadi sangat halus (menjadi tanah). Benda yang dapat mengalami pelapukan mulai dari batuan, logam, kayu dan benda–benda lain sebagainya.
Pelapukan dapat dipandang sebagai fenomena yang merugikan. Namun pelapukan juga dapat dipandang sebagai fenomena yang menguntungkan. Pelapukan dipandang merugikan karena dapat menyebabkan kerusakan pada benda-benda. Sementara pelapukan dipandang menguntungkan karena dapat membantu proses penguraian sehingga bumi tidak penuh dengan barang-barang yang sudah dibuang.
Apa perbedaan dari tiga jenis pelapukan tersebut? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan tiga jenis pelapukan di bawah.
Table of Contents
- 1) Pelapukan Mekanik (Faktor Temperatur)
- 2) Pelapukan Organik (Faktor Organisme)
- 3) Pelapukan Kimiawi (Faktor Zat Pelapuk: Air, O2, CO2)
1) Pelapukan Mekanik (Faktor Temperatur)
Jenis pelapukan yang pertama adalah pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu secara mendadak, tekanan, atau pemuaian. Jenis pelakukan seperti ini disebut dengan pelapukan mekanik.
Perubahan suhu dapat terjadi karena adanya perubahan cuaca. Di suatu waktu cuaca panas, dan disuatu waktu lainnya cuaca dingin. Kondisi demikian dapat menjadi faktor penyebab terjadinya pelapukan. Peristiwa pelapukan mekanik dapat semakin dipercepat saat terjadinya perubahan suhu yang tiba-tiba dari tinggi ke rendah, atau sebaliknya.
Adanya peristiwa perubahan penurunan dan kenaikan suhu dapat merusak benda-benda seperti batuan, kayu, dan benda-benda lainnya. Benda-benda yang mengalami pelapukan mekanik akan perlahan menjadi rapuh sehingga hancur menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Baca Juga: Apa Itu Perubahan Fisika, Kimia, dan Biologi?
2) Pelapukan Organik (Faktor Organisme)
Jenis pelapukan yang kedua adalah pelapukan organik yaitu pelapukan yang disebabkan oleh organisme atau makhluk hidup. Makhluk hidup yang dapat bertindak sebagai penyebab pelapukan organik bisa tumbuhan, hewan, atau manusia.
Dinding yang berada di daerah lembab biasanya akan mudah ditumbuhi lumut. Proses hancurnya dinding tersebut merupakan contoh pelapukan organik. Contoh lain pelapukan organik terjadi pada akar pohon yang merusak pot atau bangunan.
Pelapukan organik juga dapat terjadi pada kayu yang mengalami keropos. Penyebab kayu menjadi keropos karena adanya hewan-hewan kecil yang merusak kayu. Beberapa hewan kecil yang dikenal sebagai perusak kayu diantaranya adalah rayap, teter (kumbang bubuk kayu), lebah kayu, dan kumbang pengebor kayu.
Baca Juga: Apa Penyebab Hujan Asam?
3) Pelapukan Kimiawi (Faktor Zat Pelapuk: Air, O2, CO2)
Jenis pelapukan yang ketiga adalah pelapukan kimiawi atau yang biasa disebut dekomposisi. Pelapukan kimia adalah jenis pelapukan yang terjadi melalui reaksi kimia. Pelapukan kimiawi merupakan proses penghancuran benda yang disertai dengan perubahan struktur kimia benda. Gejala yang terjadi pada dekomposisi adalah terjadi reaksi antara benda dan zat pelapuk seperti air, karbondioksida, atau oksigen.
Pelapukan kimiawi terdiri dari dua macam yaitu oksidasi dan hidrolisis. Reaksi oksidasi terjadi saat suatu unsur/senyawa/ion mengikat oksidator (seperti oksigen). Sedangkan hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−).
Contoh peristiwa pelapukan oksidasi dalam kehidupan sehari-hari terjadi pada besi berkarat. Peristiwa tersebut terjadi karena adanya proses oksidasi besi, di mana logam besi (Fe) bereaksi dengan oksigen (O2) di udara menjadi lapisan karat (Fe2O3).
Contoh lain dari adanya pelapukan kimiawi adalah terbentuknya stalagtit dan stalakmit pada gua – gua kapur. Stalaktit dan stalakmit tersebut terbentuk akibat dari proses pelarutan air di daerah kapur yang berlangsung secara terus menerus.
Demikianlah ulasan tiga jenis pelapukan yang meliputi pelapukan mekanik, organik, dan kimiawi. Ringkasnya, pelapukan adalah perusakan karena terpengaruh temperatur, air, dan organisme. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Eutrofikasi dan Bentuk – Bentuk Pencemaran Air Lainnya