Rumus Fungsi Penawaran Setelah Subsidi

Sejumlah bantuan berupa nominal uang atau komoditas yang umumnya berasal dari pemerintah kepada pelaku usaha disebut subsidi. Faktor pemberian subsidi yang dilakukan pemerintah dapat memengaruhi keseimbangan pasar. Di mana rumus fungsi penawaran setelah subsidi akan berubah dari bentuk awalnya. Sedangkan fungsi permintaan sebelum subsidi tidak mengalami perubahan setelah pemberian subsidi (kurva permintaan tetap).

Fungsi penawaran dapat dinyatakan dalam persamaan Ps = f(Qs) atau persamaan Qs = f(Ps). Untuk besar subsidi s akan membuat fungsi penawaran sebelum subsidi Ps = f(Qs) menjadi rumus fungsi penawaran setelah subsidi Pss = f(Qs) + s. Atau, subsidi akan membuat fungsi penawaran sebelumnya Qs = f(Ps) menjadi rumus fungsi penawaran setelah subsidi Qss = f(Ps ‒ s).

Bentuk Kurva dan Rumus Fungsi Penawaran Setelah Subsidi

Tujuan pemerintah memberikan subsidi biasanya untuk mengendalikan harga pasar dari suatu produk. Di mana subsidi secara umum akan membuat harga pasar menjadi lebih dan jumlah permintaan atau penawaran barang akan meningkat.

Ringkasnya, besar subsidi yang diberikan pemerintah dapat memengaruhi harga pasar dan jumlahnya. Bagaimana pengaruh besar subsidi pada fungsi penawaran? Bagaimana bentuk rumus fungsi penawaran setelah subsidi? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.

Table of Contents

Baca Juga: Rumus Fungsi Penawaran Setelah Pajak (Tax = t)

Bentuk Umum Fungsi Penawaran Sebelum Subsidi

Fungsi penawaran adalah fungsi yang menyatakan hubungan antara harga (P) dengan kuanitas atau jumlah (Q) barang yang ditawarkan produsen. Harga dan jumlah barang pada fungsi penawaran memiliki sifat hubungan yang sebanding. Kondisi ini dapat dilihat ketika nilai salah satu faktor naik akan membuat faktor lainnya juga naik, begitu juga sebaliknya.

Bentuk umum fungsi penawaran sebelum subsidi dapat dinyatakan dalam Qs = f(Ps) atau Ps = f(Qs). Contoh fungsi penawaran sebelum subsidi adalah Qs = a + bPs atau Ps = a + bQs. Fungsi penawaran memiliki karakteristik nilai kemiringan gradien bernilai positif (b > 0) sesuai dengan bentuk kurva penawaran yang selalu condong ke kanan.

Atau, fungsi penawaran juga dapat dinyatakan dalam persamaan Ps ‒ P1/P2 ‒ P1 = Qs ‒ Q1/Q2 ‒ Q1. Di mana Ps dan Qs berturut-turut adalah harga penawaran dan jumlah penawaran. Sedangkan P1 dan P2 adalah harga barang pada titik penawaran pertama dan kedua, serta Q1 dan Q2 adalah jumlah barang pada titik penawaran pertama dan kedua.

Fungsi Penaearan Sebelum Subsidi

Baca Juga: 5 Macam Koefisien Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Rumus Fungsi Penawaran Setelah Subsidi

Kondisi umum yang terjadi saat pemberian subsidi adalah harga pasar P mengalami penurunan dan jumlah permintaan Q mengalami peningkatan. Seberapa besar pengaruh subsidi yang diberikan pada harga dan jumlah barang dapat diketahui melalui rumus fungsi penawaran setelah subsidi.

Untuk pemberian subsidi s per unit akan membuat fungsi penawaran Qs = f(Ps) menjadi Qss = f(Ps + s). Misalkan, fungsi penawaran sebelum subsidi adalah Qs = a + bPs maka rumus fungsi penawaran setelah subsidi adalah Qss = a + b(Ps + s).

Sedangkan pemberian subsidi sebesar s per unit akan membuat fungsi penawaran Ps = f(Qs) menjadi Pss = f(Qs) ‒ s. Sebagai contoh, fungsi penawaran sebelum subsidi adalah Ps = a + bQs maka rumus fungsi penawaran setelah subsidi adalah Pss = a + bQs ‒ s.

