Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen Amanat Sang Pejuang

Sebuah cerita pendek (cerpen) memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik seperti bentuk karya tulis lain. Begitu juga dengan cerpen berjudul Amanat Sang Pejuang karangan Aditya Isman. Unsur intrinsik dan ekstrinsik Cerpen Amanat Sang Pejuang dapat diketahui dengan membaca dan memahami bacaannya terlebih dahulu. Kisah dalam cerita pendek ini menceritakan pertemuan seorang tokoh “aku” dan seorang kakek tua pejuang kemerdekaan di masa seteleh kemerdekaan.

Unsur yang ada dalam cerita disebut dengan unsur intrinsik meliputi tema, tokoh, penokohan, latar (tempat, waktu, dan suasana), alur, sudut pandang, gaya bahasa, serta amanat.

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen

Sedangkan unsur yang tidak ada dalam cerita namun mempengaruhi cerita dalam bacaan disebut dengan unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik dalam sauatu karya sastra meliputi latar belakang masyarakat, latar belakang penulis, dan nilai moral yang terkandung.

Apa saja unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen Amanat Sang Pejuang? Bagaimana cara mendapatkan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen Amanat Sang Pejuang? Sobat idschool dapat mencari tahu apa saja unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen Amanat Sang Pejuang melalui ulasan di bawah.

Table of Contents

Baca Juga: Jenis-Jenis Teks

Ringkasan Cerita Pendek Amanat Sang Pejuang

Sebelum menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen Amanat Sang Pejuang sebaiknya ketahui dahulu bagaimana jalan ceritanya. Potongan cerita pendek Amanat Sang Pejuang dapat dibaca pada bahasan di bawah.

Aku mengamati seorang kakek yang sedang berdiri di tengah sibuknya kehidupan kota. Aku rasa perlu menghampiri kakek itu untuk sekedar memberi bekal makanku dan sedikit bertukar cerita. Sesampainya di tempat kakek tua tadi berdiri, aku memberikan kotak makananku yang masih utuh. Kakek tua yang sudah aku perhatikan sejak tadi meraihnya, kemudian duduk di atas kardus miliknya.

Ketika kakek menyantap makanan yang kuberikan, aku melihat ada uang Rp500,00 di gelas plastik. Aku mengambil uang Rp20.000,00 dari dalam tasku dan aku tambahkan ke dalamnya.

Setelah kakek selesai makan, aku memberikan sebotol air minum dari dalam tas ku. Kakek pun berterima kasih dan kami terlibat obrolan yang mengasyikkan. Dari obrolan singkat kami, aku tahu bahwa dulunya kakek tua ini pernah menjadi bagian dari pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia. Hal ini tak mengherankan bagiku yang dari tadi dibuat penasaran karena kakek terus memperhatikan bendera merah putih yang sedang berkibar.

Dari cerita kakek aku tahu bahwa tidak mudah untuk merebut kemerdekaan. Sebagai bentuk rasa terimakasih, aku berniat memberi hadiah dan menanyakan apa yang kakek inginkan. Namun kakek sang pejuang tidak meminta barang mahal atau makanan mewah. Kakek tua sang pejuang hanya meminya untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang seusiaku yang aku kenal.

Pesan dari kakek agar jangan lupa pada sejarah negara ini, jangan biarkan budaya negatif barat masuk dan diikuti. Kakek sang pejuang juga berpesan untuk menumbuhkan rasa cinta pada negeri dan harus mengakui diri sebagai bangsa Indonesia.

Masih pesan dari kakek sang pejuang, negeri ini pantas mendapat pengakuan dari orang-orang mulia, mencintai perbedaan, ramah tamah, tidak suka tercerai berai, serta memiliki tenggang rasa dan adil pada semuanya.

Waktu ternyata sudah menunjuk waktu dhuhur karena sudah terdengar suara adzan di tengah hari ini. Setelah menyampaikan pesan tersebut, kakek sang pejuang berlalu menuju masjid untuk melaksanakan sholat dhuhur.

Baca cerita lengkap Amanat Sang Pejuang!

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen Amanat Sang Pejuang

Karya sastra tulis berbentuk prosa, termasuk cerpen, memiliki unsur-unsur penyusun. Penyusun karya sastra meliputi unsut intrinsik dan ekstrinsik, begitu juga pada cerpen Amanat Sang Pejuang. Cara mendapatkan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen Amanat Sang Pejuang dapat dilakukan seperti uraian berikut.

Unsur Intrinsik Cerpen Amanat Sang Pejuang

Unsur intrinsik adalah unsur yang berasal dari dalam karya sastra. Unsur intrinsik mencakup tema, tokoh, penokohan, latar, alur, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Sobat idschool perlu membaca dan memahami bacaan agar dapat menentukan apa saja unsur-unsur intrinsiknya. Berikut ini adalah cara menentukan unsur-unsur intrinsik cerpen amanat sang pejuang.

Tema: Kehidupan Setelah Kemerdekaan
Garis besar kisah dalam cerita pendek Amanat Sang Pejuang adalah kehidupan dari seorang kakek pejuang kemerdekaan di masa setelah merdeka. Simpulan tersebut diperoleh dari obrolan kakek tua dengan tokoh aku. Dalam obrolan tersebut kakek tua sang pejuang menceritakan apa yang dialaminya waktu penjajahan.

Tokoh: 
aku, kakek tua, dan masyarakat perkotaan

Penokohan:
Aku: baik hati, murah hati, ramah, dan hormat pada orangtua
Kakek tua: pekerja keras, tidak mudah berputus asa, baik hati, ramah, nasionalis
Masyarakat perkotaan: cuek

Latar/Setting:

  • Tempat: wilayah perkotaan
  • Waktu: siang hari
  • Suasana: memilukan, miris

Alur: campuran
Jalan cerita diceritakan maju dan mudur, sehingga alur yang digunakan adalah campuran.

Sudut Pandang: orang pertama tunggal
Sebuah cerita dapat disampaikan melalui sudut pandang orang pertama, kedua, atau orang ketiga. Sudut pandang dapat diketahui melalui bagaimana kisah atau cerita disampaikan. Sebuah cerita yangdisampaikan dengan kata ganti aku, saya, kami merupakan cerita dengan sudut pandang orang pertama. Jika kata ganti yang digunakan adalah aku atau saya maka termasuk orang pertama tunggal. Jadi, sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama tunggal.

Gaya bahasa:
Cerita tersebut disampaikan bukan dengan kiasan dan majas. Penyampaian kisah dalam cerita pendek menggunakan rangkaian kata dengan makna sama persis dengan makna rangkaian kata penyusunnya. Penggunaan rangkaian kata yang demikian merupakan gaya bahasa lugas.

Amanat:
Sebagai warga negara yang merdeka, kita harus berjuang mengisi kemerdekaan dan membebaskan diri dari penjajahan dalam berbagai bentuk, termasuk sikap acuh dan haus kekuasaan.

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen Amanat Sang Pejuang

Unsur Ekstrinsik Cerpen Amanat Sang Pejuang

Selain unsur intrinsik, pembangun fisik sebuah karya sastra juga ada yang terdapat dari luas. Unsur pembangun yang tidak terdapat dalam bacaan disebut dengan unsur ekstrinsik.

Unsur ekstrinsik dapat berupa latar berlakang masyarakat (ideologi, kondisi ekonomi, sosial, dan politik), latar belakang penulis (riwayat hidup, kondisi psikologis, dan aliran sastra), serta nilai yang terkandung (moral, agama, budaya, dan sosial).

Unsur ekstrinsik unutk latar berlakang masyarakat pada cerita pendek Amanat Sang Pejuang meliputi berikut ini.

  • Ideologi suatu negara: menghargai jasa para pahlawan yang telah melawan penjajah
  • Kondisi sosial: Aku memberikan kotak makanku kepada sang kakek. Kakek tersebut nampak bingung, lalu dengan tangan gemetar sang kakek meraih kotak makanku.
  • Kondisi politik suatu negara: Itu adalah bendera negara kita nak, negara yang susah payah kami merdekakan dan sekarang ia bisa berkibar tanpa ada yang mengganggu.
  • Ekonomi: Ku ambil uang pecahan Rp20.000,00 lalu kumasukkan ke dalam gelas plastik yang ternyata berisi Rp500,00.

Unsur ekstrinsik lain dalam cerita pendek adalah terdapat nilai morah, budaya, dan sosial seperti berikut.

  • Noral: menghargai jasa pahlawan yang telah berjuang, saling memberi
  • Budaya: jangan biarkan budaya negatif barat masuk dan diikuti
  • Sosial: aku memberikan bekal makananku dan sejumlah uang 20.000 kepada kakek

Demikianlah tadi ulasan analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen Amanat Sang Pejuang. Dengan unsur intrinsik meliputi lugas tema, tokoh, penokohan, latar, alur, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Sedangkan unsur ekstrintik meliputi Terima kasih sudah mengunjungi idshcool(dot)net, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Hikayat Bayan Budiman

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.