Sel Saraf atau yang biasa disebut juga sebagai neuron adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsang. Sel saraf memungkinkan tubuh dapat merasakan berbagai rangsang dari panca indra. Adanya sel saraf dalam tubuh memungkinkan seseorang dapat merasakan permukaan benda halus atau kasar, benda panas atau dingin, mengenali berbagai macam bau, dan lain sebagainya.
Sistem sel saraf cukup kompleks untuk dipelajari, terdiri dari bagian yang rumit dan sangat banyak. Keberadaan dalam tubuh juga memegang peranan yang sangat penting, di mana memungkinkan tubuh merespon semua impuls atau rangsang yang terjadi di luar.
Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ sensorik, dan semua saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan seluruh tubuh. Sistem saraf pada bagian otak berjumlah sekitar 100 miliar sel otak (neuron) yang saling terhubung dalam sistem sel saraf, jumlah yang sangat banyak bukan? Panjang sel saraf jika dijumlahkan bisa mencapai 75 km.
Baca Juga: 3 Bagian Otak Manusia dan Fungsinya
Jutaan neuron yang saling terhubung dalam tubuh kemudian membentuk sistem saraf. Fungsi sel saraf adalah sebagai penghantar impuls/rangsangan dari reseptor sebagai penerima rangsang ke otak atau sumsum tulang sebagai penerima rangsang. Pada otak atau sumsum tulang kemudian rangsang akan diproses sehingga tubuh dapat merespon impuls atau rangsang tersebut.
Sistem saraf juga bertugas dalam mengoordinasikan setiap tindakan bagian tubuh dengan mengirimkan sinyal ke – dan dari – berbagai bagian tubuhnya. Bersama-sama, setiap organ ini bertanggung jawab untuk mengendalikan tubuh dan komunikasi di antara bagian-bagiannya. Misalnya pada jantung dan paru-paru, sistem sel saraf memberi tahu jantung untuk berdetak sehingga darah dapat terpompa dengan baik atau memberi tahu paru-paru untuk bernapas
Apa itu sistem saraf? Apa peran sistem saraf dalam tubuh? Bagaimanakan struktur sistem saraf? Sobat idschool dapat mencari tahu jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui ulasan di bawah.
Table of Contents
Struktur Sel Saraf
Struktur sel saraf terdiri dari 8 bagian penyusun yang meliputi dendrit, badan sel, inti sel (nukleus), akson, selubung Myelin, nodus ranvier, sel schwan, dan ujung – ujung akson. Bagan struktur sel saraf beserta keterangannya diberikan seperti gambar berikut.
Masing – masing bagian pada struktur sel seperti yang ditunjukkan ada gambar di atas memiliki fungsinya masing – masing.
- Dendrit adalah cabang dari neuron (sel – sel saraf), berperan dalam menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
- Badan sel bertugas untuk meneruskan impuls dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut – serabut otot.
- Inti Sel (nukleus) berfungsi dalam mengontrol seluruh kegiatan sel saraf.
- Akson atau neurit adalah sel yang panjang dan tipis, fungsinya adalah mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain.
- Selubung Mielin adalah lapisan fosfolipid yang membungkus akson, fungsinya adalah untuk melindungi akson dan memberi nutrisi.
- Sel Schwann adalah selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin dari susunan sel glia (sel saraf yang berperan dalam menyokong kebutuhan dari sel neuron), fungsinya adalah untuk melindungi dan mengarahkan impuls saraf.
- Nodus Ranvier adalah bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin, berfungsi dalam mempercepat penghantaran impuls.
- Ujung – ujung Akson (Akson Terminal) berfungsi untuk menghubungkan sel saraf satu dengan lainnya.
Jalannya rangsang pada sel saraf dari reseptor ke dengan urutan Dendrit → Badan Sel → Akson → Ujung – Ujung Akson.
Selanjutnya akan diteruskan ke otak atau sumsum tulang belakang untuk mengolah respon. Terdapat dua jenis jalan rangsang pada sistem sel saraf yaitu gerak sadar dan gerak tak sadar (refleks).
- Gerak sadar adalah gerakan yang terjadi secara sadar dan melalui otak, informasi atau hal yang akan kita lakukan diolah terlebih dahulu di otak kita. Contoh : Gerakan mengambil suatu barang.
- Gerak tak sadar atau gerak refleks adalah gerakan yang terjadi secara tidak sadar dan tidak melalui otak, tapi melalui sumsum tulang belakang. Respon berupa informasi yang akan dilakukan selanjutnya bersifat spontan. Contoh : gerakan mengedipkan mata bila ada debu yang masuk.
Baca Juga: Kumpulan Soal Struktur, Fungsi, Susunan Kimia Sel
3 Bentuk Sel Saraf
Bentuk sel saraf dibagi menjadi 3 yang meliputi neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar.
Setiap sel saraf setidaknya disisun oleh dendrit, akson, dan badan sel. Perbedaan bentuk sel dapat dilihat dari letak komponen penyusunnya.
Neuron Unipolar disusun oleh dendrit, akson, badan sel yang terletak pada bagian pinggir. Bentuk neuron unipolar mempunyai satu cabang pada badan sel sarafnya, selanjutnya cabang akan terbelah dua sehingga bentuk dari neuron unipolar akan menyerupai huruf T. Satu belahan cabang berperan sebagai dendrit, sementara yang lain sebagai akson. Fungsi dari neuron bipolar adalah sebagai neuron sensorik yaitu pembawa sinyal dari bagian tubuh (sistem saraf perifer) menuju ke sistem saraf pusat.
Neuron Bipolar memiliki bentuk yang hampir sama dengan neuron unipolar, perbedaannya terletak pada badan sel yang berada di tengah. Penamaan Neuron Bipolar dikarenakan bentuknya membentuk dua cabang pada bagian badan sel. Bentuk neuron bipolar mempunyai dua cabang pada badan sel sarafnya di sisi yang saling berlawanan. Cabang yang satu berperan sebagai dendrit, sementara yang lain berperan sebagai akson. Fungsi neuron bipolar adalah sebagai interneuron yaitu menghubungkan berbagai neuron di dalam otak dan spinal cord.
Neuroan Multipolar adalah jenis neuron yang pada umumnya banyak di jumpai, pada neuron multipolar terdapat satu buah akson yang terhubung oleh banyak jumlah dendrit. Bentuk neuron multipolar mempunyai dendrit lebih dari satu, namun hanya memiliki sebuah akson. Fungsi sebagai motoneuron, yaitu membawa sinyal/isyarat dari sistem saraf pusat menuju ke bagian lain dari tubuh, seperti otot, kulit, ataupun kelenjar.
Baca Juga: 8 Jenis Jaringan Epitel pada Manusia dan Hewan
Jenis – Jenis Sel Saraf
Jenis – jenis saraf berdsarkan fungsinya dibedakan menjadi 3 yaitu sel saraf sensorik, interneuron, dan motorik.
- Sel saraf sensorik berperan dalam menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
- Sel saraf motorik berfungsi dalam mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar. Hasil yang diterima sel saraf motorik dari sistem saraf pusat berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
- Sel saraf interneuorn atau yang biasa diebut juga sebagai sel saraf penghubung berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Letak sel saraf interneuron banyak ditemukan di dalam sistem saraf pusat.
Di awal sudah dijelaskan mengenai dua jenis gerakan yaitu gerakan sadar (biasa) dan gerakan tak sadar (refleks). Jalannya rangsang pada sistem sel saraf dalam tubuh melewati jenis saraf yang telah disebut di atas. Berikut ini adalah jalannya rangsang untuk gerakan biasa dan jalannya rangsang untuk gerakan tak sadar (refleks).
- Urutan jalannya rangsang pada gerak sadar (gerakan biasa): Reseptor → Saraf Sensorik → Otak → Saraf motorik → Efektor
- Urutan jalannya rangsang pada gerak tak sadar (gerakan refleks): Reseptor → Saraf Sensorik → Sumsum tulang belakang → Saraf motorik → Efektor
Baca Juga: Kulit pada Manusia – Struktur, Fungsi, dan Gangguan
Contoh Soal dan Pembahasan
Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih!
Contoh 1 – Soal Sel Neuron
Perhatikan gambar berikut!
Nama bagian sel yang ditunjuk huruf X adalah ….
A. Dendrit
B. Akson
C. Sel Schwan
D. Selubung Myelin
E. Nodus Ranvier
Pembahasan:
Bagian X menunjuk bagian sel saraf yang berfungsi dalam mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain, disebut akson.
Jawaban: B
Contoh 2 – Soal Sel Saraf/Neuron
Setelah menonton televisi di ruang keluarga yang terang, Rani memasuki kamarnya yang redup. Ia merasa matanya mengalami buta sesaat. Hal tersebut disebabkan pada retina mata terjadi aktivitas ….
A. terurainya rodopsin di dalam sel – sel batang
B. terurainya iodopsin di dalam sel – sel kerucut
C. terbentuknya kembali rodopsin di dalam sel – sel batang
D. terbentuknya kembali iodopsin di dalam sel – sel kerucut
E. terbentuknya kembali rodopsin dan iodopsin di sel batang dan sel kerucut
Pembahasan:
Bagian retina mata manusia terdapat 2 jenis sel penerima cahaya (fotoreseptor) yaitu sel batang dan sel kerucut.
- Sel batang memiliki protein yang disebut rhodopsin yang berfungsi menerima cahaya yang lebih baik dan dapat melihat dalam kondisi gelap, namun memiliki fungsi melihat warna yang kurang baik.
- Sel kerucut memiliki protein yang disebut iodopsin, memiliki fungsi melihat warna yang sangat baik, namun kurang berfungsi dalam melihat dalam kondisi gelap.
Pada saat berpindah dari ruangan terang menuju ke ruangan gelap, pandangan mata menjadi gelap sesaa. Kondisi ini dapat terjadi karena pada saat berada pada ruangan terang, sel kerucut pada retina mata dalam keadaan aktif sedangkan sel batang pada retina mata dalam keadaan tidak aktif.
Sel kerucut adalah sel fotoreseptor yang berperan untuk melihat warna pada saat kondisi terang. Sedangkan sel batang merupakan sel fotoreseptor yang berperan untuk melihat dalam gelap.
Saat berpindah dari ruangan terang ke ruangan gelap akan terjadi aktivasi sel batang agar kita dapat melihat dalam gelap. Aktivasi sel batang ini memerlukan zat yang disebut dengan zat rodopsin di mana dalam produksi rodopsin untuk aktivasi sel batang ini membutuhkan beberapa waktu.
Sehingga, selama selang pembuatan rhodopsin inilah kita menjadi gelap sesaat. Saat rodopsin sudah terbentuk dan sel batang sudah aktif, maka kita akan dapat melihat dalam gelap.
Jadi, kondisi yang diberikan pada soal dapat terjadi karena disebabkan pada retina mata terjadi aktivitas terbentuknya kembali rodopsin di dalam sel – sel batang.
Jawaban: C
Baca Juga: Bagian – Bagian Mata dan Fungsinya
Contoh 3 – Soal Sel Saraf
Para ilmuwan dari Science for Masses California telah berhasil menemukan tetes mata ajaib yang membuat mata manusia dapat melihat dalam gelap, yaitu senyawa Ce6 yang berasal dari ikan laut. Pengujian dilakukan dengan menginjeksikan 50 cc senyawa Ce6 digabung dengan saline, insulin, dan dimetil sulfoksida pada retina mata.
Tetes mata tersebut dapat mempengaruhi fungsi mata dengan cara ….
A. meningkatkan sensitivitas sel kerucut pada retina untuk membedakan warna
B. mengaktifkan kemampuan fotosensitivitas sel kerucut pada retina
C. meningkatkan fotosensitivitas sel batang pada retina
D. mengaktifkan kemampuan membedakan warna pada sel batang di retina
E. memperbesar diameter pupil sehingga menangkap cahaya lebih banyak
Pembahasan:
Chlorin e6 (Ce6) memiliki fungsi untuk meningkatkan kepekaan cahaya. Target dari Ce6 adalah retina, di mana pada retina terdapat dua sel yang berperan dalam menerima cahaya yang masuk, yaitu sel kerucut dan sel batang.
- Sel kerucut bertindak sebagai reseptor warna
- Sel batang bertindak sebagai reseptor cahaya.
Ce6 yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan melihat, berarti meningkatkan peran sel batang sebagai reseptor cahaya.
Jadi, tetes mata ajaib yang mengandung senyawa Ce6 yang digunakan mempengaruhi mata dengan cara meningkatkan fotosensitivitas sel batang pada retina.
Jawaban: C
Demikian tadi ulasan materi sel saraf yang meliputi bahasan struktur, bentuk, dan jenis-jenis nya. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.