Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter

Perbedaan kebijakan fiskal dan moneter terdapat pada pelaku pembuat kebijakan. Dua bahasan tentang kebijakan fiskal dan kebijakan moneter merupakan bagian penting dari makro ekonomi. Namun, apa itu kebijakan fiskal? Apa itu kebijakan moneter? Apa perbedaan kebijakan fiskal dan moneter? Jika sobat idschool belum tahu, melalui halaman ini, idschool akan mengulas tentang kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah dua kebijakan yang digunakan untuk mengatur perekonomian dan mengatasi kondisi ekonomi seperti krisis ekonomi atau inflasi yang terlalu tinggi. Melalui kebijakan fiskal atau kebijakan moneter, kondisi ekonomi yang memburuk diselesaikan melalui kebijakan yang dibuat. Bentuk kebijakan dapat berupa intervensi yang dianggap mampu memulihkan kondisi ekonomi yang memburuk.

Kebijakan Fiskal dan Moneter

Baca Juga: Pendapatan Nasional – GDP, GNP, NNP, NNI, PI, DI

Di awal sudah disinggung sedikit bahwa perbedaan antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter terletak pada pelakunya? Siapa pelaku kebijakan fiskal dan siapa pelaku kebijakan moneter? Apa perbedaan kebijakan fiskal dan moneter? Sobat idschool dapat mencari tahu perbedaan kebijakan fiskal dan moneter melalui ulasan di bawah.

Table of Contents

Kebijakan Fiskal

Pengertian kebijakan fiskal dapat diartikan sebagai kebijakan dalam mengatur pendapatan negara melalui kekuasaan pemerintah yang berkaitan erat dengan penerimaan pajak. Hal ini sesuai dengan arti kata fiskal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang berarti berkenaan dengan pajak atau pendapatan negara. Arti kata fiskal merujuk pada bentuk pendapatan negara dari masyarakat yang digunakan untuk mengatur berjalannya perekonomian negara dengan baik.

Beberapa cara melalui kebijakan fiskal yang dilakukan digunakan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran negara. Bentuk kebijakan yang dilakukan dapat melalui pengaturan tingkat pajak, mengatur tingkat belanja negara, meningkatkan gaji pegawai negeri, mengadakan proyek padat karya, dan lain sebagainya.

Kebijakan Fiskal

Di bidang perpajakan, peran kebijakan fiskal untuk mengurangi pajak pendapatan. Berkurangnya pajak pendapatan akan menambah upah yang diterima sehingga membuat daya beli masyarakat meningkat. Kondisi ini akan berimbas pada naiknya pengeluaran agregat.

Selanjutnya, pengeluaran agregat dapat lebih ditingkatkan lagi dengan cara menaikkan pengeluaran pemerintah untuk membeli barang dan jasa yang diperlukannya maupun untuk menambah investasi pemerintah.

Namun, kebijakan fiskal yang diambil akan berbeda saat kegiatan ekonomi telah mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan kenaikan harga-harga sudah semakin pesat. Langkah yang sebaliknya harus dijalankan, yaitu dengan menaikkan pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah. Langkah ini akan mengurangi pengeluaran agregat dan inflasi pun akan berkurang.

Contoh kebijakan fiskal di Indonesia adalah tax amnesty yaitu pembebasan pajak berupa pengurangan atau peniadaan dalam kurun waktu tertentu bagi masyarakat yang mau melaporkan seluruh kekayaannya.

Baca Juga: Kegiatan Ekonomi

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan untuk mengatur perekonomian dengan mengatur jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga. Pelaku kebijakan adalah pihak bank sentral, Bank Indonesia. Contoh kebijakan moneter ketika krisis ekonomi misalnya adalah mengurangi tingkat suku bunga. Nilai tingkat suku bunga yang lebih rendah akan membuat pengusaha dapat meminjam lebih mudah ke bank sehingga dapat membantu membuka usaha agar bisa meningkatkan laju perekonomian.

Apabila terjadi permasalahan berupa tingginya tingkat pengangguran di Indonesia maka pengeluaran agregat perlu ditambah untuk mengurangi pengangguran tersebut. Cara yang ditempuh oleh bank Indonesia salah satunya dengan menurunkan suku bunga untuk menggalakkan jumlah penanaman modal.

Kebijakan Moneter

Terdapat dua jenis kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia yaitu kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif. Cara yang dilakukan pada kebijakan moneter ekspansif adalah menambah jumlah uang yang beredar.

Sedangkan cara yang dilakukan pada kebijakan moneter kontraktif adalah dengan mengurangi jumlah uang yang beredar. Sarana yang digunakan untuk menjalankan kebijakan moneter tersebut dapat melalui operasi pasar terbuka, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan.

Baca Juga: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

[Ringkasan] Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter

Pengertian kebijakan fiskal dan kebijakan moneter telah dijelaskan di atas. Intinya, kebijakan fiskal dibuat oleh pemerintah dalam hal ini Presiden dan kabinetnya dengan dibantu oleh lembaga legislatif yaitu DPR. Sedangkan kebijakan moneter dibuat oleh bank sentral yaitu Bank Indonesia, dan ditetapkan oleh Gubernur Bank Indonesia. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan perbedaan kebijakan fiskal dan moneter.

Di mana, perbedaan kebijakan fiskal dan moneter terdapat pada pelaku pembuat kebijakan, apakah pemerintah atau bank sentral.

Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter

Sekian ulasan materi perbedaan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Masalah Pokok Ekonomi

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.