Rumus Fungsi Penawaran Setelah Subsidi

Baca Juga: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran

Titik Keseimbangan Pasar Setelah Subsidi

Subsidi yang diberikan pemerintah dapat menambah biaya produksi sehingga produsen dapat berupaya meningkatkan produksinya. Peningkatan produksi akan membuat jumlah penawaran meningkat, sesuai hukum penawaran. Di sisi lain, peningkatan jumlah barang berdasarkan hukum permintaan akan membuat harga barang menjadi turun.

Saat kurva permintaan tetap, jumlah permintaan yang bertambah akan membuat kurva penawaran bergeser ke kanan. Sementara saat kurva permintaan tetap dan harga pasar mengalami penurunan maka kurva penawaran bergeser ke bawah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian subsidi akan membuat kurva penawaran bergeser ke arah kanan bawah, sementara kurva permintaan tetap. Pergeseran kurva penawaran juga membuat pergeseran titik keseimbangan dengan arah yang sama.

Keseimbangan Pasar Setelah Subsidi

Sejumlah subsidi dari pemerintah untuk produsen akan membuat posisi keseimbangan pasar bergeser karena fungsi penawaran bergeser dan permintaan tetap. Kondisi yang terjadi adalah harga pasar setelah subsidi menjadi lebih rendah, sedangkan jumlah keseimbangan menjadi lebih tinggi.

Harga pasar sebelum susidi adalah Pe dan harga pasar setelah subsidi adalah Pes. Jumlah keseimbangan sebelum pajak Qe dan jumlah keseimbangan setelah ada pajak Qes. Sehingga didapat titik keseimbangan pasar sebelum subsidi adalah (Qe, Pe) dan titik keseimbangan setelah subsidi adalah (Qes, Pes).

Baca Juga: Cara Menentukan Letak Titik Keseimbangan Pasar

Besar Subsidi dari Pemerintah dan Diterima Produsen/Konsumen

Besar subsidi yang diberikan pemerintah (SG) sama dengan perkalian besar subsidi (s) per unit dengan jumlah keseimbangan setelah subsidi (Qes).

Sedangkan untuk besar subsidi yang diterima konsumen (SK) sama dengan perkalian antara selisih harga sebelum dan setelah subsidi (Pe ‒ Pes) dengan jumlah keseimbangan setelah subsidi (Qes). Sementara besar subsidi yang diterima produsen (SP) sama dengan selisih antara besar subsidi dari pemerintah (SG) dengan subsidi yang diterima konsumen (SK).

Persamaan besar subsidi yang dikeluarkan pemerintah dan yang diterima produsen/konsumen secara matematis dinyatakan dalam tiga rumus subsidi berikut.

Besar Subsidi yang Diberikan dan Diterima

 Baca Juga: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan

Contoh Soal dan Pembahasan

Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasan bagaimana penggunan rumus fungsi penawaran setelah subsidi. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih!

Contoh 1 – Soal Rumus Fungsi Penawaran Setelah Subsidi

Diketahui fungsi permintaan beras adalah Pd = 12.000 ‒ 2Q dan fungsi penawaran beras adalah Ps = 2Q ‒ 13.000. Jika pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp2.000,00 per kilogram maka harga keseimbangan pasar setelah subsidi adalah ….
A. Q = 200, P = 12.000
B. Q = 250, P = 11.500
C. Q = 250, P = 11.000
D. Q = 250, P = 10.500
E. Q = 250, P = 10.000

Pembahasan:
Berdasarkan keterangan yang diberikan pada soal dapat diperoleh beberapa informasi seperti berikut.

  • Fungsi permintaan: Pd = 12.000 ‒ 2Q
  • Fungsi penawaran: Ps = 2Q + 13.000
  • Besar subsidi per unit (kilogram): s = Rp2.000,00

Menentukan rumus fungsi penawaran setelah subsidi:
Pss = f(Qs) ‒ s
Pss = 2Q + 13.000 ‒ 2.000
Pss = 2Q + 11.000

Persamaan keseimbangan pasar setelah subsidi adalah Pd = Pss, sehingga dapat diperoleh harga pasar dan jumlah keseimbangan seperti penyelesaian berikut.

