Perbedaan Kalimat Simpleks dan Kompleks (+Contohnya)

Kalimat adalah satuan bahasa yang sekurang-kurangnya terdiri dari unsur Subyek (S) dan Predikat (P). Sebuah kalimat yang hanya memiliki Subyek (S) dan Predikat (P) disebut dengan klausa. Ada dua jenis kalimat berdasarkan banyaknya kalusa yang menyusun kalimat yaitu kalimat simpleks dan kompleks. Kalimat yang hanya memiliki satu klausa disebut sebagai kalimat simpleks. Sedangkan kalimat yang terdiri dari lebih dari satu klausa disebut kalimat kompleks.

Umumnya, kalimat simpleks memiliki unsur-unsur yang lebih mudah untuk diuraikan. Berbeda dengan kalimat kompleks yang biasanya lebih rumit untuk diuraikan. Secara sekilas dapat dibedakan antara kalimat simpleks dan kompleks melalui bentuk kalimatnya. Selain itu, kalimat simpleks dan kompleks umumnya memiliki bentuk yang lebih sederhana.

Perbedaan Kalimat Simpleks dan Kompleks

Sebuah kalusa dapat diikuti Obyek (O), Keterangan (K), dan/atau Pelengkap (Pel). Namun yang sering diperhatikan dalam membedakan kalimat simpleks dan kompleks adalah banyaknya subyek dan predikat.

Bagaimana contoh kalimat simpleks? Bagaimana contoh kalimat kompleks? Apa saja yang menjadi pembeda antara kalimat simpleks dan kompleks? Sobat idschool dapat mencari tahu jawaban atas perbedaan kalimat simpleks dan kompleks melalui ulasan di bawah.

Table of Contents

Baca Juga: Perbedaan Kalimat Utama dan Gagasan Utama pada Suatu Paragraf

Kalimat Simpleks

Kalimat simpleks biasa disebut sebagai kalimat tunggal. Pengertian kalimat simpleks dapat dipahami sebagai kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa. Di mana dalam satu klausa hanya terdiri dari sebuah subyek dan predikat. Unsur-unsur kalimat simpleks terdiri dari sebuah subyek dan predikat.

Selain memuat subyek dan predikat, beberapa kalimat simpleks juga memuat obyek, pelengkap, atau keterangan. Bahasan dalam kalimat simpleks umumnya hanya satu topik yang terdapat dalam satu pola.

Kalimat simpleks mudah dikenali dengan tidak adanya konjungsi atau kata hubung (dan, tetapi, namun, dsb) yang berfungsi sebagai penghubung antar pola kalimat. Beberapa karakteristik kalimat simpleks lainnya terdapat pada pernyataan berikut.

  • Hanya mempunyai satu kata kerja (verba) yang berkedudukan sebagai predikat
  • Mempunyai satu struktur/pola kalimat
  • Menjelaskan satu aksi, peristiwa, atau kejadian
  • Tidak terdapat konjungsi

Contoh kalimat simpleks beserta uraian unsur-unsur kalimatnya dapat dilihat seperti contoh-contoh berikut.

  • Contoh 1: Andi sedang berlati di taman kota
    Subyek: Andi
    Predikat: sedang berlari
    Keterangan: di taman kota
  • Contoh 2: Fika sedang membuat kue di dapur
    Subyek: Fika
    Predikat: sedang membuat
    Obyek: kue
    Keterangan: di dapur
  • Contoh 3: Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan spesifik kering di Pulau Jawa
    Subyek: Taman Nasional Baluran
    Predikat: merupakan
    Pelengkap: perwakilan
    Obyek: ekosistem hutan spesifik kering
    Keterangan: tempat: di Pulau Jawa

Baca Juga: Tujuh Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks sering disebut juga dengan kalimat majemuk. Pengertian kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa. Sehingga dalam sebuah kalimat kompleks dapat memiliki dua atau lebih kata kerja yang berkedudukan sebagai predikat.

Klausa utama pada kalimat kompleks disebut dengan induk kalimat (inti kalimat), sedangkan klausa penghubung pada kalimat kompleks disebut dengan anak kalimat.

Unsur-unsur kalimat pada kalimat kompleks umumnya lebih rumit dengan pola/struktur kalimat lebih dari satu. Antar pola atau struktur kalimat dihubungkan dengan kata hubung (konjungsi). Beberapa karakteristik kalimat kompleks terdapat pada beberapa pernyataan berikut.

  • Mempunyai lebih dari satu kata kerja (verba) yang berkedudukan sebagai predikat
  • Mempunyai lebih dari satu struktur atau pola kalimat
  • Menjelaskan minimal dua aksi, peristiwa, atau kejadian
  • Memuat kata hubung (konjungsi)

Kalimat kompleks dibagi menjadi dua macam yaitu kalimat kompleks koordinatif dan subordinatif. Kalimat kompleks parataktif atau koordinatif yang sering disebut dengan kalimat majemuk setara. Sedangkan kalimat kompleks hipotaktik atau subordinatif sering disebut dengan kalimat majemuk bertingkat.

1) Kalimat Kompleks Parataktik (Kalimat Majemuk Setara)

Kalimat kompleks koordinatif memiliki dua klausa yang setara dalam sebuah kalimat. Karakteristik dari kalimat majemuk setara adalah menggunakan kata hubung (konjungsi) koordinatif seperti dan, serta, sedangkan, atau, padahal, kemudian, tetapi, melainkan.

Contoh beberapa kalimat kompleks koordinatif beserta dengan unsur-unsur penyusunnya terdapat pada kalimat-kalimat berikut.

