Urutan Upacara Panggih Manten Adat Jawa

Kata panggih (Bahasa Jawa) dalam Bahasa Indonesia memiliki arti bertemu. Sesuai namanya, upacara panggih manten adalah sebutan untuk rangkaian prosesi pernikahan adat jawa untuk mempertemukan pasangan pengantin. Urutan upacara panggih manten dilakukan ketika akan mempertemukan sepasang pengantin setelah akad nikah. Pelaksanaan upacara panggih dilakukan sebelum menuju pelaminan untuk proses berikutnya yaitu upacara krobongan.

Bagaimana tata cara dan urutan upacara panggih manten adat jawa? Apa saja makna yang terdapat dalam setiap langkah upacara panggih? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan urutan upacara panggih manten di bawah.

Table of Contents

Proses Urutan Upacara Panggih Manten

Sebelum upacara panggih manten, dalam rangkaian penikahan adat jawa memiliki tahapan pra nikah. Tahapan-tahapan dalam pranikah meliputi nontoni, lamaran, peningset, tarub, nyantri, siraman, midodareni, dan ijab. Setelah ijab/akad, rangkaian pernikahan baru dilanjutkan dengan upacara panggih.

Ada lima prosesi yang dilakukan pada urutan upacara panggih manten yaitu (1)pasrah sanggan; (2)kembar mayang; (3)balangan gantal; (4)ranupada; dan (5)wiji dadi.

Upacara Panggih Manten Adat Jawa
Sumber gambar: cuplikan video youtube Alfa Ulafah

Baca Juga: Aneka Motif Batik dari Indonesia

Pengertian dari setiap prosesi pada upacara panggih manten adat jawa dijelaskan pada masing-masing pembahasan di bawah.

1. Pasrah Sanggan

Pasrah merupakan Bahawa Jawa yang dalam Bahasa Indonesia berarti penyerahan. Sanggan merupakan simbolis untuk menebus pengantin putri. Wujud dari sanggan berupa satu tangkap atau dua sisir pisang raja matang pohon, sirih ayu, kembang telon (mawar, melati, kenanga), serta benang lawe. Seluruh barang tersebut ditata dalam satu wadah khusus berupa keranjang anyaman. Sanggan dibawa Pembawa sanggan berada di depan dari rombongan keluarga mempelai pria.

Setelah sanggan yang dibawa oleh pihak pria diterima oleh pihak wanita, kedua mempelai kemudian bertemu. Kedua mempelai dipertemukan dengan iringan kembar mayang yag dibawa oleh pengiring kedua pengantin.

2. Kembar Mayang

Kembar mayang adalah sepasang hiasan dekoratif berupa buket yang terbuat utamanya dari janur kuning. Kembar mayag juga memuat beberapa jenis dedaunan dan bunga mayang/pinang atau bunga puda (seperti pandan). Besar dan tinggi kembar mayang sekitar setengah sampai satu badan manusia.

Pembawa kembar mayang adalah domas yang menjadi pengiring kedua pengantin. Posisi pengantin pria dan wanita berada di belakang pengiring yang membawa kembar mayang.

3. Balangan Gantal

Gantal adalah gulungan daun sirih yang diikat dengan benag lawe. Di dalam lipatan daun sirih terdapat pinang dan kapur. Ada 7 gantal yang digunakan dalam balangan gantal yaitu 4 untuk pria dan 3 untuk wanita. Tiga gantal pada pria dan wanita berati ilmu, iman, dan amal. Ditambah satu gantal di pihak pria berarti imam.

Pengantin pria melempar gantal gondhang tutur yang dilempar ke dada pengantin wanita. Sedangkan pengantin wanita melempar gantal gondhang kasih yang dilempar ke lutut pengantin pria.

Tata cara prosesi balangan ganthal ini ialah pengantin pria mengambil jantung hati atau cinta kekasihnya. Sebaliknya wanita menunjukkan baktinya kepada pihak suami (pihak pria).

Baca Juga: Ragam Motif Batik yang Biasa Digunakan pada Uparcara Pernikahan Adat Jawa

4. Ranupodo (Membasuh Kaki) 

Sebutan ranupada terdiri dari kata ranu yang berarti air dan pada yang berarti kaki. Pada proses ini, kedua kaki pihak pria masuk nampan yang berisi dengan bunga mawar, melati, dan kenanga. Kemudian, kaki pria tersebut dibasuh dengan air oleh pihak wanita (istri). Prosesi ranupodo ini menjadi simbol wujud bakti istri kepada suami.

5. Wiji Dadi (Memecah Telur)

Pada proses wiji dadi, pembimbing upacara panggih manten adat jawa menempelkan telur di kening kedua mempelai. Telur yang digunakan adalah telur ayam kampung mentah. Pertama, telur ayamentah ditempelkan di kening pria. Selanjutnya, telur yang sama ditempelkan di kening wanita. Telur mentah tersebut kemudian dipecahkan. Simbol prosesi ini memiliki harapan kedua mempelai diberikan keturunan yang baik.

Demikianlah tadi ulasan urutan upacara panggih maten adat jawa. Di mana urutan upacara panggih manten meliputi pasrah sanggan, kembar mayang, balangan gantal, ranupada, dan wiji dadi. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Bahan dan Alat untuk Membatik di Atas Kain dan Proesenya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *