Penulisan angka dan bilangan dalam sebuah kalimat perlu mengikuti aturan ejaan yang sesuai pada pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia. Penulisan angka dan bilangan sendiri cukup sering/banyak digunakan untuk menyetakan jumlah/banyaknya dan urutan. Contohnya, saat ingin melaporkan jumlah penggunaan dana atau menyatakan banyak barang yang dikirim/dipesan.
Ada dua macam angka atau penomoran yang biasanya digunakan dalam penulisan yaitu angka arab dan romawi. Angka arab meliputi bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sementara angka romawi meliputi bilangan I, II, III, IV, V, dan lain sebagainya. Angka arab dan angka romawi lazim dipakai sebagai lambabng bilangan atau nomor.
Baca Juga: Penggunaan Huruf Miring dalam Sebuah Kalimat
Bagaimana cara penulisan angka dan bilangan yang sesuai PUEBI? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.
Table of Contents
- Penulisan Angka dan Bilangan untuk menyatakan Banyak
- Penulisan Angka dan Bilangan pada Awal Kalimat
- Penulisan Besar Angka dan Bilangan
- Penulisan Angka untuk Menyatakan Ukuran
- Penulisan Angka pada Alamat
- Angka untuk Halaman
- Penulisan Angka dan Bilangan Utuh/Pecahan
- Bilangan Tingkat
- Penulisan Angka dengan Akhiran -an
- Penulisan Angka dan Huruf dalam Perundang-Undangan/Akta/Kuitansi
- Penulisan Bilangan pada Unsur Nama Geografi
Penulisan Angka dan Bilangan untuk menyatakan Banyak
Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf seperti satu, lima belas, seratus, dan lain sebagainya. Namun aturan tersebut tidak berlaku ketika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian. Untuk menyatakan rincian dituliskan melalui angka-angka berurutan yang disertai dengan keterangannya.
Contoh penulisan angka dan bilangan untuk menyatakan banyaknya:
- Dia akhirnya memilih untuk menyerah setelah mencoba sebanyak tiga kali namun hasilnya selalu gagal.
- Perpustakaan Kota Yogyakarta memiliki koleksi lebih dari satu juta buku dengan berbagai topik.
Contoh penulisan angka dan bilangan dengan rincian:
- Dari 40 siswa di kelas, 28 siswa berhasil mendapat nilai di atas batas minimal, 4 siswa memiliki nilai di bawah batas minimal, dan 8 siswa sisanya belum mengikuti ujian.
- Pemerintah daerah memesan angkutan umum yang terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan 250 sedan untuk dijadikan fasilitas publik.
Penulisan Angka dan Bilangan pada Awal Kalimat
Penulisan angka di awal kalimat perlu dihindari, misalnya pada kalimat: 30 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah. Pada awal kalimat tersebut terdapat bilangan yang sebaiknya tidak digunakan.
Untuk menuliskan bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, misalnya 30 dituliskan dengan tiga puluh. Perbaikan yang sesuai ejaan untuk kalimat menjadi: Tiga puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
Beberapa contoh penulisan angka dan bilangan di awala kalimat yang sesuai ejaan:
- Tujuh puluh siswa terpilih akan menjadi petugas pengibar benda saat HUT RI yang akan diselenggarakan bulan depan.
- Dua orang dengan nilai tertinggi akan mengikuti kompetisi tingkat nasional di Jakarta.
Baca Juga: Aturan Pemakaian Huruf Kapital Sesuai PUEBI
Penulisan Besar Angka dan Bilangan
Angka atau bilangan yang memiliki jumlah atau nilai yang besar dapat dituliskan menggunakan kombinasi angka/bilangan dan huruf. Misalnya, nilai Rp300.000.000,00 dapat dituliskan dalam 300 juta rupiah atau Rp300 juta.
Contoh lain untuk nilai yang lebih besar misalnya Rp1.000.000.000,00 dituliskan menjadi 1 miliar rupiah. Tujuan penulisan angka dengan nilai yang besar dalam huruf adalah agar lebih mudah dibaca.
Contoh penulisan angka dan bilangan yang memiliki nilai besar dalam kalimat:
- Pemerintah memberikan bantuan biaya hidup sebesar 600 ribu rupiah untuk setiap keluarga yang terdampak pandemi.
- Bank Negara memberikan bantuan 250 juta rupiah kepada UMKM untuk mengembangkan usahanya.
- Perusahaan memperoleh pendapatan kotor sebesar 550 miliar rupiah pada bulan lalu.
- Biaya pembangunan jalan tol tersebut memerlukan biaya lebih dari Rp10 triliun.
Baca Juga: 3 Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Ide Pokok
Penulisan Angka untuk Menyatakan Ukuran
Ukuran menyatakan kuantitas suatu obyek yang memiliki suatu satuan tertentu. Satuan ukuran berbeda-beda bergantung dari benda yang diukur. Misalnya ukuran panjang dinyatakan dalam satuan sentimeter atau meter, sementara ukuran berat dinyatakan dalam gram atau kilogram.