  • Contoh 1: Burung hantu mencari makan di malam hari tetapi tidur di siang hari.
    Subyek: Burung hantu
    Predikat 1: mencari
    Obyek: makan
    Keterangan waktu 1: di malam hari
    Predikat 2: tidur
    Keterangan waktu 2: di siang hari
  • Contoh 2: Kami mengumpulkan data kemudian menganalisisnya di laboratorium.
    Subyek: Kami
    Predikat 1: mengumpulkan
    Obyek: data
    Predikat 2: menganalisisnya
    Keterangan tempat: di laboratorium

2) Kalimat Kompleks Hipotaktik (Kalimat Majemuk Bertingkat)

Kalimat kompleks sub ordinatif atau kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa ganda yang kedudukannya tidak sama. Pada kalimat kompleks bertingkat terdapat klausa atasan (induk kalimat) yang memiliki kedudukan di atas klausa bawahan (anak kalimat).

Antar pola kalimat majemuk bertingkat ditandai dengan adanya konjungsi subordinatif. Beberapa konjungsi subordinatif yang menjadi penanda kalimat majemuk bertingkat adalah agar, supaya, karena, sebab, jika, ketika, sejak, selama, seandainya, karena, sehingga, seperti.

Contoh beberapa kalimat kompleks subordinatif beserta dengan unsur-unsur penyusunnya terdapat pada kalimat-kalimat berikut.

  • Contoh 1: Tono tetap gigih memperjuangkan idenya meskipun banyak ditentang anggota lainnya.
Contoh Kalimat Kompleks Subordinatif
  • Contoh 2: Widoro bukol, mimba, dan pinang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.
    Subyek: Widoro bukol, mimba, dan pinang
    Predikat 1: merupakan
    Obyek: tumbuhan
    Keterangan: yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering
    Subyek 2: tumbuhan lainnya
    Predikat 2: sudah layu dan mengering

Baca Juga: Contoh Kalimat Majemuk Setara Beserta Pola SPOK Penyusunnya

Perbedaan Kalimat Simpleks dan Kompleks

Secara ringkas, perbedaan kalimat simpleks dan kompleks terdapat pada beberapa karakteristik dalam tabel beriku.

Perbedaan Kalimat Simpleks dan Kompleks

Contoh Soal Kalimat Simpleks dan Kompleks

Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman terkait bahasan kalimat simpleks dan kompleks di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasan bagaimana perbedaan kalimat simpleks dan kompleks. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih!

Contoh 1 – Kalimat Simpleks dan Kompleks

Contoh Kalimat Simpleks

Kalimat simpleks dalam paragraf tersebut adalah ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

Pembahasan:
Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdapat satu klausa yaitu hanya terdapat satu obyek dan predikat. Karakteristik lain yang dapat menjadi penanda kalimat simpleks adalah tidak adanya konjungsi atau kata hubung. Analisis dari kelima kalimat pada soal terdapat pada dafatr berikut.

  1. Film ini layak disebut sebagai salah satu film yang paling terbaik Indonesia sepanjang masa.
  2. Meskipun film ini diproduksi pada tahun 2008, Laskar Pelangi masih layak untuk ditonton kapan pun secara berulang-ulang.
  3. Film ini juga dapat ditonton oleh semua umur karena tidak ada satu pun adegan kekerasan atau sensual.
  4. Diharapkan di waktu mendatang, semakin banyak produser film Indonesia yang termotivasi untuk membuat film dengan kualitas yang sama bahkan bisa melebih film Laskar Pelangi.
  5. Film “Laskar Pelangi” dijadikan promosi pariwisata daerah.

Kalimat yang hanya terdapat satu subyek dan obyek serta tidak terdapat kata hubung (konjungsi) terdapat pada kalimat (5) dengan keterangan seperti berikut,

  • Subyek: Film “Laskar Pelangi”
  • Predikat: dijadikan
  • Pelengkap: promosi
  • Obyek: pariwisata daerah

Jadi, kalimat simpleks dalam paragraf tersebut adalah (5).

Jawaban: E

Contoh 2 – Kalimat Simpleks dan Kompleks

(1) Kemangi atau disebut basil adalah dedaunan kecil yang memiliki aroma khas dan lembut dengan sentuhan aroma limau. (2) Umumnya dipakai sebagai lalapan atau campuran dalam masakan. (3) Ternyata, daun kemangi juga ampuh dalam mengobati jerawat. (4) Kandungan nutrisi dalam daun kemangi membantu mengobati jerawat dan mengurangi kadar minyak di wajah. (5) Bagaimana cara menggunakannya?

Kalimat kompleks yang terdapat pada paragraf di atas adalah ….
A. 1, 2, dan 3
B. 2 dan 3
C. 3, 4, dan 5
D. 1, 2, dan 5
E. 1, 2, dan 4

Pembahasan:
Salah satu karakteristik dari kalimat kompleks adalah terdiri dari dua klausa atau lebih, di mana antar klausa dihubungkan oleh konjungsi. Sehingga, kalimat kompleks terdapat pada kalimat-kalimat berikut.

  • (1) Kemangi atau disebut basil adalah dedaunan kecil yang memiliki aroma khas dan lembut dengan sentuhan aroma limau.
  • (2) Umumnya dipakai sebagai lalapan atau campuran dalam masakan.
  • (4) Kandungan nutrisi dalam daun kemangi membantu mengobati jerawat dan mengurangi kadar minyak di wajah.

Jadi, kalimat kompleks yang terdapat pada paragraf di atas adalah 1, 2, dan 4.

Jawaban: E

Demikianlah tadi perbedaan kalimat simpleks dan kompleks yang disertai dengan contohnya. Di mana, perbedaan kalimat simpleks dan kompleks dapat dilihat dari struktur kalimat dan ada atau tidaknya konjungsi dalam kalimat. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Struktur Kalimat yang Benar

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *