Jurnal pembalik bukan menjadi tahap yang harus dilakukan, tetapi penyusunan jurnal pembalik dapat mengantisipasi kesalahan yang mungkin terjadi. Tujuan penyusunan jurnal pembalik adalah agar perhitungan beban dan pendapatan dapat dilakukan dengan tepat. Selain itu, penyusunan jurnal pembalik juga berguna agar tidak terjadi dua pembebanan (double counting) untuk transaksi yang sama.
Jurnal pembalik adalah jurnal yang diperoleh dengan cara membalik jurnal penyesuaian. Jurnal pembalik akan menimbulkan utang dan piutang yang keduanya bekaitan dengan akun pendapatan dan beban.
Penyusunan jurnal pembalik dilakukan pada awal periode akuntansi berikutnya, biasanya pada tanggal 1 Januari. Di mana jurnal pembalik akan membalik jurnal penyesuaian yang dapat menghasilkan perkiraan rill baru.
Rekening atau akun yang yang membutuhkan jurnal pembalik adalah pendapatan yang masih harus diterima, pendapatan diterima di muka, beban yang masih harus dibayar, dan beban dibayar di muka. Bagaimana langkah penyusunan jurnal pembalik? Bagaimana bentuk ayat jurnal pada penyusunan jurnal pembalik? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.
Baca Juga: Dasar Pencatatan Transaksi Keuangan dalam Pembukuan Akuntansi
Penyusunan Jurnal Pembalik untuk Utang Pendapatan
Utang pendapatan dapat timbul karena adanya transaksi penerimaan pendapatan yang diterima di muka. Penerimaan pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai utang akan menjadi rekening/akun sewa diterima di muka (akun riil). Saat terjadi transaksi akan dicatat dalam jurnal umum yang kemudian dilakukan penyesuaian melalui jurnal penyesuaian di akhir periode.
Jurnal penyesuaian akan memisahkan antara pendapatan yang termasuk periode berjalan dan pendapatan yang termasuk periode mendatang. Nilai pendapatan yang termasuk periode mendatang dicatat dalam jurnal penyesuaian. Nilai pendapatan yang termasuk periode berjalan dicatat dalam jurnal penutup.
Dari jurnal penyesuaian dan jurnal penutup di akhir periode akuntansi akan menghasilkan saldo menjadi nol. Nyatanya ada saldo dari pendapatan yang diterima di muka untuk periode mendatang. Oleh karena itu di awal periode akuntansi diperlukan jurnal pembalik.
Sebagai contoh:
Dari kegiatan usaha yang dilakukan terjadi transaksi penerimaan sejumlah uang hasil sewa kios yang disewakan untuk 6 bulan akan datang sebesar Rp6.000.000,00 pada tanggal 1 November 2022.
Saat transaksi terjadi maka jurnal umum akan mencatat akun pendapatan sewa sebesar Rp6.000.000,000 sebagai kredit dan akun kas dengan besar yang sama sebagai debit.
Di akhir periode, jurnal penyesuaian dan penutup akan memisahkan pendapatan sewa untuk periode berjalan dan mendatang. Dengan besar sewa untuk periode berjalan masuk dalam jurnal penutup dan besar sewa untuk periode mendatang masuk jurnal penyesuaian.
Besar pendapatan sewa kios untuk 6 bulan adalah Rp6.000.000,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan sewa perbulan sama dengan Rp1.000.000,00.
Pendapatan sewa untuk periode berjalan yaitu bulan November dan Desember sehingga besarnya Rp2.000.000,00. Sementara pendapatan sewa untuk periode mendatang yaitu bulan Januari, Februari, Maret, dan April sehingga besarnya Rp4.000.000,00.
Bentuk jurnal penyesuaian dan jurnal pentutup untuk transaksi tersebut akan sesuai dengan tabel berikut.
Selanjutnya jurnal pembalik yang dibuat tanggal 1 Januari 2023 memiliki bentuk seperti berikut.
Baca Juga: Macam-Macam Transaksi yang Dicatat dalam Pembukuan Akuntansi
Penyusunan Jurnal Pembalik untuk Piutang Pendapatan
Piutang pendapatan sama dengan sejumlah pendapatan jasa yang pembayarannya belum di terima. Akun piutang pendapatan akan dicatat dalam jurnal penyesuaian di akhir periode sebagai debit dan pendapatan jasa sebagai kredit. Penyusunan jurnal pembalik perlu dilakukan pada awal periode akuntansi berikutnya untuk akun tersebut.
Sebagai contoh:
Sebuah percetakan telah menyelesaikan kewajibannya mencetak 500 buku dari sejumlah pesanan 1.500 buku pada tanggal 31 Desember 2022. Telah disepakati bahwa pembayaran jasa pelanggan akan diberikan setelah pekerjaan selesai. Diketahui bahwa biaya percetakan untuk setiap buku adalah Rp25.000,00.
Pendapatan yang harus diterima dari pencetakan 500 buku yaitu sebesar 500 * Rp25.000,00 = Rp12.500.000,00 akan dicatat dalam jurnal penyesuaian. Pencatatan pada jurnal penyesuaian untuk transaksi dari kegiatan yang terjadi dilakukan seperti bentuk berikut.
Sehinggan bentuk penyusunan jurnal pembalik di awal periode akuntansi berikutnya akan menjadi seperti bentuk berikut.
Baca Juga: Aturan Debit dan Kredit dalam Pemukuan Akuntansi
Penyusunan Jurnal Pembalik untuk Utang Beban
Contoh transaksi yang termasuk utang beban adalah gaji karyawan yang harus di bayar pada periode berikutnya. Utang beban tersebut muncul karena peraturan perusahaan biasanya menetapkan bahwa pembayaran gaji karyawan dilakukan setiap tanggal bulan berikutnya. Misalnya, gaji karyawan untuk bulan Desember 2022 akan dibayarkan pada bulan Januari 2023.
Sebagai contoh:
Suatu perusahaan memiliki peraturan pembayaran gaji setiap tanggal 25 di bulan berikutnya. Besar gaji pegawai di perusahaan tersebut adalah Rp150.000,00 per hari.
Dengan demikian, besar gaji yang menjadi beban untuk tanggal 26 ‒ 31 Desember 2022 (6 hari) sama dengan 6*Rp150.000,00 = Rp900.000,00. Besar utang gaji tersebut dicatat dalam jurnal penyesuaian diakhir periode dengan bentuk seperti berikut.
Pada tanggal 25 Januari 2023 dilakukan transaksi pembayaran gaji karyawan untuk bulan Desember 2022 (31 hari) adalah 31*Rp150.000,00 = Rp4.650.00,00. Pencatatan pada jurnal umum untuk transaksi pembayaran gaji karyawan dilakukan seperti pada bentuk berikut.
Bentuk pencatatan ini tentu akan menimbulkan masalah jika sebelumnya tidak melakukan penyusunan jurnal pembalik. Hal ini dikarenakan sebagian besar beban gaji (Rp900.000,00) dari Rp4.650.000,00 telah dicatat pada jurnal penyesuaian di bulan Desember 2022.
Beban gaji untuk bulan Januari 2023 yang sebenarnya sama dengan selisih antara seluruh beban gaji bulan Desember dengan beban gaji pada jurnal penyesuaian.
Penyusunan jurnal pembalik untuk utang beban yang sesuai dengan kondisi di atas terdapat pada tabel berikut.
Baca Juga: 3 Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Penyusunan Jurnal Pembalik untuk Piutang Beban
Piutang beban adalah transaksi untuk pembayaran kegiatan usaha yang dilakukan di awal periode. Contoh piutang beban adalah biaya iklan atau promosi untuk beberapa bulan ke depan yang dibayarkan di awal perjanjian usaha.
Sebagai contoh:
Pembayaran iklan TV sebesar Rp1.800.000,00 dilakukan pada tanggal 1 Desember 2022 untuk masa putar 3 bulan. Pencatatan dalam jurnal umum akan menjadi seperti bentuk berikut.
Jurnal penyesuaian akan memisahkan beban iklan untuk periode mendatang yaitu bulan Januari dan Februari 2023. Sehingga besar beban iklan dibayar di muka (debit) dan beban iklan (kredit) adalah 2/3*Rp1.800.000,00 = Rp1.200.000,00. Bentuk pencatatan yang dilakukan pada jurnal penyesuaian menjadi seperti berikut.
Bentuk jurnal pembalik yang dilakukan pada awal periode akuntasi berikutnya menjadi seperti berikut.
Demikianlah tadi bagaimana penyusunan jurnal pembalik yang dilakukan pada utang/piutang pendapatan dan utang/piutang beban. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!
Baca Juga: Cara Menyusun Jurnal Umum pada Tahapan Proses Pembukuan Akuntansi