Penulisan angka untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu, serta nilai uang dalam kalimat dituliskan bserta dengan satuannya. Penulisan angka untuk menyatakan ukuran antara lain meliputi 10 sentimeter, 2½ kilogram, 1 jam 15 menit, dan lain sebagainya.
Contoh penulisan angka dan bilangan untuk menyatakan ukuran:
- Panjang kolam tersebut adalah 12 meter.
- Rata-rata berat ikan yang ada dalam kolam adalah 100 gram.
- Biaya admin untuk melakukan transfer antar bank yang berbeda adalah Rp6.500,00.
- Rata-rata nilai tukar rupiah pada Juni 2022 untuk setiap US$1 adalah Rp14.850,00.
Penulisan Angka pada Alamat
Angka sering digunakan untuk menomori alamat seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar hotel. Penulisan angka pada alamat dapat dituliskan dengan angka arab, romawi, atau kombinasi keduanya. Misalkan Jalan Perintis II No. 115, dalam alamat tersebut terdapat angka romawi II dan angka arab 115.
Beberapa contoh penulisan angka dan bilangan pada alamat:
- Jalan Kebon Kosong V/15
- Jalan Wijaya No. 14
- Hotel Sahid Jaya, Kamar 169
- Gedung Pustaka, Lantai II, Ruang 201
Angka untuk Halaman
Buku, kitab suci, atau undang-ungang memiliki penomoran yang digunakan untuk mempermudah pencarian. Halaman dan nomor urutan dalam kalimat dapat dituliskan dengan angka yang sesuai. Misalnya pada undang-undang yang memiliki bab, pasal, dan ayat dituliskan dengan angka-angka romawi atau arab sesuai penomoran yang ada.
Contoh penulisan angka dan bilangan untuk menomori undang-undang atau ayat kitab suci:
- Bab X, Pasal 5, halaman 252
- Surah Yasin: 9
- Markus 16: 15-16
Penulisan Angka dan Bilangan Utuh/Pecahan
Angka atau bilangan utuh dan pecahan dapat dituliskan dengan huruf. Penulisan angka pada bilangan utuh dan pecahan dilakukan berdasarkan nilanya.
Bilangan utuh 100 dituliskan seratus bukan satu nol nol, contoh lain 35 dituliskan dengan huruf menjadi tiga puluh lima bukan tiga lima. Begitu juga pada bilangan pecahan yang dituliskan dengan huruf sesuai dengan nilainya. Misalnya ½ dituliskan dengan seperdua atau setengah, contoh lain 3/4 dituliskan tiga perempat.
Contoh penulisan bilangan utuh:
- 12: Dua belas
- 30: Tiga puluh
- 5.000: Lima ribu
- 1.024: Seribu dua puluh empat
Conoth penulisan bilangan pecahan:
- 1/16: Seperenam belas
- 2/10: Dua persepuluh
- 32/3: Tiga dua-pertiga
- 1%: Satu persen
- 10/00: Satu permil
Baca Juga: Aturan Penggunaan Si dan Sang yang Tepat
Bilangan Tingkat
Bilangan tingkat menunjukkan peringkat atau urutan. Di mana tingkat urutan dapat dinyatakan menggunakan angka romawi atau arab. Pada penulisan dengan angka romawi dibaca dengan penambahan ke‒. Misalnya peringkat V dibaca peringkat ke‒5 atau dapat dituliskan peringkat kelima.
Contoh penulisan bilangan tingkat:
- Abad XX = abad ke-20 = abad kedua puluh
- Perang Dunia II = Perang Dunia Ke-2 = Perang Dunia Kedua
Penulisan Angka dengan Akhiran -an
Angka dengan penambahan akhiran ‒an di akhir dapat berarti sekitar atau menyatakan jenis yang sama. Misalnya pada keterangan lima lembar uang 1.000-an memiliki arti uang seribuan sebanyak lima lembar. Sementara pada penulisan tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan) berarti sekitar tahun 1950.
Contoh penulisan angka yang mendapat akhiran ‒an:
- Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara pada tahun 1990‒an mengalami krisis ekonomi
- Masyarakat banyak yang akan menukar uang 5.000-an saat menjelang lebaran.
Penulisan Angka dan Huruf dalam Perundang-Undangan/Akta/Kuitansi
Angkan dan huruf juga dapat dituliskan sekaligus, seperti yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi. Penulisan sekaligus angka dan huruf dituliskan sesuai dengan nilai yang ditunjukkan oleh angka. Misalnya angka 1.050 dituliskan dengan huruf: seribu lima puluh, bukan satu nol lima nol.
Contoh penulisan angka dan bilangan berupa kombinasi angka dan huruf:
- Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
- Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.
- Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
- Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.
Penulisan Bilangan pada Unsur Nama Geografi
Bilangan juga dapat terdapat pada unsur nama geografi yang biasanya menunjuk suatu wilayah/tempat. Penulisan bilangan pada unsur nama geografi ditulis dengan huruf. Contoh bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi: Kelapadua, Rajampat, Simpanglima, dan Tigaraksa.
Demikianlah tadi ulasan cara penulisan angka dan bilangan yang sesuai pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!
Baca Juga: Cara Menentukan Ide Pokok