  • Jumlah keseimbangan setelah subsidi:
    12.000 ‒ 2Q = 2Q + 11.000
    ‒2Q ‒ 2Q = 11.000 ‒ 12.000
    ‒4Q = ‒1.000
    Q =  1.000/4 = 250
    Qes = Q = 250
  • Harga pasar setelah subsidi: Pss = 2Q + 11.000
    Pes = 2Qes + 11.000
    Pes = 2×250 + 11.000
    Pes = 500 + 11.000  = 11.500

Jadi, jika pemerinth memberikan subsidi sebesar Rp2.000,00 per kilogram maka harga keseimbangan pasar setelah subsidi adalah Q = 250, P = 11.500.

Jawaban: B

Contoh 2 – Soal Rumus Fungsi Penawaran Setelah Subsidi

Diketahui:
Fungsi Permintaan: Qd = 20 ‒ 2P
Fungsi Penawaran: Qs = 3P

Pemerintah memberikan subsidi sebesar 3 per unit ketika fungsi permitaan dan penawaran seperti di atas. Titik keseimbangan pasar setelah subsidi adalah ….
A. (16½, 2½)
B. (11½, 2½)
C. (8½, 2½)
D. (2½, 11½)
E. (2½, 16½)

Pembahasan:
Keseimbangan pasar setelah subsidi dicapai ketika fungsi permintaan sama dengan rumus fungsi penawaran setelah subsidi. Dari soal diketahui fungsi permintaan Qd, fungsi penawaran sebelum subsidi Qs, dan besar subsidi s. Sehingga perlu untuk menentukan bentuk rumus fungsi penawaran setelah subsidi terlebih dahulu.

Fungsi penawaran sebelum subsidi adalah Qs = f(Ps) = 3P dan besar subsidi yang diberikan adalah s = 3. Bentuk rumus fungsi penawaran setelah subsidi dapat ditentukan seperti cara berikut.

Fungsi penawaran setelah subsidi:
Qss = f(Ps + s)
Qss = 3(P + 3)
Qss = 3P + 3×3
Qss = 3P + 9

Keseimbangan pasa setelah subsidi: Qd = Qss 
20 ‒ 2P = 3P + 9
‒2P ‒ 3P = ‒20 + 9
‒5P = ‒11
P = ‒11/‒5 = 2½
Harga pasar setelah subsidi: P = Pes = 2½

Keseimbangan pasar setelah subsidi: Qss = 3P + 9
Qes = 3Pes + 9
Qes = 3×2½ + 9
Qes = 7½ + 9 = 16½ 

Jadi, titik keseimbangan pasar sesudah subsidi berdasarkan data yang diberikan adalah (Qes, Pes) = (16½, 2½).

Jawaban: A

Contoh 3 – Soal Rumus Fungsi Penawaran Setelah Subsidi

Berikut ini pengaruh pemberian subsidi terhadap kurva keseimbangan yang benar adalah ….

Pergeseran Kurva Permintaan
Pergeseran Kurva Penawaran Setelah Subsidi
Pergeseran Kurva Penawaran Setelah Pajak
Kurva Permintaan Bergeser
Contoh Kurva Keseimbangan Pasar yang Salah

Pembahasan:
Subsidi yang diberikan kepada produsen dapat menambah biaya produksi sehingga produsen dapat melakukan produksi lebih banyak. Produksi yang lebih banyak akan membuat jumlah penawaran meningkat yang ditandai dengan pergeseran kurva penawaran ke kanan. Kondisi tersebut akan berdampak pada penurunan harga pasar dan peningkatkan kuantitas atau jumlah barang di pasar.

Bentuk kurva permintaan berupa garis lurus yang condong ke kiri, sementara bentuk kurva penawaran adalah garis lurus condong ke kanan. Subsidi akan membuat kurva permintaan tetap (tidak bergeser) dan kurva penawaran bergeser ke arah kanan bawah.

Arah Pergeseran Kurva Penawaran Setelah Subsidi

Sehingga kondisi pergeseran kurva yang sesuai karena faktor pemberian subsidi terdapat pada kurva kesetimbangan di pilihan B.

Jawaban: B

Demikianlah tadi ulasan rumus fungsi penawaran setelah subsidi dan contoh penggunaannya. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *